Mohon tunggu...
Anthony K
Anthony K Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Heart Attack, The Scariest Thing in The World"

24 Oktober 2017   04:14 Diperbarui: 24 Oktober 2017   22:55 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam sejahtera bagi kita semua. Kali ini saya akan membahas tentang apa hubungan kolesterol dengan jantung koroner. Seperti yang kita tahu bahwa serangan jantung itu tidak mengenal waktu dan usia. Semua dapat beresiko terkena serangan jantung. Serangan jantung ini adalah serangan yang sering terjadi di dunia kadang tanpa disadari kapan terjadinya. Seakan-akan serangan jantung ini adalah momok menakutkan bagi dunia di jaman modern ini. Sebenarnya apa sih pengertian dari serangan jantung itu? 

Menurut buku biologi kelas 11 yang saya baca jantung koroner adalah tersumbatnya arteri koroner sehingga aliran darah yang mencapai sel-sel otot jantung hanya berjumlah sedikit. Jadi, di dalam saluran menuju jantung, terdapat sebuah hambatan yang menyebabkan darah sulit untuk masuk ke dalam jantung dan dipompa lagi ke seluruh tubuh. 

Apa saja yang menjadi faktor-faktor penyebab jantung koroner? Bisa jadi jantung koroner terjadi karena kebiasaan merokok, makan makanan berkolesterol tinggi, kegemukan, diabetes melitus, penuaan, tekanan darah tinggi, dan faktor keturunan. Biasanya orang yang terkena jantung koroner diberi pengobatan oleh rumah sakit berupa operasi bypassatau bedah pintas koroner. 

Operasi bedah pintas koroner adalah teknik revaskularisasi (membuat saluran baru) melewati arteri koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan. Saluran baru yang dibuat dapat berasal dari arteri atau vena yang sehat dari tubuh bagian lain, yang dicangkokkan/ dihubungkan dari aorta menuju ke jantung untuk menggantikan jalur arteri yang tersumbat. Jadi disini saluran baru digunakan sebagai alternatif dan pengganti saluran yang sudah rusak sehingga darah dapat melalui saluran yang dibuat dan dapat menuju ke jantung dengan leluasa. Namun disisi lain operasi ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan resikonya pun tinggi.

Resiko terbesar dari operasi ini adalah kematian bagi si pasien. Tadi sudah dijelaskan bahwa penyebab serangan jantung itu ada banyak. Saya akan menyampaikan analisis saya mengenai faktor-faktor penyebab serangan jantung. Kebiasaan merokok bisa menyebabkan serangan jantung karena hemoglobin dalam darah itu mudah mengikat zat yang masuk dalam tubuh, maka pada saat merokok, gas CO yang dihasilkan rokok akan terikat oleh hemoglobin. Tentu saja gas CO ini bersifat karsinogenik dan akan membuat jantung susah untuk membersihkan darah dan akhirnya jantung pun terkontaminasi oleh gas CO ini, sehingga jantung tidak lagi berfungsi secara optimal. 

Makan makanan yang berkolesterol tinggi juga dapat menyebabkan serangan jantung karena kolesterol/ lemak yang berlebih akan susah larut dan akhirnya menempel pada sepanjang saluran jantung. Lama kelamaaan, lemak/ kolesterol ini akan berubah menjadi sejenis kerak, sehingga darah akan sulit untuk lewat karena terhalangi oleh kerak tersebut. Orang yang biasanya sering marah dan stress juga rawan terhadap serangan jantung karena pasti orang yang sifatnya emosional memiliki tekanan darah tinggi. Biasanya orang yang memiliki tingkat stress tinggi adalah orang yang sudah agak tua dan kondisi kesehatannya menurun tapi masih sering emosi. 

Faktor keturunan juga bisa mempengaruhi seseorang itu rentan terhadap serangan jantung atau tidak. Seseorang yang mempunyai keturunan seperti itu biasanya kondisi fisiknya lemah, mudah jatuh sakit , dan mudah terserang penyakit. Nah itu adalah analisis singkat tentang faktor-faktor penyebab serangan jantung. Sekarang saya akan membahas lebih dalam tentang jantung koroner dan kolesterol sendiri. Sebenarnya jantung koroner ini lebih mengerikan kalau dibahas lebih mendalam lagi. Terbukti berdasarkan data, hampir setiap tahun sekitar 370.000 jiwa melayang karena mengidap jantung koroner. 

Respon pertama yang terjadi ketika jantung koroner adalah angina. Angina adalah kondisi dimana seseorang mengalami sakit dada yang parah akibat oksigen ke paru-paru dan jantung hanya sedikit karena darah tidak mengalir dengan baik. Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba dan bisa bertahan lama ataupun cuma sesaat saja, tergantung tingkat keparahan jantung koroner. 

Respon yang kedua adalah serangan jantung sendiri dimana kondisinya lebih parah dari angina. Hal ini bisa menyebabkan jantung rusak karena retak bahkan menyebabkan gagal jantung. Jadi, serangan jantung itu adalah respon dari jantung koroner. Dampak dari penyakit jantung koroner sendiri adalah gagal jantung dan aritmia, yaitu perubahan irama jantung normal. Tapi ternyata kolesterol bukan satu-satunya penyebab utama penyakit jantung koroner. 

Kadar lemak yang tinggi memang merupakan salah satu resiko penyakit jantung koroner, namun dalam kenyataannya ada beberapa kasus penyakit jantung koroner terjadi walau kadar lemak normal. Fakta menunjukkan bahwa 1 dari 3 kasus serangan jantung terjadi pada orang yang memiliki kadar lemak yang normal. Mengetahui kadar kolesterol konvensional (Kolesterol normal, kolesterol LDL -- direk, kolesterol HDL, trigliserida) tetap diperlukan, namun ada pemeriksaan lain yang dapat melengkapi penilaian resiko penyakit jantung koroner yaitu Apo B dan hs-CRP. 

Apo B mempunyai manfaat untuk meningkatkan ketelitian dalam memprediksi resiko penyakit jantung koroner, karena semakin tinggi kadar Apo B, semakin tinggi juga kemungkinan terjadinya resiko penyumbatan pembuluh darah, meskipun kadar LDL normal. Hs-CRP mempunyai manfaat untuk meningkatkan kualitas ketelitian prediksi terjadinya penyakit jantung koroner karena proses aterosklerosis (penyumbatan dan pengerasan pembuluh darah) yang juga ditandai dengan adanya proses peradangan. 

Pemeriksaan hs-CRP ini bermanfaat juga untuk menentukan resiko kardiovaskular pada individu yang sehat. Selain pemeriksaan laboratorium, beberapa pemeriksaan penunjang diagnostik seperti EKG, Treadmill dan pemeriksaan imaging lainnya dibutuhkan dalam mendiagnosis penyakit jantung koroner. Lalu bagaimana cara mencegahnya? Cara yang pertama adalah dengan mengatur pola makan yang sehat. 

Cara mencegah penyakit jantung yaitu dengan menjauhi makanan yang mengandung banyak lemak atau kolesterol, misalnya saja makanan laut yang mengandung banyak kolesterol yang berpotensi untuk menyebabkan penyakit jantung. Disarankan mengkonsumsi makanan yang diolah dengan cara direbus, dikukus, dan dipanggang. Pilihlah makanan yang rendah lemak, seperti keju, susu, mentega, dan sebagainya. 

Menggoreng dengan minyak zaitun yang memiliki kandungan lemak yang rendah juga bisa dijadikan alternatif untuk menggoreng. Selain makanan berlemak, hindari juga seperti minuman-minuman instan yang biasanya mengandung gula yang tinggi. Dan jangan juga makan terlalu banyak karbohidrat, karena karbohidrat nanti akan dipecah menjadi lemak. 

Konsumsilah seperti oat atau gandum yang dapat menjaga jantung agar lebih sehat. Intinya jaga pola makan tidak berlebihan agar tidak terjadi kegemukan, karena seseorang yang mengalami kegemukan, beresiko lebih besar terkena serangan jantung. Selain mengatur pola makan, diwajibkan untuk berhenti merokok. Hindari juga stress karena stress dapat memicu keluarnya hormon cortisol yang menyebabkan membuluh darah menjadi kaku dan juga hormon norepinephrine akan dihasilkan menyebabkan meningkatnya tekanan darah. 

Olahragalah secara rutin, misalnya berjalan kaki, jogging kecil. Lakukan olahraga yang kecil-kecil saja, jangan yang bersifat kompetisi dan berat. Olahraga kecil dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Konsumsi juga makanan yang banyak mengandung antioksidan. Antioksidan banyak terkandung di dalam segala macam sayuran dan buah. 

Tadi kita sudah tahu beberapa cara mencegah serangan jantung. Namun sekarang, bagaimana cara menangani orang yang sudah terkena serangan jantung? Pengobatan serangan jantung tentunya akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit si penderita serangan jantung. Penderita yang tidak ditangani secara cepat akan beresiko terkena komplikasi akibat serangan jantung. 

Ada 4 komplikasi yang disebabkan serangan jantung yaitu gagal jantung, aritmia, syok kardiogenik, dan jantung retak. Gagal jantung adalah kondisi dimana jantung tidak bisa memompa darah ke tubuh secara efektif, bisa terjadi karena otot jantung telah rusak permanen akibat serangan jantung tadi. Aritmia adalah kondisi detak jantung menjadi lebih kencang hingga akhirnya berhenti berdetak dan akhirnya jantung berhenti berdetak atau cardiac arrest.

Syok kardiogenik adalah kondisi di mana otot jantung rusak parah dan tak bisa memasok darah dengan maksimal. tentunya hal ini menyebabkan fungsi tubuh menjadi tidak baik lagi. Lalu adakah kemungkinan orang yang terkena serangan jantung bisa pulih kembali? Seseorang bisa pulih dari serangan jantung tergantung pada tingkat kerusakan otot jantung yang terjadi sebelumnya. 

Ada yang butuh waktu beberapa bulan dan ada pula yang butuh waktu hanya beberapa minggu. Tujuan proses pemulihan ini adalah untuk mengulangi resiko terulangnya serangan jantung. Hal ini bisa dilakukan dengan cara merubah gaya hidup si pasien, termasuk di antaranya perubahan menu makanan setiap harinya dan obat-obatan. Dan juga untuk kebugaran fisik yang lebih baik. Jika fisik si pasien bugar, maka si pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal seperti pada masa lampaunya. Kematian kerap kali terjadi ketika pasien belum mencapai rumah sakit atau satu  bulan setelah pasien terkena serangan jantung. Apabila pasien bertahan selama 1 bulan saja, kemungkinan besar mereka untuk bertahan hidup sangat bagus. 

Peluang seseorang pulih dari serangan jantung ini tergantung pada beberapa hal. Pertama yaitu usia pasien. Apabila pasien mengalami serangan jantung di usia yang relatif tua, maka kemungkinan terjadinya komplikasi makin besar. Yang kedua adalah tingkat keparahan serangan jantung. Dilihat dari kerusakan otot jantung pasien. Yang ketiga adalah waktu yang dibutuhkan pasien untuk mendapatkan pertolongan pertama saat terkena serangan jantung. Makin lama penanganan serangan jantung, maka peluang untuk melanjutkan hidup semakin kecil. 

Di akhir kata ini saya ingin menegaskan bahwa saya tidak setuju sebagian besar orang berkolesterol normal terkena serangan jantung. Ada beberapa alasan mengapa saya tidak setuju dengan statement ini. Yang pertama jelas bahwa orang yang mempunyai kolesterol tinggi lebih beresiko untuk terkena serangan jantung. Kolesterol banyak akan menyebabkan banyaknya plak yang menumpuk pada peredaran darah jantung sehingga akan lebih berbahaya apabila orang itu berkolesterol tinggi. Yang kedua adalah bahwa kolesterol itu tidak selalu menjadi pemicu serangan jantung. Ada banyak sekali faktor yang dapat memicu serangan jantung seperti faktor usia, sering merokok, banyak tekanan dalam hidup, stress, dan sebagainya. 

Ketiga adalah berdasarkan data dan penelitian dokter, hanya satu dari 3 tiga orang yang mengalami serangan jantung pada tingkat kolesterol yang normal. Ini berarti hanya sekitar 33% resiko orang berkolesterol normal terkena serangan jantung. Hal ini belum bisa dibilang sebagai "penyebab sebagian besar orang terkena serangan jantung" karena ini merupakan sebagian kecil orang dan tidak semua orang mengalami serangan jantung pada tingkat kolesterol yang normal. Serangan jantung malah banyak terjadi pada orang yang pola hidupnya tidak teratur tadi seperti punya kebiasaan merokok, mudah stress, makan tidak teratur, dan sebagainya. Sekian dari saya. Terima kasih.

SUMBER:

Cara Mencegah Penyakit Jantung

Serangan Jantung

Penerbit Erlangga, 2016. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Jilid 2, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun