Mohon tunggu...
Anthony Dio Martin
Anthony Dio Martin Mohon Tunggu... Human Resources - WISE (Writer, Inspirator, Speaker, Entepreneur), CEO HR Excellency - MWS Indonesia, Penulis 18 Buku, Ahli Psikologi, Profesional Coach

Anthony Dio Martin, WISE (writer, inspirator, speaker dan entepreneur) dan juga ICF certified executive coach, yang dijuluki "The Best EQ Trainer Indonesia". Beliau penulis 18 buku dan lebih dari 25 CDAudio. Salah satu bukunya menerima penghargaan MURI. Beliau pernah memandu beberapa program motivasi di TV kabel, saat ini punya siaran rutin program radio “Smart Emotion” di SmartFM. Youtube: anthony dio martin official IG: anthonydiomartin Kontak & info: 021-3518505 atau 3862521 atau email: info@hrexcellency.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengobati Penyakit Suka Menunda

8 April 2018   16:53 Diperbarui: 9 April 2018   12:19 2319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda sendiri mengalami di mana suatu pekerjaan yang sebenarnya bisa diselesaikan dalam sehari, namun karna tersesia waktu seminggu maka Anda pun menghabiskan waktu seminggu untuk menyelesaikannya?

Kelima, segera lakukan. Langkah pertama adalah momentum yang menentukan. Justru yang sulit biasanya adalah langkah pertamanya. Itulah yang sering membuat kita menunda-nunda. Tapi menariknya, setelah memulai langkah pertama, proses berikutnya menjadi begitu mudahnya. Malah, setelah memulai langkah pertama biasanya kita sulit untuk berhenti.

Keenam, mintalah orang lain untuk mengingatkan. Terkadang, adanya orang lain akan menolong. Khususnya jika Anda merasa bahwa Anda sendiri punya kesulitan besar untuk mengendalikan kebiasaan buruk menunda Anda. Pepatah kuno mengatakan, "Lebih baik ada mulut kejam yang mengingatkan daripada akhirnya kehidupanlah yang bersikap kejam kepada Anda". Jika kita kaitkan dengan kebiasaan menunda, itu artinya, lebih baik ada orang yang mengingatkan Anda dahulu, daripada kebiasaan menunda menyebabkan banyak masalah di kemudian hari.

Akhirnya, semoga apa yang dikatakan oleh Thomas Alva Edison menyadarkan kita. Intinya, Thomas Alva Edison pernah ditanya bagaimana ia bisa mematenkan begitu banyak hal. Ia pun berkata:

"Sebenarnya saya pun punya keengganan untuk melakukan banyak pekerjaan tersebut. Namun, saya tetap melakukannya meskipun ada keengganan itu karena tidak mau menyesal apa yang seharusnya bisa saya kerjakan, tidak terwujud. Itulah yang membuat saya cepat-cepat melakukan apa yang ada di pikiran saya".

Ayo, jangan biasakan suka menunda-nunda!

Salam Antusias!

Anthony Dio Martin

NOTE:
Dengarkan siaran "Smart Emotion Radiotalk" bersama Anthony Dio Martin setiap hari selasa malam di SmartFM jam 19.00-20.00

  • anthonydiomartin.com
  • hrexcellency.com
  • Social Media:
  • IG @anthonydiomartin
  • FB: anthonydiomartinhrexcellency

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun