Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memburu Aurora Nan Mempesona di Islandia

18 Februari 2017   23:37 Diperbarui: 19 Februari 2017   09:39 1892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aurora borealis adalah petayangan pancaran cahaya warna warni diatas langit Lingkaran Arktik yang tampak dengan mata dikegelapan malam hari.

Kejadian aurora ini di sepanjang tahun siang dan malam, sudah ada semenjak matahari menerangi alam semesta dari awal waktu, namun hanya bisa disaksikan dengan mata telanjang dalam keadaan langit yang gelap gulita, karena cahaya ini berintensitas rendah maka biasanya terlihat diwaktu musim dingin yang siang harinya pendek. Itu dari bulan September sampai April yang sehari hanya ada 4 jam terang matahari di Lingkaran Arktik Kutup Utara.

Sebelum orang bisa menerangkan secara ilmiah proses kejadian itu, banyak dugaan yang dianggap masuk akal di jamannya. Nyatanya, fenomena alami ini hanya bisa diperjelaskan oleh ilmuwan nuklir jaman sekarang, yang katanya, aurora itu adalah hasil dari tabrakan benda halus surya pada sasaran molekul atom yang berada di angkasa bumi.

Boleh coba membaca sendiri keterangan yang menggembleng pikiran itu di Wikipedia. Gampangnya bisa dipersingkat seperti dibawah ini:

Sejak awal waktu, matahari memancarkan sinar dari hasil pembakaran secara reaksi benturan inti atom (fusi nuklir) yang panasnya bisa sampai 5,500 derajad Celsius di permukaannya, dari itu kita mendapatkan penerangan dan kehangatan di kejauhan sini.

Permukaan matahari. (Gambar dari NASA)
Permukaan matahari. (Gambar dari NASA)
Di permukaan matahari yang panasnya luar biasa itu, bagaikan air mendidih yang juga bisa menguap. Uap yang terutama terdiri dari atom hydrogen itu bisa terlepas dan melarikan diri sebagai benda halus surya (solar particle) kedalam antariksa. Benda halus surya ini terbang bagaikan angin (solar wind) yang mencapai di angkasa bumi setelah 18 jam perjalanan antariksa, dan setibanya di ketinggian sekitar 100 sampai 130 kilometer diatas permukaan bumi nanti, benda halus surya itu menabrak molekul atom dari angkasa bumi, dari benturan itu yang menghasilkan pancaran aurora.

Aurora di angkasa bumi. (gambar dari NASA)
Aurora di angkasa bumi. (gambar dari NASA)
Didalam angkasa bumi mengandung berbagai macam gas, bila benda halus surya yang terutama terdiri dari hydrogenterbentur dengan gas oxygenbumi,maka terjadilah aurora yang berwarna hijau kekuningan. Warna ini yang sering terlihat.

Skema medan magnet angkasa bumi. (gambar dari aaron kasse)
Skema medan magnet angkasa bumi. (gambar dari aaron kasse)

Benda halus surya tersebut mengandung muatan listrik yang lengkap dengan arus dan medan magnetnya sendiri. Muatan listrik ini akan dialihkan ke dalam medan magnet bumi setibanya di dalam angkasa bumi. Dengan mengikuti jalur medan magnet bumi yang mencorong ke 2 Kutup itu maka aurora bisa terjadi di Kutup Utara yang dinamakan “aurora borealis” dan yang ke Selatan disebut “aurora australis”.

Aurora australis melingkari Antarktika di Kutup Selatan. (Gambar dari NASA)
Aurora australis melingkari Antarktika di Kutup Selatan. (Gambar dari NASA)
Sudah bertahun-tahun saya ingin menyaksikan kejadian alam yang unik di belahan Kutub Utara ini, namun kegagalan mewujudkannya terus berulang setelah 3 kali ke Alaska, maupun sekali pergi ke Tiongkok utara sewaktu menonton Festival Pahatan Es dan Salju di Harbin. Memang, keberhasilannya itu bukan takdir nasib kemujuran, tetapi hanya kebetulan bila disana langitnya tepat bersih dan gelap, sehingga bisa terlihat dengan jelas pertunjukan cahaya yang sifatnya memang lemah bagaikan membaca koran dengan nyala lilin diwaktu putus listrik.

Ada beberapa kawan yang menganjurkannya pergi saja ke Canada maupun sejauh di Finlandia atas pengalaman mereka yang berhasil, tetapi akhirnya kami berketetapan untuk mencoba memburunya di Islandia saja.

aurora-9-historia-con-mapas-58a8722ff17a61c5048b4567.jpg
aurora-9-historia-con-mapas-58a8722ff17a61c5048b4567.jpg
Peta pulau Islandia. (gambar dari dreamstime)
Peta pulau Islandia. (gambar dari dreamstime)
Islandia adalah negara pulau yang luasnya hampir sebesar Pulau Jawa, terletak di antara Norwegia di timur, Inggris di selatan, Greenland di barat, dan di utaranya tepat dilintasi Lingkaran Arktik di Lautan Arktik.

Dia terdiri dari kebangsaan keturunan Viking yang baru merdeka dari kerajaan Denmark di tahun 1944. Bangsa ini berasalkan dari Norwegia yang memisahkan diri untuk hijrah di pulau yang membekukan ini ditahun 870 Masehi.

Lelaki Viking ini bisanya berlayar ke kepulauan disekitarnya untuk mencuri, merampok dan menculik wanita, dan dibawanya wanita asal Irlandia kembali ke Islandia untuk membiakkan bangsanya.

Dari keturunan ini ternyata menjadikan bangsa yang sekarang berbadan kuat tetapi lemah lembut dan cinta damai.

Islandia merupakan negara yang paling aman didunia, tahun lalu tidak ada kejadian kriminal berat satu pun, dengan kebendaharaan negara yang kurang mampu, maka kepolisian pun hampir tidak diperlukan lagi.

Orang disana bergirang hati dengan “Smile with your Heart” dimana-mana, yang sampai dilambangkan dengan tanda lampu merah lalu lintas yang berbentuk hati, yang hanya satu-satunya ada di dunia ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sejak adanya krisis moniter di tahun 2008, dimana industri utama perikanan sudah tidak menunjang, pemerintah mengandalkan keindahan alam tanah airnya mulai menyemarakkan industri turisme sepanjang tahun, di musim panas dikemukakan keindahan danau dan air terjunnya, di musim dingin menjual sumber air panas dan aurora borealisnya, ternyata hal ini sangat menguntungkan negara dan rakyatnya di saat ini.

Gambar magnet oleh-oleh. (Dokumentasi pribadi)
Gambar magnet oleh-oleh. (Dokumentasi pribadi)
Tertarik sama kampanye dengan gambar brosur aurora yang indah, ternyata kepergok juga sama tawaran diskon yang memikat hati untuk kesana. Kali ini juga, hampir sekali lagi gagal menyaksikan keajaiban alam itu disana, dikarenakan dalam kenyataan bahwa udara Islandia mendung dan gerimis di sepanjang tahun, bila saja untung di bulan Juli bisa cerah, yang di bulan September hujan deras. Bagaimana di musim dinginnya untuk aurora itu, banyak tur yang pulang kecewa, tidak mudah bisa menyaksikan aurora yang seperti di gambar-gambar brosur.

Tur khusus aurora yang diselenggarakan dari bulan September sampai bulan April itu biasanya diberi 4 malam kesempatan mengawasi aurora, dibatalkan tanpa ganti rugi bila malam itu mendung. Sering ada tur yang sia-sia karena godaan cuaca, tetapi juga ribuan turis setiap harinya tetap menyesaki lapangan terbang kecilnya disana.

Katanya disegela sudut Islandia bisa menyaksikan aurora, tapi tempat utama yang sudah disahkan sebagai ibukota aurora Islandia adalah Akureyri di bagian utara. Baca akur-eri yang artinya “ladang dipesisir laut”.

Terbanglah ke Akureyri yang letaknya di Islandia bagian utara, setelah mendarat disana terlihat kaca yang bergambar aurora dengan ukuran kesungguhan bila memandangnya di langit, dan pandangilah dengan seksama dan mengambil fotonya, kemungkinan besar, hanya itulah kenangan yang bakal dibawa pulang dari petualangan ini.

Bandara Akureyri. (dokumentasi pribadi)
Bandara Akureyri. (dokumentasi pribadi)
Mendung dan gerimis setibanya disana pada hari pertama, belum apa-apa sudah diumumkan oleh pandu tur Gisli, bahwa malam ini batal dan coba besok malam. Expected, tidak usah kecewa karena sudah bisa diduga sebelumnya. Baik untuk terus beristirahat saja, setelah perjalanan jauh sejak kemarinnya.

Besok malam keduanya, terlihat masih banyak awan menyelimuti langit, sehari tadi tidak hujan dan malah sewaktu-waktu ada matahari. Kami sekelompok 13 orang dari berbagai tempat di Amerika dengan antusiame tinggi, cepat-cepat memasuki mini bis yang menjemput, tepat pada waktu yang dijanjikan di pukul 20:45 petang.

Sepanjang jalan semua menjadi sirep dibawa Gisli yang mengaku dirinya adalah keturunan tulen yang ke-31, dari raja Viking yang pernah menduduki Irlandia itu, yang eyangnya sudah menetap disini sejak tahun 890 Masehi.

Pandu tur Viking Gisli dan grup menunggu aurora diatas bis. (dokumentasi pribadi)
Pandu tur Viking Gisli dan grup menunggu aurora diatas bis. (dokumentasi pribadi)
Malam ini adalah malam bulan purnama Cap-goh-meh, bulan pun keluar masuk awan. Dari segala persyaratan bukan yang menguntungkan untuk menengok aurora. Kami diam saja, karena Gisli terus mengecek ramalan aurora di HP nya. Sampai bis diparkir ditepi jalan perdesaan dibawah bukit gunung yang masih tertutup salju, terus menunggu didalam bis, karena diluar hanya 5 derajad Celsius dan ada angin yang mendiding.

Dibawah bulan purnama dan langit yang penuh awan. (dokumentasi pribadi)
Dibawah bulan purnama dan langit yang penuh awan. (dokumentasi pribadi)
Sewaktu kami pada umumnya mulai merasa sebal menunggu didalam bis yang kacanya semua tertutup oleh lapisan kabut dari pernafasan kami, sekonyong-konyong Gisli menjeritkan, “siap turun, aurora muncul sekarang”.

Setelah memberanikan diri berdiri dikedinginan menengokkan kepala kejurusan langit utara. Apa yang harus dipandang seperti kata Gisli, memandang dari kiri ke kanan, atau dari jurusan barat ke timur itulah jalurnya aurora, tidak ada cahaya warna hijau kekuningan yang berdansa di langit, koq?

Ternyata, memang malam itu tidak terlihat warna warni aurora karena terhapus oleh terang bulan. Gisli terus meneriakkan, “lihat itu disitu”, yang ditunjuk itu hanya merupakan kelompok asap yang bergerak-gerak, sedangkan awan lainnya tetap diam tenang saja.

Mengejutkan mata seketika saya menatapkan lensa kamera kejurusan awan yang bergerak itu, ternyata melalui lensa baru bisa kelihatan itulah aurora yang berwarna hijau kekuningan, yang tidak terpandang dengan mata telanjang kita. Maka kasihan juga bagi mereka yang tidak bersedia membawa kamera, ada aurora didepan mata tetapi tidak terlihat juga.

Tidak banyak peduli, mulai sibuk memotretnya secara membabi buta, sambil terdengar juga teriakan kawan-kawan yang minta difotokan dengan aurora itu.

dokumentai pribadi
dokumentai pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

From Akureyri with Love. (dokumentasi pribadi)
From Akureyri with Love. (dokumentasi pribadi)

 From Akureyri with Love.

Begitulah jendela intipan hanya terbuka kira-kira 10 menitan, aurora segera lenyap kembali. Dengan rasa gembira akhirnya juga dapat membawa pulang gambar yang serupa didalam brosur.

Walaupun hasilnya agak kasar dan kadang kabur, semua itu bisa diperbaiki dari pengalaman pertama ini, di lain ketika dan di lokasi yang berbeda.

Malam ketiga dan malam yang terakhir terus hujan.Takk, terima kasih kata Islandia.

Semua gambar diambil dengan lensa Leica 25mm, kamera Lumix FZ1000, ukuran ISO 3200 dengan handheld night shot mode.

Oleh: Anthony Hocktong Tjio.

Monterey Park, CA. 17 Februari 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun