Mohon tunggu...
Antik Darmiasih
Antik Darmiasih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saya dan YKS

6 Januari 2014   14:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya baru ngeh ada ribut-ribut dibalik tayangan yks trans tv,setelah melihat gerakan soimah dkk saat lagu oplosan tiba tiba berubah,waktu itu saya sudah berpikir jangan2 kena semprit nih sama KPI,eh ternyata lebih dahsyat dari itu,ternyata sampai ada petisi yang kalau tidak salah meminta supaya tayangan ini di hentikan,saya sampai terheran heran mendengarnya.

saya dan keluarga adalah penonton  YKS,meskipun sering juga tidak sampai selesai nontonnya karena durasinya yang cukup panjang atau kami melihat acara lain,bahkan kedua anak saya jam delapan sudah tidak menontonnya karena sudah terlelap,paling mereka cuma melihat awalnya saja,kemudian ikut joget-joget sebentar.

Sebagai penonton yks,saya sih tidak pernah melihat joget oplosan yang dilakukan para pemain yks,adalah sesuatu yang seronok atau menjurus ke pornoaksi,biasa saja menurut saya, sekedar lucu-lucuan,apalagi melihat para kru yks yang kalihatan lucu saat bergoyang oplosan. mungkin karena yang melakukan joget ini adalah para pelawak    sehingga saya sama sekali tidak melihatnya sebagai goyang yang erotis,mungkin saya akan menilai joget oplosan adalah joget erotis apabila yang melakukan joget ini adalah para penyanyi ndangdut di panggung panggung yang biasanya berjoget berlebihan .bagi saya acara ini menarik karena melibatkan kru yang biasanya hanya ada di balik layar ,tetapi melalui acara ini kita bisa melihat wajah wajah di balik lahirnya sebuah acara televisi, makanya sebagai penonton yks saya yang kebetulan tinggal di desa ini sungguh menyayangkan apabila acara ini sampai di hentikan ,mengingat acara ini telah menjadi hiburan tersendiri bagi kami.  toh  saya lihat beberapa perubahan telah di lakukan oleh pihak tv, antara lain mengubah joget oplosan,bagi saya goyang oplosan versi lama atau versi baru tetap asyik.

desa kandangtepus,6 januari 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun