Jika karirmu mau bagus, mulailah bangun mentalitas intrapreneur. Apa itu? Jangan salah persepsi.
Intraprenuer bukan orang yang punya banyak kerjaan sampingan. Bukan yang double job atau, "sambil menyelam minum air" di kantor. Malah itu, akan membuatmu jadi nggak fokus.
Intraprenuer adalah seorang di posisi karyawan (statusnya). Tapi, dia berusaha untuk berpikir seperti si ownernya. Percayalah, inilah orang yang biasanya dijadikan orang kepercayaannya di owner, atau atasan, karena apa? Dia punya sense of ownership dan sense of belonging yang tinggi. Dia berusaha berpikir seperti ownernya bahkan ketika mau melakukan apapun, ownernya harus minta advis dari dia.
Saya kasih contoh. Saya punya bisnis di perusahaan alat kesehatan. Pernah berinteraksi dengan salah satu prinsipal kami di Surabaya. Tahu nggak? Di perusahaan itu, ada seorang ibu usia paruh baya yang sangat dipercaya oleh pasangan suami istrinya owner yang campuran orang Chinese dan Indonesia. Malah, seolah-olah itu adalah bisnisnya. Ia mewakili ownernya, dan punya sense of business yang tinggi. Bossnya kalau apa-apa, harus minta nasihat dulu dari si Ibu ini. Bisa dibayangkan bagaimana gaji si Ibu ini? Yang jelas, Ibu ini anti disuap. Integritasnya tinggi. Dan bossnya pun memberikan banyak fasilitas buatnya, sebagai penghargaan atas jasa baktinya.
Ini bukan bicara perilaku sok petantang petenteng, berperilaku seperti owner. Bukan! Dan toh si Ibu ini juga tetap humble dan pendekatannya remah, tidak berkesan angkuh. Itulah yang dikatakan, Ibu ini punya mindset intarpreneur sejati. Posisinya bergerak dari staf penjualan biasa hingga sekarang dipercaya menjadi direktur. Menarik kan?
So mulai sekarang, diposisi manapun, Anda bisa menjadi orang yang berpengaruh. Bangunlah mindset intrapreneurship ini. Sementara banyak orang atau karyawan akan berpikir, "Ini bukan bisnis gue, ngapain dikasih banyak energi dan kontribusi?" Dan persis pemikiran seperti itulah yang membuat karir mereka pun tanggung. Soalnya hukum timbal-balik akan berlaku. Jika kamu memberinya hanya 50, maka imbalanmu yang akan terima juga sekitar 50. Mau dapat 100, maka dibutuhkan juga effort 100.
Salah satu tips penting bagaimana membangun mentalitas intrapreneur ini adalah berpikir "put yourself on the owner's shoes". Posisikan dirimu di posisinya si owner. Apa yang jadi concernnya dia. Apa yang akan jadi pertimbangannya? Apa maunya? Itulah contoh aplikasi sederhana dari mentalitas intrapreneurship ini.
Salam Antusias!
Anthony Dio Martin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H