Semalam, Presiden Joko Widodo dengan Ibu Hj. Iriana bersama semua peserta G20 dan seluruh korps wartawan diundang Xi Jin-ping bersantap malam di jamuan negara Tiongkok, demi kesuksesan pertemuan puncak di Hangzhou kali ini.
Sejak forum puncak kepala negara yang tergabung dalam Kelompok 20 (Group 20) pertama kalinya bertemu di Amerika Serikat pada tahun 2008, yang sekarang ini sudah kesebelas kalinya. Mereka dari Argentina, Australia, Brazilia, Kanada, Tiongkok, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Itali, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Saudi Arabia, Turki, Inggris, Amerika Serikat dan perwakilan Uni Eropah berkumpul kembali berembuk permasalahan dunia, dan mengukuhkan kerjasama perekonomian untuk kemakmuran bersama dalam komperensi tingkat tinggi. Ini tahun diadakan di Tiongkok pada tanggal 4-5 September 2016.
Sebagai tuan rumah, Tiongkok memamerkan keindahan alam, kesenian rakyat dan kuliner-nya di Kota Hangzhou, Propensi Zhejiang di bagian timur negerinya.
Jalur Sutra itu, dalam kebenarannya dimulai dari Hangzhou yang memang dari purba sudah merupakan pusat produk sutra. Dimasa kejayaan perniagaan sutra sewaktu Dinasti Tang diabad 7-10 Masehi, bahan jadinya dikulak dari sini, diangkut dan didistribusikan ke Shandong, lalu menyebar melintasi lautan ke Korea-Jepang dan melalui pangkal Jalur Maritim di Teluk Zaitun Hokkian ke Hormuz, dan yang melalui daratan terus kejurusan barat dari Shandong dijual belikan di Pasar Besar Timur dan Barat Chang’an (Xi’an), setelahnya dengan pengangkutan kafilah unta mencapai tujuannya Izmir di Turki.
Kota Hangzhou mengelilingi danau yang namanya Xi-zi Hu, dinamakan “danau si wanita cantik Xi” yang demikian ini, dari mengambil nama salah satu wanita tercantik dalam sejarah Tionghoa, yaitu Xi Shi yang pernah hidup disini 2500 tahun lalu (terlahir pada 506 BC), maka disebutnya Danau Xi-shi. Disini Xi juga berarti barat, maka sekarang Xi-zi Hu disingkat menjadi Xi-hu, dan dibaratkan danau West Lake.
Semenjak Sahabi Urwah bin Abi Uththan dari Madinah yang mengikuti Sa’d bin Abi Waqqas paman Rasullulah SAW berdakwah di Tiongkok dan tiba di Yangzhou (utaranya Hangzhou) ditahun 72H, Hangzhou pernah menjadi pusat Islam di Timur Jauh sewaktu zaman Dinasti Song Selatan sampai Mongol Yuan berkuasa di Tiongkok.
Diujung Jalan Zhongshan Zhonglu berdiri Masjid Fenghuang (Cendrawasih) yang merupakan salah satu dari keempat masjid tertua di Tiongkok, yang dibangun kembali ditahun 1281 oleh Ustad Ala al-Din dari kehancuran sewaktu Mongol menyerbu ibukota Song Selatan tersebut 800 tahun lalu.