Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sejarah Panjang Es Shanghai

24 Agustus 2017   11:29 Diperbarui: 25 Agustus 2017   01:45 5302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es Shanghai Lucky Indonesian Restaurant di Hong Kong. (dokumen pribadi)

Umum di Indonesia, setiap makanan punya nama kotanya, contohnya, soto Madura, pecel Blitar, tahu pong Semarang, empe-empe Palembang, wingko Babat, dan tidak heran kalau es pun Shanghai. Mengapa es saja sampai sejauh dari Shanghai sana?

Di Los Angeles dalam beberapa minggu ini luar biasa panas dan lembabnya, sekonyong-konyong ada gambar es campur kegemaran dijaman kepungkur itu keluar dari ingatan, memang ini pilihan terbaik untuk menyegarkan badan.

Disini yang merupakan bumi peleburan bangsa-bangsa tentunya aneka ragam es campur ada, yang dari Filipina namanya es Halo-halo, dari Taiwan yang disebut es Bo-bing, dari Thai itu disebut Wann-yen, dari Vietnam menjadi Sam-bo-luong, dari Hawaii hanya Inggrisnya saja Saved Ice yang katanya dari es Jepang Kakigori. Tentunya dari Indonesia itu es Shanghai atau sering disebut teler. Semuanya setiap saat ada persediaannya disini.

Ada pendapat yang menegaskan bahwa es Shanghai pembawaan Jepang dari Perang Dunia ke-dua, ada pendapat yang menyangkalnya karena es campur itu tidak berwarnakan bumi hangus dari serangan Jepang di Shanghai, tapi semuanya masuk akal.

Apakah memang es serut pembawaannya Jepang? Kabar itu berasalkan dari Taiwan yang pernah dijajah Jepang selama 50 tahun dipermulaan abad lalu, dari 1895 hingga 1945. Sehingga orang Taiwan bagaikan katak didalam tempurung, yang hanya kelihatan Jepang langitnya. Pasukan Jepang membawakan es campur dari Shanghai ke Taiwan, yang kemudian dari pasukan Taiwan yang dikirim menyerang Jawa dan memperbudakkan 200 ribuan Romusha bangsa Indonesia, bersama mereka membawakan Es Shanghai itu.

Memang ada ceritanya es yang dari Shanghai, Tiongkok ini.

Hidangan es serut sudah merupakan kenikmatan bangsawan Tionghoa Tang ribuan tahun lalu di ibukota Xi'an, yang turun temurun sampai dinasti terakhir Qing di Beijing abad lalu.

Dijaman dulu itu, sejauh 3000 tahun sebelum ada pabrik es, potongan es batu dari kali yang membeku sudah ditimbun dalam gudang bawah tanah di istana raja, es batu itu awet bertahan karena diselimuti tikar dari merang seperti yang masih dilakukan sampai sekarang, sehingga diwaktu musim panas bisa diambil untuk dinikmatinya.

Dijaman Song Selatan, rakyat Tionghoa Hangzhou dekat Shanghai sudah membuat berbagai macam es serut dalam bentuk es gandul, es campur dan es putar diabad 12 Masehi, sehingga dibawa pulang oleh Marco Polo yang kemudian menjadi gelato,es krim Italia diabad 13.

Ya, kebanyakan penemuan besar asal dari kebetulan, demikian juga penemuan alat mesin pembikin es batu, dari gara-gara seorang dokter yang mencari pengobatan satu penyakit menular yang mematikan di Florida, Amerika.

Sejak purba sudah dikenal ada penyakit demam yang mematikan didaerah tropik, sebelum mengerti apa sebabnya, diperkirakan karena kena "udara buruk" yang tergenang dipermukaan rawa-rawa disana, sehingga disebut mal-aria dalam bahasa Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun