Sebetulnya tidak ada seorang yang boleh disebut penemu lumpia, maupun suatu cerita yang boleh disebut asal muasalnya, bila memang ada tentunya sukar ditemukan sekarang, andaikan mencari jarum didasar laut susahnya, itu dikarenakan bahwa lumpia sesungguhnya hanya merupakan makanan rakyat kebiasaan Tionghoa dimusim Semi yang sudah tercatat lebih dari seribu tahunan. Berkat ketrampilan tangan dan jiwa inovasi para ibu rumah tangga dijaman dulu, yang diam-diam menyediakan makanan sederhana dan praktis buat suami mereka yang sedang bekerja maupun menggarap ladang, maupun dalam suatu perayaan musim, yang lama kelamaan berkembang menjadi makanan kecil yang populer yang berbeda dari makanan perayaan yang lain. Dari semula hidangan Ceng Bing, lumpia goreng yang berasal dari orang-orang di-Tiociu itu merupakan hidangan yang tersebar luas dan tersedia setiap harinya dimana-mana, malah juga tampil diatas meja jamuan negara dijaman sekarang.
Kesimpulan:
Lumpia basah adalah bawaan orang dari Hokkian, sedangkan lumpia goreng yang semula dipasarkan oleh Tjoa Thay Yoe dan Wasih istrinya di Gang Lombok yang digelari Lumpia Semarang, merupakan lumpia goreng yang berasal Tiociu (Chaozhou) bukan kreasi tulen orang Semarang.
Monterey Park, April 11, 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H