Dengan senyuman yang mejakinkan, Dame Zaha Mohammad Hadid memandang hasil karyanya yang sering dianggap tugas yang tidak memungkinkan. Wanita ini telah menggemparkan dunia arsitektur dengan banyak peninggalan karyanya yang gemilang di dunia.
Muslimah kelahiran Bagdad dari keluarga asal Mosul ini memang mempunyai latar belakang keluarga yang terkemuka ditanah-airnya. Anak dari ayah industrialis dan politisi dengan ibu seorang seniman, semenjak usia sangat muda sudah disekolahkan di Inggris dan Swiss, kemudian melanjutkan studi dibidang matematika di Amerika dan tamat sekolah tinggi arsitektur di London. Setelahnya, dia mencegurkan diri dalam dunia pembangunan di Rotterdam, Belanda sejak tahun 1977, dan akhirnya dia mendirikan perusahaannya sendiri, Zaha Hadid Architects di London.
Jalan yang ditempuh tidak kurang dari pengalaman jatuh dan bangkit, dengan persepsi bentuk lengkak-lengkok yang mengagumkan, dia telah menciptakan desain yang sangat berbeda dan revolusionel, dan melandaskan corak bangunan yang belum pernah ada sebelumnya, sehingga desain bangunannya yang khas itu sudah sering di-copas disana-sini.
Dari beberapa puluh karyanya dalam pembangunan gedung museum, gedung kesenian, stadium Olympic, jembatan, bandara, kompleks permukiman dan lain-lain yang tersebar luas didunia, dalam 40 tahun karirnya, banyak yang mendapatkan penghargaan dengan berbagai hadiah internasional tertinggi.
London Aquatic Centre 2012 Olympic Games:
Â
Guangzhou sekarang sudah lebih besar daripada Metro Los Angeles, sewaktu menjelang Asian Games 2010 disana membangun daerah pusat bisnis baru (Central Business District), bersamaan dengan kompleks stadium juga didirikan bangunan budaya seperti museum, perpustakaan dan gedung opera yang serba modern. Untuk pembangunan gedung opera tersebut maka didatangkan Zaha Hadid dari Inggris.
Proyek 200juta dollar Amerika ini dipercayakan padanya dikarenakan pada tahun itu juga, 2004, Zaha Hadid sebagai wanita dan muslim pertama yang meraih penghargaan yang tertinggi didunia yaitu Pritzker Prize, layak Nobel, dalam bidang arsitektur.
Dia terkenal dengan ekspresi kebebasan geometris yang diutarakan dalam desainnya yang ultramodern, sehingga sewaktu mengajukan pola Guangzhou Opera House itu, segera mendapatkan kecaman hebat dari kalangan arsitektur yang berpendapat bahwa itu tidak mungkin bisa dibangun. Tidak ada yang tidak memungkinkan baginya, ternyata hasil jadinya bangunan tersebut merupakan kebanggaannya.
Guangzhou Da Juyuan (Opera House):
                              Â
 Alamat: 1 Zhujiang West Road, Tianhe, Guangzhou, Guangdong, China 510620. +86 20 3839 2888. Buka untuk umum: setiap hari Sabtu dan Minggu.
Masih banyak proyeknya yang belum diselesaikan di Beijing dan Changsha Tiongkok, maupun di Macau, Singapore, Cambodia, Saudi Arabia, Dubai, UAE, Qatar, Cyprus, Morocco, Bagdad, Mesir, Mexico, New York dan Miami. Sewaktu dalam tahap penyelesaian proyek terakhirnya di Miami, Florida, ia terkena serangan jantung mendadak, dan meninggal dunia pada ahkir bulan Maret ini setahun lalu.
Pada saat ini diadakan pameran penghormatan setahunnya Zaha Hadid dengan motto "There Should Be No End to Experimentation" di Artis Tree Taikoo Place, Hong Kong dari 17 Maret sampai 6 April 2017.
Zaha Hadid tutup usia 66 tahun, tetapi peninggalan karyanya yang gemilang sudah merupakan lambang kota dimana-mana, ini merupakan kebanggaan dunia wanita muslim dengan potensi ikut membangun kesejahteraan manusia melalui ketekadan berkreasi, itu yang tidak mudah begitu saja musnah setelah ditinggalkannya.
Dame Zaha Mohammad Hadid. Bagdad, Iraq 31 Oktober 1950 – Miami, Florida 31 Maret 2016.
Oleh: Anthony Hocktong Tjio. Â Â Monterey Park, CA. 19 Maret 2017.