Mohon tunggu...
Anthika Vispy
Anthika Vispy Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi

Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak, CIFM, CIABV, CIBG Nama : Vispy Anthika Nim : 43219010081 Mahasiswi Akuntansi Universitas Mercubuana (Warung Buncit)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kuis _ Kuliah 14_ Analisis Ratio Keuangan PT Alumindo Light Metal Industry Tbk

13 Juni 2022   02:24 Diperbarui: 13 Juni 2022   14:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Vispy Anthika

Nim.    : 43219010081

Universitas Mercubuana (Warung Buncit)

PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (Elemen) didirikan pada tanggal 26 Juni 1978 dengan akta notaris No. 157 dari Soetjipto, S.H., akuntan publik di Surabaya. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Imam Pemerataan Republik Indonesia melalui Pengumuman No. JA/5/123/8 tanggal 30 Mei 1981 dan diumumkan dalam Surat Kabar Negara No. 21 tanggal 5 Januari 1982.

Laporan keuangan telah disusun berdasarkan Prinsip-prinsip Pembukuan Moneter Indonesia ("SAK"), yang mencakup Penjelasan dan Terjemahan yang diberikan oleh Badan Pedoman Pembukuan Moneter Pembentukan Pembukuan Indonesia dan Pedoman No. VIII.G.7 Tentang Pedoman Pertunjukan dan Pembocoran Ringkasan Fiskal Pendukung atau Organisasi Publik yang diberikan oleh Otoritas Administrasi Moneter (OJK) (sebelumnya BAPEPAM-LK) sesuai Pengumuman No.Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

Laporan keuangan disusun dengan mempertimbangkan kecurigaan kelangsungan usaha dan pada premis pengumpulan, selain dari penjelasan pendapatan yang menggunakan premis uang. Premis estimasi dalam penyusunan laporan keuangan  ini adalah gagasan pengeluaran, dengan pengecualian catatan tertentu yang bergantung pada perkiraan yang berbeda seperti yang digambarkan dalam pendekatan pembukuan setiap catatan ini. Biaya pada umumnya mengingat nilai wajar dari pemikiran yang diberikan dalam mengamankan sumber daya.

 Laporan arus kas diperkenalkan dengan menggunakan teknik langsung. Dengan mengatur pendapatan ke dalam pekerjaan, pengelolaan uang, dan latihan pendanaan.

  • LABA PER SAHAM

 

Sesuai dengan PSAK 56 "Laba per Saham", laba Periode berjalan per saham dasar dihitung dengan Membagi laba periode berjalan dengan rata-rataTertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada Periode yang bersangkutan.

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

2019

2018

Laba (rugi) periode berjalan Jumlah rata-rata tertimbang

saham (lembar)

(298.808.902.797)

 

616.000.000

6.544.635.062

 

616.000.000

Laba (rugi) per saham dasar

(485,08)

10,62

 

Entitas tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak mempunyai transaksi yang memiliki efek dilusi potensial terhadap saham biasa.

  • Current Ratio

Rasio lancar atau current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.

Perhitungan Current Ratio

a.2010           = 152.769.538.854 = 0,15683

                              974.085.193.410

Persentase   = 0,15683 x 100%

                          = 15,683 %

b.2009         = 107.621.346.487     = 0,11359

                             947.469.666.286

Persentase  = 0,11359 x 100%

                         = 11,359 %

 

  • leverage ratio  

 

Rasio leverage atau leverage ratio adalah rasio keuangan yang dapat menunjukkan derajat kewajiban yang telah diberikan oleh suatu substansi bisnis atau bisnis.

 

leverage ratio juga sering disebut sebagai rasio dissolvability, yang dapat dianggap sebagai rasio keuangan untuk mengevaluasi kapasitas organisasi untuk memenuhi kewajibannya. Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban dengan perkembangan lebih dari satu tahun.

 

Metode untuk menghitung proporsi pengaruh adalah dengan melihat seluruh masalah kewajiban seluruh organisasi pada sumber daya atau nilainya. Artinya, proporsi pengaruh akan menunjukkan kuantitas sumber daya organisasi yang dimiliki investor dibandingkan dengan sumber daya yang diklaim oleh rentenir obligasi.

 

Sebuah organisasi akan diputuskan untuk memiliki proporsi pengaruh yang tinggi jika kuantitas sumber daya tidak sepenuhnya merupakan sumber daya banknya. Proporsi pengaruh sangat penting untuk membantu dewan dan pendukung keuangan dalam memahami tingkat desain modal dalam organisasi terkait. Selain itu, proporsi ini juga akan mencerminkan sumber aset dalam pelaksanaan, kewajiban, atau nilai bisnis organisasi

2010 =     365.       = 1421,672

            n 0,25674

                                = 1.422 hari

  • Debt to Equity Ratio (DER)

 

                                                           Descriptive Statistics

 

N

 

Minimum

 

Maximum

 

Mean

Std.

Deviation

return

93

-.90

1.18

.0849

.50807

cr

93

.40

4.20

1.7421

.85288

der

93

.25

4.32

1.1798

.77694

roe

93

-.16

.42

.1175

.11119

Valid N (listwise)

93

 

Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi menunjukkan bahwa organisasi memiliki kewajiban lebih dari modalnya. Kewajiban terhadap (DER) yang ditentukan adalah 40% (Brigham, 2012). Jika Debt to Equity Ratio (DER) lebih menonjol dari yang disarankan, organisasi dapat dinyatakan dalam kondisi yang tidak diinginkan secara moneter karena tidak memiliki nilai yang berlebihan untuk memiliki opsi untuk memastikan kewajibannya. Organisasi yang memiliki Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi memiliki pertaruhan yang cukup tinggi karena dapat ditukar kapan saja. Dalam kondisi ini, para pendukung keuangan ragu-ragu untuk membeli porsi organisasi yang memiliki Debt to Equity Ratio (DER) yang tinggi. Dalam hal minat financial backer terhadap porsi organisasi sedikit, maka harga saham akan berkurang begitu juga sebaliknya jika minat financial backer terhadap porsi organisasi cukup besar, hal tersebut dapat mempengaruhi perluasan usaha. Biaya saham.

  • Penjelasan Analisis Rasio Piutang

PT Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010 bertambah menjadi Rp. 160.279.566.416, jumlah tersebut meningkat dari jumlah piutang tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2009 piutang yang diklaim oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk bertambah menjadi Rp. 146.458.660.309. Artinya, piutang yang diklaim oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk bertambah sebesar Rp. 13.820.906.107. Piutang yang ditagih oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk adalah Piutang Tukar dan Piutang Lain-lain yang dinyatakan sebesar nilai bersih setelah dikurangi dengan imbalan pencatatan yang tidak pasti. Organisasi memutuskan pengiriman uang untuk catatan yang mencurigakan berdasarkan survei catatan piutang individu menjelang akhir tahun. Piutang didiskontokan ketika tidak sepenuhnya ditetapkan untuk menjadi tidak tertagih.

PT Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010 bertambah menjadi Rp. 160.279.566.416, jumlah tersebut meningkat dari total piutang tahun sebelumnya, yaitu pada tahun 2009, dimana pada tahun 2009 piutang yang dimiliki oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk bertambah menjadi Rp. 146.458.660.309. Artinya piutang yang dimiliki oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk bertambah sebesar Rp. 13.820.906.107. Piutang yang dimiliki oleh PT Alumindo Light Metal Industry Tbk adalah Piutang Tukar dan Piutang Lain-Lain yang dinyatakan dalam jumlah bersih setelah dikurangi imbalan untuk pencatatan yang tidak pasti. Organisasi memutuskan tunjangan untuk akun yang diambil jauh berdasarkan survei catatan piutang individu menjelang akhir tahun. Piutang didiskontokan ketika tidak ditetapkan menjadi tidak dapat ditagih.

Piutang PT Alumindo Light Metal Industry Tbk pada tahun 2010 Rp. 160.279.566.416 dan rata-rata piutang industry sejenis yaitu Rp10.478.880.210. Hal ini berarti kondisi perusahaan kurang baik dari perusahaan sejenis karena hak perusahaan yang masih di pihak lain atau yang akan diterima lebih banyak.

Referensi  : ALMI Financial Report 2021

                        Almi annual 2019 

                        Academy edu,analisis laporan               keuangan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun