TITIKTENGAHBENUAASIA
Oleh: Anthony Hocktong Tjio / Diaspora Indonesia.
Kita semua berada diatas benua yang terbesar didunia, Asia. Benua yang menghuni 60% dari seluruh manusia, yang meliputi 30% dari permukaan daratan bumi, dan dibagi dalam 50 negara yang berdaulat (dahulunya 49, sekarang tambah Timor Timur). Asia membentang dari Turki dibarat sampai Jepang ditimur, dari Russia diutara sampai diselatan, Negara Kesatuan Republik Indonesia kita sendiri.
Merupakan suatu ilmu geologis untuk menetapkan titik tengah geografis kota, negara maupun benua. Atas kerjasama dari kumpulan ahli geologis international dengan Akademisi Sain Tiongkok, yang mempergunakan peralatan ilmiah yang canggih pada waktunya, pada bulan Juli 1992 berhasil menetapkan koordinat Titik Tengah Geografis Benua Asia pada garis bujur 87*19’52” dan garis lintang 43*40’37” , yang mana titik tersebut terletak di-Tiongkok bagian barat, di dusun Bao-jia-cao-ji, kecamatan Yongfeng, yaitu 26 Km dibarat daya ibukota Xinjiang, Daerah Otonomus Uyghur, Urumqi.
Titik mata burung merah menunjukkan letak Titik Tengah Benua Asia pada tanda masuk (peta Tiongkok merah dalam peta Asia biru). (foto:AH Tjio)
Urumqi merupakan titik tolak tour Jalur Sutra, tetapi dalam jadwal perjalanan tour tidak ada yang mengunjungi Titik Tengah Benua Asia tersebut, karena katanya “tidak ada apa-apa kecuali satu monumen saja disitu”, lagi pula tidak ada kendaraan umum yang menuju kesana pada saat ini, maka bila mau kesana, harus pergi sendiri dengan memakai kendaraan taxi atau mobil cateran, yang mudah dicari disana dan juga tidak mahal.
Stasiun KA Urumqi dan penduduk suku Muslim Uyghur.(foto:AH Tjio)
Sekitar 10 Km dari Stasiun KA Urumqi dengan taxi menuju keselatan, tiba dipasar ditepi jalan raya Kecamatan Yongfeng, dari sini terus belok kekanan mengambil jalanan desa menjurus kebarat, yang disepanjang jalan hanya terlihat bumi tandus yang sangat luas tetapi kosong tanpa sesosok manusia, setelah sekitar 15 Km perjalanan dari Yongfeng, baru kelihatan ada tanda tunjuk jalan ketujuan kita, dan disana juga ada banyak bekas gardu asap yang tersebar dibukit-bukit yang merupakan peninggalan pos jaga pasukan dari jaman Dinasti Han, dimana jendral-jendral besar Li Guang, Wei Qing dan Huo Qu-bing pernah berperang puluhan tahun mempertahankan Han melawan serangan bangsa Hun disekitar sini, lebih dari 2000 tahun yang lalu.
Tanda tunjuk jalan ke Titik Tengah Benua Asia.
(foto:AH Tjio)
Peninggalan gardu asap jaman Han diatas bukit.(foto:AH Tjio)