---
Suatu saat pernah saya berpikir keras, bagaimana cara nya untuk bisa berbakti kepada negara kita Indonesia. Negara kita ini begitu besar, namun saya hanyalah orang biasa, apa hal significant yang bisa saya perbuat untuk negara ini dengan modal diri saya sendiri?
Sempat saya berpikir apakah saya harus menjadi orang yang memiliki prestasi yang baik dalam bidang akademik ataupun sektor bisnis untuk mengembangkan dan membanggakan negeri ini? Namun, apakah saya harus menjadi orang yang sangat berpengaruh di negeri ini, baru saya bisa berbakti bagi tanah air kita?
Namun, tahun demi tahun telah berlalu. Tanpa sadar saya sudah berkembang menjadi manusia dewasa tanpa pernah merealisasikan perihal “berbakti kepada negara” yang diajarkan kepada saya dari dahulu.
Hidup saya menjadi terasa berputar putar diantara belajar, bekerja, dan berhubungan sosial.
Apalagi setelah tamat berpendidikan, bekerja sangatlah memakan waktu banyak dalam porsi hidup saya dan orang orang pada umumnya. Ajaran dari sekolah dan orang tua yang saya selalu dapatkan ketika kecil untuk berbakti kepada negara dan masyarakat terasa seperti hilang begitu saja.
Seperti kita sudah berpasrah dalam keadaan masyarakat yang seperti ini, pemerintah yang korup dan bermasalah seperti biasa, keadaan tempat tinggal yang hancur aduk dengan macet, banjir, sampah, dan berbagai aktifitas kriminal lainnya.
---
Flash forward ke jaman sekarang ini, jaman yang ternyata sedang dibanjiri oleh semangat rakyat Indonesia dari semua kalangan dalam perihal pemilihan Presiden RI 2014. Tanpa pandang bulu, tak mengenal ras, gender, etnik, dan agama, rakyat Indonesia beramai ramai secara tulus mengikuti keadaan politik kita yang sedang dalam pertaruhan.
Demokrasi, yang menjadi panggung utamanya sedang menyaksikan pertarungan sengit diantara dua kandidat calon presiden kita.
Belum pernah saya menyaksikan semangat rakyat yang mengalir sederas ini dalam perihal pemilihan orang nomor satu, walaupun dengan notabene negara kita ini sudah mengemban prinsip demokrasi sejak beberapa saat yang lalu.
Bangsa Indonesia saat ini sedang dihadapkan dengan dua calon yang sangatlah berbeda, bagaikan langit dan bumi :