Mohon tunggu...
Suhailatul Atika
Suhailatul Atika Mohon Tunggu... Lainnya - Maha Siswa IAIN Jember

من جد و جدا

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Perenialisme dan Pemikiran Tokohnya

31 Mei 2020   08:56 Diperbarui: 31 Mei 2020   09:13 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Pengertian Perenialisme 

Perenialisme merupakan suatu aliran filsafat pendidikan berpandangan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pengembalian suatu keadaan manusia masa sekarang pada masa lampau, hal ini dianggap dengan kebudayaan yang ideal. Oleh karena itu aliran ini bersifat abadi, serta di dalamnya terkandung nilai-nilai norma dari suatu budaya tertentu. 

Pendidikan menurut aliran ini harus berpegang teguh pada norma dan nilai nilai leluhur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aliran ini dikembangkan melalui tradisi budaya yang benar-benar rill dan bersifat faktual. 

B. Pemikiran Tokohnya

1. Ortimer Adler

Menurut pendapatnya peran guru sanagat berpengaruh terhadap keaktifan siswa, jika seorang guru menerapkan perilaku baik maka muridnya pun akan berprilaku baik pula, begitu juga sebaliknya. 

2. Robert Maynard Hutchins

Menurut pendapatnya semua manusia merupakan makhluk yang rasional dan tujuan dari pendidikan ialah sama dengan tujuan hidup itu sendiri.

3. Aristoteles

Ia berpandangan bahwa pendidikan hendaknya menanamkan moral yang sesuai dengan nilai-nilai norma yang berlaku dalam kehidupan, dimulai Sejak  masa muda, agar kelak ketika telah dewasa ia mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Plato

Menurut pendapatnya Inovasi Ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui Rasio (akal fikiran manusia).

5. Thomas Aquinus

Menurut pendapatnya segala sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan menuntut pada keaktifan yang bergantung pada kemauan setiap individu itu sendiri.

Cukup sekian pemaparan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun