Mohon tunggu...
Suhailatul Atika
Suhailatul Atika Mohon Tunggu... Lainnya - Maha Siswa IAIN Jember

من جد و جدا

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Filsafat Progresifisme dan Tokohnya

9 Mei 2020   22:47 Diperbarui: 9 Mei 2020   22:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Wr. Wb,  

Disini saya Suhailatul Antika,  akan mereview kembali penjelasan tentang Filsafat progresifisme beserta tokoh-tokohnya. Baik untuk mempersingkat waktu,  langsung saja pada pembahasan. 

A. Pengertian progresifisme

Progredifisme merupakan suatu gerakan yang didirikan pada tahun 1981. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang di anggap benar pada masa kini, belum tentu benar pada masa yang akan datang. Dalam hal ini pendidikan harus berfokus pada anak, bukan pada gurunya, peran guru hanya sebagai fasilitator atau pembimbing untuk mengarahkan pada peserta didik untuk pengenmbangan kemampuannya.

KARAKTERISTIK PROGRESIFISME

Pada aliran ini memiliki sifat menekan untuk memperoleh pengetahuan dan dalam penyelesaian permasalahan pada anak. 

Sifat dalam Progresifisme, dibedakan atas 2 bagian yaitu:

1. Positif, yakni merupakan suatu pernyataan dan kepercayaan terhadap kemampuan manusia untuk memecahkan masalahnya sendiri. 

2. Negatif, yakni berdampak pada segala bidang dalam kehidupan,  seperti dalam bidang agama, moral, politik, sosial dan bahkan juga berdampak pada bidang ilmu pengetahuan.

B. Tokoh-tokoh Aliran Progresifisme

1. William James (1842-1910)

James berpandangan bahwa otak atau fikiran berfungsi untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang ada dialam. Ia berpendapat bahwa otak berperan sama halnya seperti eksistensi organik,  yang memiliki fungsi biologis dan nilai kelanjutan hidup. 

2. John Dewey (1859-1952)

John Dewey lebih menekankan pada minat peserta didik terhadap mata pelajaran sesuai dengan bakatnya.  Karena pemhetahuan dapat dikembangkan melalui pengalaman, kemudian dari pengalaman tersebut dipakai untuk menyelesaiakan persoalan-persoalan dalam hidupnya. 

3. Hans Vaihinger

Hans berpendapat bahwa suatu ilmu pengetahuan dapat diperoleh melalui arti praktis. Menurut pandangannya nilai guna pada pemikiran ialah seberapa besar ia berpengaruh terhadap kejadian-kejadian di dunia ini. Dengan kata lain pengetahuan akan berguna jika memiliki nilai kebenaran.

Cukup sekian pemaparan dari saya, kurang lebihnya mohon  maaf. Dan semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun