Serial Silat Mandarin menjadi tontontan favorit anak generasi tahun 1980 sampai tahun 2000 awal, saat itu siapa yang tidak kenal dengan cerita Yo Ko dan bibi lung dalam cerita trilogy pendekar rajawali? . Begitu populernya sehingga banyak novel cerita silat yang kemudian di adaptasi ke layar TV ataupun layar lebar. Tetapi setelah melewati tahun 2000, kepopulerannya mulai memudar, pergantian generasi kawula muda yang lebih baru kurang berminat terhadap cerita silat, lebih memilih serial barat, kemudian sekarang ini lebih ke drama korea atau disingkat drakor. Bahkan produksi serial silat pun sudah berganti dari yang dulunya Wuxia, sekarang lebih cenderung ke Xianxia yang berunsur fantasi.
Biarpun adaptasi yang menggunakan cerita populer dari trio tripod Wuxia (Jin Yong, Gu Long, Liang Yusheng) masih tetap sering diremake beberapa judulnya, tetapi cenderung sudah berubah gaya produksinya. Seakan mengikuti perkembangan jaman, ceritanya mulai dibuat melenceng dari cerita asli, menambah kisah romance yang lebih banyak, penggunaan efek-efek kamera dan video yang banyak, serta koreografi yang berubah banyak dibanding serial tv adaptasi silat jaman dulu. Dari sekian banyak adaptasi yang diremake berulang kali tersebut, mana sajakah yang merupakan 8 Serial Silat Mandarin terbaik sepanjang masa?Â
1. Pedang Langit dan Golok Naga tahun 1986
Adaptasi Pedang Langit dan Golok Naga terbaik jatuh pada yang versi tahun 1986, diperankan oleh Tony Leung sebagai Tio Buki (Zhang wuji dalam mandarin), dan Kitty Lai sebagai Tio Beng (Zhao Min dalam bahasa mandarin). Â Cerita ini lebih dikenal dengan judul hokkiennya yaitu To Liong To.
Bercerita tentang bagaimana Tio Buki menjadi penengah dalam perselisihan antara Enam Partai lulus dan Sekte Ming, yang ternyata di balik perselisihan mereka terdapat seseorang bernama Cheng Kun yang bekerja dengan Mongol sengaja mengadu domba dan membakar agar kedua kubu saling bertarung, yang nantinya setelah Sekte Ming hancur, maka pemerintahan Mongol akan mengambil alih dunia persilatan dengan mudah.
Tio Buki yang merupakan anak dari seorang murid dari partai Wudang (butong phai), nantinya secara tidak sengaja mempelajari ilmu utama dari sekte Ming, dan kemudian diangkat menjadi ketua dari sekte Ming setelah berhasil mencegah sekte Ming dari kemusnahan. Sekte Ming ini akan menjadi pusat kekuatan pemberontakan dalam menghadapi pemerintahan Mongol yang saat itu menguasai daratan tengah (tiongkok).Â
Tidak terlupakan Tio Buki juga harus menghadapi masalah cinta segitiga dengan kedua wanita, Ciu Ci Jiak (mandarin: zhou zhiruo) dan Tio Beng (mandarin: zhao min), yang satu adalah teman masa kecil, yang satu lagi awalnya musuh yang berubah jadi cinta.Â
2. Â Kembalinya Pendekar Rajawali tahun 1983
Yang peringkat kedua ini, merupakan cerita yang dibuat oleh pengarang yang sama dengan cerita Pedang Langit dan Golok Naga. Keduanya merupakan karya almarhum Jin Yong. Kisah kembalinya pendekar Rajawali ini menggunakan setting cerita sebelum cerita Pedang Langit dan Golok Naga. Setting waktu-nya adalah saat mendekati akhir dinasti Song , dimana Mongol berusaha untuk menyerang dan menguasai dinasti Song.
the Return of the Condor Heroes 1983 ini diperanin oleh Andy Lau sebagai Yoko, dan Idy Chan sebagai gadis naga kecil atau bibi lung atau siauw liong lie. Adaptasi ini sempat ditayangkan di Indosiar pada jaman dahulu dan sangat populer, bahkan ditayang ulang sampai berulang kali. Bukan hanya di Indonesia, adaptasi ini juga dianggap sebagai yang terbaik dan memiliki rating tertinggi di negara asalnya pada tahun itu.
Memiliki kisah tentang cinta terlarang antara tokoh utama bernama Yoko (mandarin: Yang Guo) dengan guru ilmu silatnya yaitu siauw liong lie (mandarin: Xiao Long Nv) . Saat jaman dulu era dinasti Song, seorang guru sudah dianggap seperti orang tua sendiri tingkatannya, sekali guru maka selamanya guru, sehingga hubungan asmara dianggap tabu kala itu. Hubungan mereka ditentang oleh Paman angkat Yoko yang bernama Kwee Ceng dan juga semua orang dunia persilatan.
Pasang surut dalam hubungan asmara tabu itu, ditambah dengan gejolak dunia persilatan karena campur tangan Mongol, menjadi permasalahan yang harus dihadapi oleh Yoko sepanjang cerita. Versi tahun 1983 ini merupakan versi yang paling dipuji oleh Jin Yong sendiri.
3. Pendekar Hina Kelana tahun 2001
Serial silat yang satu ini merupakan yang paling banyak bentuk judulnya, mulai dari Smiling Proud Wanderer (SPW), State of Divinity, The Legendary Swordsman, Laughing in Wind, The Proud Youth, Swordsman, dan lainnya. Banyak dari kita yang tidak tahu bahwa judul-judul itu sebenarnya merupakan adaptasi yang diambil dari novel yang sama.Â
Salah satu yang paling terkenal adalah yang menggunakan judul State of Divinity, adaptasi tahun 2000 oleh Richie Ren dan Anita Yuen ini cukup digemari oleh pemirsa TV. Tetapi bagi pembaca novel dan pengikut setia cerita Pendekar Hina Kelana, kurang menyukai versi adaptasi ini karena dirasakan sangat melenceng dari isi asli cerita novelnya. Versi terbaik jatuh pada versi tahun 2001 yang diperanin oleh Li Yapeng, dengan sutradara Zhang Jizhong. Versi ini juga yang langsung ikut terlibat oleh Jin Yong sendiri dalam pembuatannya. SPW Versi 2001 merupakan adaptasi nomor dua yang paling setia dengan cerita novel.
Bercerita tentang petualangan seorang pemuda yang menyukai kebebasan bernama Linghu Chong dari partai Huashan. Karena sifat bebasnya dan terbuka, sehingga dia mudah berteman dengan siapa saja termasuk dengan golongan yang dianggap sesat. Karena sifat bebasnya itu juga, membuatnya menghadapi berbagai permasalahan besar, termasuk dikeluarkan dari partai Huashan oleh gurunya, si pendekar budiman Yue Buqun.Â
Linghu Chong juga harus menerima pengalaman pahit kehilangan tenaga dalam karena terluka sangat parah, sehingga tidak bisa menggunakan ilmu pedang Huashan  yang dilatihnya susah payah sejak kecil. Berbagai tuduhan tidak benar dilemparkan kepadanya, sehingga dia harus menghadapi satu per satu permasalahan itu. Â
Perselisihan antara lima partai pedang melawan Sekte Matahari Rembulan, membuat dunia persilatan menjadi kacau balau. Semakin berjalan cerita, semakin ketahuan konflik internal didalam partai dan sekte dalam perebutan kekuasaan. Para pendekar yang dianggap bijaksana dan terhormat dari partai lulus mulai menunjukkan "muka" aslinya yang munafik.
4. Pendekar Ulat Sutera tahun 1979
Serial silat Pendekar Ulat Sutera boleh dibilang sebuah judul yang sering ditanya orang-orang kapan ada pembuatan ulang (remake)-nya di dunia maya. Itu menunjukkan bahwa serial wuxia ini sangat digemari jaman dulu. Sebenarnya cerita ini pernah diadaptasi ulang pada tahun 2001, tapi kurang terkenal dan boleh dikatakan gagal. Â Setidaknya total ada tujuh atau delapan adaptasi Pendekar Ulat Sutera yang pernah ada, tetapi yang diketahui orang-orang cuma yang versi Norman Chui tahun 1979.
Cerita Pendekar Ulat Sutera agak kebalik dengan lainnya, dimana saat cerita wuxia lain diadaptasi dari novel terkenal dan kemudian diangkat ke layar TV, yang ini kebalikan awalnya dari serial TV dan film dulu, baru kemudian setelah sukses besar, novel nya dibuat. Adaptasi tahun 1979 ini melesatkan nama aktor Norman Chui, tetapi pas pertengahan jalan, terjadi ketidak-cocokan dengan tim produksi dan sutradara, sehingga Norman Chui memilih mundur di pertengahan, dan kemudian tokoh utama diganti ke aktor lain. Norman Chui ini nantinya kembali memerankan tokoh yang sama untuk versi film tahun 1983 dan juga serial TV tahun 1993 berjudul Reincarnated II.
Serial silat Pendekar Ulat Sutera bercerita tentang pendekar dari Butong (Wudang dalam bahasa mandarin) bernama Wan Fei-yang, seorang praktisi ilmu ulat sutera yang legendaris. Wan Fei-yang adalah anak haram dari ketua Butong, rahasia besar ini tidak diketahui siapapun karena partai Butong melarang perilaku tersebut dan menjaga kesucian. Ketua Butong bernama Tsing-Tsung pun tidak berani mengakui kebenaran tersebut, bahkan tidak berani menerima Wan Fei-yang sebagai murid resmi partai Butong, tetapi dibelakang mengajarinya ilmu silat tingkat tinggi yang disebut ilmu ulat sutera, dimana terdapat delapan tingkatan dalam ilmu ini, dan tingkatan terakhir memungkinkan praktisi-nya untuk memunculkan kepompong di sekitar tubuhnya dan melapisi tubuhnya. Saat berada didalam kepompong ini, tubuhnya akan sepenuhnya dibuat ulang dan diresapi dengan energi qi. Pada saat praktisi berhasil keluar dari kepompongnya, tidak hanya kekuatan seni bela dirinya yang akan sangat meningkat, tetapi dia seperti dilahirkan kembali, itulah kenapa  dikatakan bereinkarnasi seperti judul bahasa inggrisnya.
5. Pendekar Pemanah Rajawali tahun 2017
Sang tokoh utama bernama Kwee Ceng (mandarin: Guo Jing), merupakan seorang pemuda yang dibesarkan di wilayah Mongolia. Sejak kecil dia berlatih ilmu memanah dan berkuda dibawah asuhan seorang tokoh Mongol bernama Jebe. Sedangkan ilmu silatnya dilatih oleh tujuh orang aneh Jiangnan sebagai guru resminya. Kwee Ceng mempunyai keterbatasan dalam hal komunikasi dan pola pikir yang agak lambat dibanding orang pada umumnya, membuatnya kesulitan dalam mempelajari ilmu silat, perkembangannya pun sangat lambat, sampai suatu ketika dia diajari ilmu pengolahan nafas dan tenaga dalam oleh seorang pendeta dari aliran Quanzhen.
Mempelajari teknik meditasi dan ilmu pengolahan Quanzhen membuatnya dapat menutupi kekurangan Kwee Ceng. Setelah cukup dewasa dan berilmu silat lumayan. Kwee Ceng dikirim oleh gurunya untuk mencari pengalaman di negeri Song (tiongkok saat dulu). Disitu nantinya kwee ceng akan bertemu dengan berbagai pendekar, teman, musuh, dan juga pasangan cintanya, Oey Yong.
Puncak cerita terjadi saat kematian para guru-gurunya, yang dicurigai dibunuh oleh si sesat timur Oey Yok Su, yang juga merupakan ayah kandung dari kekasihnya, Oey Yong. Selain itu Kwee Ceng juga harus bersiap dalam menghadapi invasi penyerangan besar-besaran negeri Jin yang akan segera menyerang ke selatan negeri Song.Â
Pendekar Pemanah Rajawali bersama dengan cerita Kembalinya Pendekar Rajawali dan To Liong To, membentuk Trilogi Rajawali. Ketiganya saling berhubungan dan berkaitan. Sang tokoh utama Kwee Ceng juga akan muncul kembali dalam kisah Kembalinya Pendekar Rajawali sebagai tokoh sampingan atau paman angkat dari Yoko, menjaga benteng Xiangyang dari serangan Mongol.Â
6. Pendekar Binal tahun 1988 versi Tony Leung
Pendekar Binal ini sering disebut Pendekar Kembar, padahal secara cerita novel, kedua judul itu berbeda. Pendekar Binal di Indonesia cukup terkenal karena komik Tony Wong sekitaran tahun 1990an berjudul Tapak Sakti, sehingga nama Devilito dan Samsung lebih umum dikenal masyarakat Indonesia. Cerita Pendekar Binal ini dikarang oleh Khu Lung (mandarin: Gu Long). Total cerita ini telah diadaptasi delapan kali untuk serial TV, dan empat kali untuk versi layar lebar.
Bercerita tentang dua anak kembar yang dibesarkan di dua tempat berbeda, yang satu dibesarkan oleh para wanita dari istana bunga, sehingga memiliki sifat temperamen yang halus dan sopan, sedangkan kembar yang satu lagi dibesarkan di lembah sepuluh penjahat, sehingga memiliki sifat yang bandel dan urakan tidak mematuhi aturan.
Keduanya ditakdirkan untuk saling bertarung dan saling membunuh, dikarenakan motif dendam oleh salah satu putri dari istana bunga, dimana ayah si kembar, pernah menolak cinta sang putri istana bunga, bahkan kawin lari dengan salah satu dayang rendahan istana bunga. Hal ini sontak membuat marah besar dan dendam kesumat sang putri.
Sayangnya saat dalam pelarian, ayah dan ibu si kembar terbunuh oleh penjahat lain dari kelompok dua belas shio. Untuk melampiaskan dendam, sang putri mengatur rencana kedua bayi kembar yang selamat agar dibesarkan ditempat berbeda, berlatih ilmu silat berbeda dan tidak mengenal satu sama lain, kemudian setelah dewasa saling bunuh satu sama lain.
Adaptasi Pendekar Binal sering diperanin oleh aktor terkenal, sebut saja Jimmy Lin dan Alec Su, Dicky Cheung dan Nicholas Tse, Tony Leung dan Hugo Ng, dan lainnya. Rata-rata adaptasinya berhasil sukses dalam hal rating pemirsa. Tapi menurutku yang versi terbaik adalah versi Tony Leung dan Hugo Ng (tahun 1988 dengan judul inggris Two Most Honorable Knights)
7. Pangeran Menjangan versi Andy Lau
Pangeran Menjangan atau Kaki Tiga Menjangan boleh dibilang tidak sepenuhnya serial silat, tetapi lebih ke cerita gabungan Politik, Humor, dan sejarah. Tokoh utamanya bernama Wi Siau-po (mandarin: Wei Xiaobao) agak berbeda dengan tokoh utama cerita silat pada umumya. Jika biasa sang tokoh utama adalah seorang ksatria, gagah, beribawa, jujur, lulus, suka membantu, dan seorang pendekar, maka Wi Siau-po ini boleh dibilang tidak mewakili sifat-sifat tersebut.
Wi Siau-po adalah pribadi yang licik, tidak jujur, suka berjudi, mencintai uang secara berlebihan, manipulator dan bahkan bukanlah seorang pendekar yang berjiwa ksatria. Wi Siau-po sendiri dibesarkan di sebuah rumah prostitusi, sehingga latar belakangnya memang dibesarkan didunia yang kurang sehat dan menyebabkan dia bahkan tidak mengerti tulisan (alias buta huruf). Wi Siau-po sendiri tidak suka belajar ilmu silat, sehingga sepanjang cerita dia menyelesaikan masalah dengan kelicikan otaknya dan mulut manisnya yang setajam silet, juga keberuntungannya yang besar.
Perjalanan awal cerita Wi Siau-po saat dia tiba ke ibukota, disana dia nantinya berteman dengan seseorang anak remaja sebayanya. Tanpa diketahui olehnya, ternyata anak remaja itu adalah seorang Kaisar yang sekarang ini bertakhta, kaisar Kangxi. Hubungan pertemanan dan persahabatan antara keduanya melebihi hubungan kaisar dan subjek bawahannya. Hal ini juga membuat kedudukan dan kehidupan Wi Siau-po berubah drastis. Tetapi disamping keberuntungan itu, Wi Siau-po harus menghadapi berbagai masalah rumit didalam dan diluar istana kerajaan dinasti Qing, dan membantu Kaisar menyelesaikan masalah tersebut.
Wi Siau-po nantinya menggaet satu per satu wanita cantik dalam cerita, dan pada akhir cerita memiliki tujuh istri. Pengarang aslinya, Jin Yong, bahkan kurang merekomendasikan anak muda untuk membaca ceritanya ini. Dia tidak berharap anak muda sekarang meniru gaya hidup Wi Siau-po yang kurang baik dan tidak memiliki sifat kependekaran.
Adaptasi versi terbaik adalah yang diperanin oleh Andy lau dan Tony Leung pada tahun 1984. Sedangkan versi film yang dibintangi Stephen Chow juga pantas disebut karena sangat sukses dan membuat tawa para penonton dengan lelucon khasnya.
8. Pendekar Harum tahun 1985 versi Adam Cheng
Saat menunjukkan foto aktor Adam Cheng, pasti orang-orang generasi dibawah tahun 2000, langsung mengenalnya sebagai sosok Chu Liuxiang si pendekar harum. Adam Cheng sendiri sanking populernya terhadap sosok ini, sehingga pernah memerankan beberapa adaptasi cerita ini sebagai tokoh yang sama.
Chu Liuxiang ini ibarat seperti mirip dewa yang turun dari langit, karena dia ini seperti pendekar yang sempurna, Chu Liuxiang itu seorang pendekar yang sangat tampan, bertubuh harum, ilmu silat sangat tinggi, mulut manis, rupawan, gagah, cerdik, dapat diandalkan dalam berbagai permasalahan, beribawa, terkenal, dan lain sebagainya. Pokoknya dia seperti sosok sempurna yang tidak memiliki kekurangan, seolah setiap wanita yang pernah menjumpainya akan langsung jatuh cinta padanya dan tidak bisa menolak aura kharismanya. Chu Liuxiang ini dikenal sebagai maling hati wanita.
Chu Liuxiang ini tinggal bersama dengan tiga wanita muda cantik, yang sudah dianggap sebagai adik angkat perempuannya karena mereka telah bersama sejak kecil. Sepanjang cerita, biasa lebih ke permasalahan cerita penyelidikan sebuah kasus aneh yang rumit, dan juga cukup banyak cerita tentang para musuh Chu Liuxiang yang terus berusaha menjebak Chu Liuxiang (tapi gagal tentunya). Adaptasi Serial TV terbaru Chu Liuxiang adalah tahun 2013.
-
Demikian 8 Adaptasi Serial Silat terbaik sepanjang masa versi saya. Lima dari delapan judul diatas adalah karya almarhum JinYong; yaitu Pendekar Pemanah Rajawali, Kembalinya Pendekar Rajawali, Pedang Langit dan Golok Naga (to liong to / kisah membunuh naga), Pendekar Hina Kelana (smiling proud wanderer), dan Pangeran Menjangan (the duke of mount deer). Tentunya masih banyak serial silat bagus lainnya, tetapi menurutku delapan adaptasi ini yang paling legendaris dan selalu dikenang sampai sekarang ataupun dimasa depan.
Sumber Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H