Agar suasana pijat tidak membosankan, si Abang pijat yang bernama Imam tersebut mengajak saya untuk mengobrol. Dari perbincangan itu, saya tahu ternyata dia sedikit lebih muda dari saya. Dia sudah enam tahun ini bekerja sebagai tukang pijat, sehingga bisa dibilang cukup berpengalaman. Namun ternyata, Mas Imam ini juga sedang mengambil kuliah jurusan manajemen di salah satu universitas Jakarta lho.
Oh iya karena keasikan mengobrol, ternyata waktu pijat saya sudah habis. Sudah satu jam saya dipijat oleh mas Imam. Badan yang tadinya terasa pegal-pegal, sekarang sudah sedikit lebih enak. Tapi kok ya rasanya saya seperti tidak mau berhenti dipijat, mungkin karena pijatan mas Imam terbilang profesional sehingga membuat saya nyaman. Lain kali mungkin saya akan menggunakan layanan pijat profesional Go Massage lagi, tapi dengan durasi yang lebih lama.
Berdasarkan pengalaman tersebut, menurut saya jasa layanan pijat profesional Go Massage bisa menjadi solusi bagi warga di kota besar, terutama jabodetabek, yang membutuhkan layanan pijat ke rumah. Tanpa perlu bermacet-macetan di jalanan, kita bisa secara mudah melalui aplikasi memanggil terapis pijat profesional ke rumah kita. Untuk harganya sendiri terbilang sesuai dengan kualitas pijat yang diberikan, namun sepertinya jumlah terapis pijat perlu diperbanyak dan mungkin durasi pijat bisa diperpanjang nih (dengan harga yang sama).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H