Mohon tunggu...
Anthony Dio Martin
Anthony Dio Martin Mohon Tunggu... Human Resources - WISE (Writer, Inspirator, Speaker, Entepreneur), CEO HR Excellency - MWS Indonesia, Penulis 18 Buku, Ahli Psikologi, Profesional Coach

Anthony Dio Martin, WISE (writer, inspirator, speaker dan entepreneur) dan juga ICF certified executive coach, yang dijuluki "The Best EQ Trainer Indonesia". Beliau penulis 18 buku dan lebih dari 25 CDAudio. Salah satu bukunya menerima penghargaan MURI. Beliau pernah memandu beberapa program motivasi di TV kabel, saat ini punya siaran rutin program radio “Smart Emotion” di SmartFM. Youtube: anthony dio martin official IG: anthonydiomartin Kontak & info: 021-3518505 atau 3862521 atau email: info@hrexcellency.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

EQ at Work: 10 Tips Bagaimana Caranya Cerdas Emosi di Tempat Kerja

29 Mei 2022   16:33 Diperbarui: 29 Mei 2022   16:41 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

6. Gunakan "Time Out" jika takut salah merespon. 

Kadangkala dalam situasi emosional, respon kita bisa menjadi sangat kasar dan menyakitkan. Akibatnya hubungan jadi rusak. Dalam situasi demikian, ada baiknya jika kita memutuskan untuk keluar dari situasi itu. 

Saat meeting, kita bisa meminta untuk keluar dati ruangan untuk membasuh muka. Dalam telepon, kita bisa meminta waktu untuk bicara dengan pihak lain ataupun meminta waktu buat merespon. Intinya adalah untuk mendapatkan waktu untuk berpikir dan merespon dengan lebih tenang.

7. Fokus pada solusi, bukan emosi. 

Seringkali ketika situasi menghangat dan tidak menyenangkan, kita pun berusaha menyakiti dan membuat lawan kita terluka. Akibatnya kita mulai mengucapkan kata-kata yang tidak menyenangkan. 

Disinilah ilmu EQ berguna. Yakni berfokuskan pada solusi bukan emosi. Perhatikan chat yang isinya emosional. Seringkali yang ada adalah saling menyalahkan dan saling memaki, akibatnya yang muncul adalah emosi. 

Jauh lebih baik, kita berfokus pada solusi. Apa sih yang kita inginkan dari situasi ini dan itulah yang harus ditekankan. Emosi yang tak menyenangkan, mulai harus dikesampingkan.

8. Hindari ruminating. 

Apa itu ruminating. Ruminating artinya Anda terus menerus memainkan kejadian yang terjadi di kepala Anda padahal sudah terjadi. Dan itu salah satu yang akan menghabiskan energi Anda. Padahal kejadiannya sudah terjadi. Daripada menyesali ataupu menjengkeli apa yang terjadi itu, lebih baik tanyakan apa yang bisa dipelajari di masa depan? 

Setelah itu, katakan pada diri Anda, "itu sudah terjadi, saya ambil hikmahnya dan saya belajar". Setelah itu belajar lupakan. Setiap kali pikiran itu muncul, bilang pada dirimu untuk stop dan ingatkan dirimu mengapa mengingat hal itu, tidak ada gunanya.

9. Ubah strategi pendekatan, untuk hasil yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun