Mohon tunggu...
Suhailatul Atika
Suhailatul Atika Mohon Tunggu... Lainnya - Maha Siswa IAIN Jember

من جد و جدا

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme dan Pemikiran Tokohnya

1 Mei 2020   00:22 Diperbarui: 1 Mei 2020   00:21 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Saya Suhailatul Antika akan mereview kembali materi yang telah dijelaskan. Baik langsung saja pada pembahasan. 

A. Filsafat Eksistensialisme 

Kata Eksistensialisme berasal dari kata Eksistensi yang maknanya Berdiri dengan keluar dari dirinya sendiri. Maka dengan hal ini manusia memiliki kesadaran akan dirinya, dan ia berdiri sebagai dirinya pribadi. 

Jadi Filsafat Eksistensialisme dapat diartikan sebagai suatu pemahaman yang berpandangan bahwa pengetahuan berpusat pada diri individu, yang sifatnya bebas serta menekankan pada setiap individu agar mampu untuk mengembangkan potensi diri.  Dalam hal ini peran guru ialah sebagai fasilotator yang bertugas untuk mendorong siswanya agar dapat mengembangakan potensi yang ada dalam dirinya. 

#Ciri-Ciri dari Aliran ini ialah:

1. Manusia merupakan suatu realitas yang harus dibentuk. 

2. Hal yang paling diutamakan adalah pengalaman yang konkret. 

#Kelebihan dari aliran ini ialah Eksistensialisme menumbuhkan rasa semangat terhadap dunia pendidikan. 

#Kekurangannya ialah Eksistensialisme menolak akan filsafat Tradisional. 

B. Pemikiran Tokoh Eksistensialisme

1) Soren Aabye Kierkegaard

Menurut pandangannya, manusia hendaknya memiliki keinginan untuk mewujudkan apa yang dicita-citakan, karena hanya manusialah yang dapat bertindak sesuai dengan pilihan pribadinya. 

2) Gabriel Marcel

Menurut pendapatnya Esensi sama halnya dengan Eksistensi, jadi pada hakikatnya Eksistensi tidak lebih penting dari pada Esensi. 

3) Paul Tillic

Menurut pendapatnya manusia merupakan makhluk yang paling sempurna, namun pada hakikatnya manusia juga tidak luput dari perbuatan dosa. 

4) Karl Jasper

Ia berpandangan bahwa tujuan manusia berfilsafat ialah untuk  menjadikan manusia sadar akan jati dirinya, dengan melalui perantara pengetahuan yang objektif. 

5) Martin Buber

Ia berpendapat bahwa hal-hal yang betasal dari luar diri manusia memiliki keterkaitan dengan dirinya, hal ini bertujuan agar manusia dapat memiliki kepekaan akan unsur-unsur yang diekspresikan melalui berbagai ekspresi seseorang. 

6) Friedrich Nietzsche

Ia membahas tentang kematian dan segala dimensi yang ada Pada diri manusia. 

7) Jean Paul Sartre

Menurut pemikirannya, hakikat kebenaran pada manusia selalu membangun adanya ajaran yang populer,  yakni aliran Eksistensi yang mendahului Esensi. 

Cukup sekian pemaparan dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Dan semoga bermanfaat. 

Wassalamualaikum Wr. wb. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun