Mohon tunggu...
Anthony Dio Martin
Anthony Dio Martin Mohon Tunggu... Human Resources - WISE (Writer, Inspirator, Speaker, Entepreneur), CEO HR Excellency - MWS Indonesia, Penulis 18 Buku, Ahli Psikologi, Profesional Coach

Anthony Dio Martin, WISE (writer, inspirator, speaker dan entepreneur) dan juga ICF certified executive coach, yang dijuluki "The Best EQ Trainer Indonesia". Beliau penulis 18 buku dan lebih dari 25 CDAudio. Salah satu bukunya menerima penghargaan MURI. Beliau pernah memandu beberapa program motivasi di TV kabel, saat ini punya siaran rutin program radio “Smart Emotion” di SmartFM. Youtube: anthony dio martin official IG: anthonydiomartin Kontak & info: 021-3518505 atau 3862521 atau email: info@hrexcellency.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengertian Kecerdasan Emosional: Apa Beda EQ dengan EI?

4 Maret 2022   19:06 Diperbarui: 4 Maret 2022   19:13 5535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jadi, kesimpulannya adalah begini. Hingga sekarang, dunia memang masih menggunakan istilah EQ dan EI saling menggantikan (interchangeably). Dan saat inipun tidak ada aturan yang mengatakan mana yang lebih tepat. Hanya saja, pada saat ketika kita menggunakan istilah EQ, mestinya kita sadar bahwa itu mengacu pada aspek pengukuran atau kemampuan seseorang dalam pengetahuan soal emosi. Sementara, saat kita pakai istilah EI, artinya kita mengacu pada pengetahun praktis seseorang dalam mengelola emosi dirinya dan orang lain.

Ngomong-ngomong, itulah sebabnya ketika saya menuliskan buku "Emotional Quality Management" (EQM) di tahun 2003, saya mulai memperkenalkan EQ, bukan sebagai Emotional Quotient tapi sebagai "Emotional Quality", artinya kecerdasan emosional mencakup kualitas kita untuk mengetahui perasaan diri dan orang lain serta menggunakan informasi ini menjadi sesuatu yang konstruktif. Itulah definisinya "Emotional Quality" yang saya tulis di buku saya tersebut.

Semoga artikel ini semakin mencerahkan kita, kapan pakai istilah EQ atau kapan menggunakan EI.

Yang jelas, apapun istilahnya, mari kita belajar untuk selalu cerdas emosi!

Cerdas Emosi Selalu!

IG: Anthony Dio Martin

Youtube Channel Anthony Dio Martin:

https://www.youtube.com/user/updatehrexcellency?sub_confirmation=1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun