Desa Tembokrejo merupakan salah satu desa/kelurahan yang berada di Kabupaten Jember dan Kecamatan Gumukmas. Mata pencaharian masyarakat desa tembokrejo sebagian besar adalah petani dan pedagang, seperti yang sudah diketahui mata pencaharian tersebut tidak memberikan penghasilan yang menentu.Â
Terlebih lagi Indonesia saat ini sedang mengalami wabah virus COVID-19, dengan adanya virus tersebut menyebabkab dampak negative bagi perekonomian masyarkat.Â
Para pelaku usaha tahu mengalami dampak dari virus tersebut, penjualan mengalami sedikit penurunan karena mereka harus mematuhi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk memutus rantai penularan. Padahal pengeluaran untuk kebutuhan hidup terus berjalan namun pemasukan terpaksa untuk berhenti.Â
Dengan kejadian tersebut sebagai selaku umkm harus memiliki inovasi baru agar tetap mendapatkan pemasukan. Para pelaku umkm tahu awalnya mengalami penurunan penjualan yang sangat drastis karena adanya kebijakan baru dari pemerintah, namun saat ini pemasukan kembali sedikit normal meskipun tidak berubah total seperti keadaan sebelum adanya pandemic.
Seperti salah satu umkm tahu dengan  di desa tembokrejo telah mengalami dampak dari virus tersebut, pendapatan menurun drastic dan banyak tahu yang terbuang percuma karena minimnya pembeli. Dampak covid-19 terhadap UMKM sangat hebat, terlebih lagi saat ini ada kebijakan baru dari pemerintah yaitu PPKM level 4 dan kondisi di desa Tembokrejo juga sedang banyak warganya yang terpapar oleh virus covid-19 ini.Â
Selama kebijakan tersebut, ibu siti mujaropah mengurangi produksi tahu namun beliau setiap paginya tetap berkeliling kampung untuk menjual tahu dengan mematuhi protocol kesehatan. Â
Dilihat dari kondisi tersebut pemilik umkm perlu adanya inovasi dan pengetahuan baru terkait kondisi PPKM level 4 ini. Inovasi olahan tahu di desa Tembokrejo ini kurang diketahui oleh masyarakat, padahal tahu bisa dijadikan berbagai macam makanan selain dijadikan tahu bakso. Â
Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh Universitas Jember dengan para pelaksana yaitu mahasiswa dirasa sangat membantu untuk masyarakat di era new normal saat ini.Â
Kegiatan tersebut dilaksana selama 30 hari dan dimulai pada tanggal 12 Agustus 2021 – 11 September 2021. KKN yang mennggunakan topik Back To Village ini memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk membantu dan memberikan pemahaman baru dibidang wirausaha, pendidikan, pencegahan Covid-19, BUMDES dan teknologi.Â
KKN kali ini saya memilih tema Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19 untuk membantu perekonomian masyarakat di sekitar dengan cara memberikan strategi inovasi untuk pengolahan tahu, memperkenalkan digital marketing dan memberikan pemahaman mengenai branding produk kepada masyarakat.
Digital marketing dirasa sangat solutif untuk masa pandemic saat ini untuk perluasan penjualan dengan konsep frozen food atau makanan beku.Â
Tujuan dari tema saya tersebut diharapkan bisa memberikan wawasan baru bagi masyarakat dan meningkatkan kembali pendapatan para pelaku UMKM tahu di desa Tembokrejo.
Adapun rencana kegiatan program kerja pada minggu pertama yaitu observasi di tempat sasaran, identifikasi masalah dan berdiskusi mengenai strategi produk baru.Â
Pada minggu kedua melakukan pelatihan mengolah produk nugget tahu dan sosialisasi mengenai pembuatan logo produk.Â
Selanjutnya minggu ketiga pelatihan mengenai digital marketing, pelatihan pengemasan produk, pendampingan dalam dokumentasi produk dan pendampingan mengenai promosi produk. Terakhir pada minggu keempat yaitu melakukan evaluasi penjualan, Â pendampingan kembali dalam mempromosikan penjualan dan membuat laporan KKN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H