Sebuah talkshow menarik pada Minggu, 11 Desember 2022 yang membahas tentang Story-telling di duni pariwisata. Dalam talkhsow sosial budaya yang dipandu oleh Dr (c) Fredson Kotamena, MPd mengupas topik Story telling dibalik kain tenun Indonesia yang berkaitan dengan Destination Branding dalam dunia pariwisata. Kegiatan ini dibuka dengan Permainan tradisional yang memuat story telling ketika bermain dengan para peserta. Dolanan sarat akan kegiatan bercerita untuk setiap permainan-permainan yang dimainkan. Hal ini ditegaskan oleh Aghnina CEO dari Traditionak Games Return yang turut berkolaborasi di Sarinah.
Pembahasan diawali dengan kisah-kisah dibalik wastra ulos yang dipaparkan secara elaboratif oleh Dr. (c) Leo Hutagalung MSCC. Beliau menjelaskan bagaimana memandu sebuah wisata dengan menyuguhkan kisah dibalik wastra ulos dimulai dari tujuan pembuatannya, fungsi dan bahkan makna-makna di setiap motifnya.Â
Selain itu, upaya memperkenalkan  destination brand dengan menggunakan story telling dapat menjadi  pembelajaran bagi para wisatawan . Dicontohkan dari sebuah budaya asal suku Batak oleh Dr. (c) Otto Sihite M.M, bahwa Amanat -amanat tersebut  dengan istilah  Poda, dapat menjadi sebuah story telling untuk memberikan wejangan kepada seseorang yang akan merantau. ejangan tersebut dilantunkan dalam sebauh melodi yang selaras dengan emosi di setiap kata-katanya.
Hal tersebut diperteguh oleh Anthesianz atau Dr. (c) Andi Sulistiadi, MM yang mengangkat sastra pasundan Pupuh Kinanti sebagai sebuah cintoh amanat yang dilagukan. Tak hanya berfungsi untuk sengai sebuah karya seni, Pupuh, dikenal sebagai jembatan komunikasi antara orang tua dan anak-anaknya.Â
Anthesianz juga memaparkan secara lugas bagaimana hubungan antara metode story telling dengan destination brand dalam dunia pariwisata agar semakin memeberikan pengalaman-pengalaman wisata yang tidak hanya menyenangkan namun juga bermakna. Menuritnya, Storytelling adalah salah satu bentuk komunikasi yang menekankan pada cerita.Â
Pada dasarnya, cerita mengomunikasikan bagaimana dan mengapa kehidupan berubah (McKee, 2003: 6). Sebuah cerita adalah perkembangan substansi yang ditambatkan pada suatu masalah, yang dapat mengikat penonton dengan perasaan dan pemahaman (Bryan, 2011: 13).Â
Seperti yang pernah dikaji oleh keempat pengisi talkshow tersebut mereka sepakat bahwa storytelling adalah alat yang efektif untuk digunakan, namun cerita harus dipetik secara akurat dan disesuaikan dengan kondisi.Â
Sebagian dari tujuan yang dapat dicapai melalui storytelling adalah untuk memicu aktivitas, menyampaikan identitas, mengirimkan penghargaan, memberi energi perubahan, menjinakkan anggur, berbagi pembelajaran, dan memimpin individu ke masa depan (Denning, 2004: 5).Â