Perubahan fisik bisa terasakan, dampak 2 minggu pengurungan di kamar tanpa meja kursi dan luangan untuk bergerak.
Sehabis lama berbaring saja, selain kaki tangan lemas, juga bisa merasakan sedikit ringan kepala bila cepat berdiri.
Dalam usia lanjut, sudah membiasakan diri, setiap mengubah posisi badan dari berbaring ke duduk dan berdiri, harus secara perlahan dan bertahap.
Memberikan setiap ganti posisi sedikitnya 2 menit untuk mengimbangkan hemodinamis peredaran darah ke otak, supaya tidak sampai jatuh pingsan, karena otak menjadi hipoksis bila darah sekonyong konyong anjlok ke tubuh bagian bawah di posisi berdiri, yang dikenal sebagai hipotensi posisi.
Yang lebih mengkhawatirkan bila harus lama berbaring, adalah terbentuknya pembekuan darah di jaringan vena bagian dalam di kaki dan paha, yang disebut DVT, deep vein thrombose.
Lebih mematikan daripada Covid19, bila ada bekuan darah yang terlepas dari DVT tersebut, dan menyumbat peredaran darah di paru paru. Sering-sering menggerakkan kaki-kaki, bisa menghindarinya.
Covid19 telah mengubah normalitas kehidupan sehari-hari kita, membawakan banyak kesukaran bergaul dan halangan bepergian, berlarut larut yang belum tampak sampai kapan selesainya pandemi ini.
Kita tabah menghadapi percobaan dalam tahun 2020 ini. Jengkelnya, wabah alamiah yang menjalar diseluruh dunia ini, dipermainkan Trump dalam politik pempresnya untuk di bulan Nopember nanti.
DPR Amerika sudah mengeluarkan peraturan yang membrangus Trump dari mengatakan Covid19 sebagai virus Chy-na. Dasar presiden sikap preman, sudah tidak menghiraukan suara rakyat, bakal nekad membangkang, seandainya dia kalah dalam pemilihan umum, juga tidak mau keluar dari Gedung Putih. Memalukan bangsanya.