Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tahu Pong, Lambang Kuliner Semarang

11 Agustus 2016   15:56 Diperbarui: 11 Agustus 2016   17:46 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahu Pong komplit. (foto AH Tjio)

Tahu Pong Karangsaru tersebut masih menghidangkan tahu pong komplit dengan kombinasi pong dan emplek, gimbal urang, telur teh rebus-goreng, dengan ramuan saus cair kecap manis yang sedang pedasnya dan cukup kecut jeruk nipisnya juga berlebihan bawang putihnya, sedap bila diselingi dengan rasa acar lobaknya yang khas daikon Jepang. Ketulenan yang masih menerus dari nostalgia Tahu Pong Jagalan.

Menikmati lambang kuliner Semarang, tahu pong komplit. (foto AH Tjio)
Menikmati lambang kuliner Semarang, tahu pong komplit. (foto AH Tjio)
Dari mengamati menunya, Tahu Pong Karangsaru ini hanya menghidangkan apa saja yang termasuk dalam menu klasik Tahu Pong Komplit, itu saja, tidak ada campuran hidangan yang lain, depot khusus tahu pong, sehingga meskipun tidak ditayangkan, makan disini Halal. Juga disediakan pilihan untuk pelanggan vegetarian, karena disediakan 2 wajan minyak yang terpisah, menunya tetap tahu dan telur dengan saus kecap yang tersendiri, bebas kontaminasi petis dan udang.

Dua wajan terpisah untuk pelanggan vegetarian. (foto AH Tjio)
Dua wajan terpisah untuk pelanggan vegetarian. (foto AH Tjio)
Menu Tahu Pong Karangsaru Halal. (foto AH Tjio)
Menu Tahu Pong Karangsaru Halal. (foto AH Tjio)

Tahu pong sebaiknya segera dimakan sekeluar dari gorengan, sebab kulitnya cepat layu dan tahunya menjadi gembos. Ini berbeda dari ta-u pok di Tiongkok maupun di Hong Kong yang kulitnya pada umumnya bertahan kering dan tetap berbentuk sewaktu disajikan. Dikarenakan berbeda dalam proses persiapan tahu sebelum digoreng. Dimana potongan tahu itu, bila sebelumnya direndamkan dalam air garam dan didinginkan dalam es, proses ini mengeraskan permukaan tahu, lalu dicelupkan sejenak kedalam cairan air kanji yang lebih encer dari susu, ini untuk menyelaputinya sebelum dimasukkan kedalam minyak panas dan digoreng ulang secara dua tahap, dengan demikian tahu pong bisa lebih renyah dan tidak mudah melempem.

Semarang bisa diakui sebagai kota tujuan kuliner yang unik, dari sana juga banyak jajan dan makanan yang sering dibawa sebagai oleh-oleh. Diantara tiga hidangan yang sangat populer disana, seperti Mie Titee dan Lumpia, memang hanya Tahu Pong yang “Exclusively Semarang” dan yang boleh menjadi lambang kuliner Kota Semarang.

Oleh: Anthony Hocktong Tjio.

(Semua foto oleh: AH Tjio).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun