Mewacanakan kepemimpinan sebagai isu sentral dalam konteks kehidupan bermasyarakat dan bernegara sebagai entitas sosial yang diorgansisasikan secara manusiawi adalah tetap menarik dan relevan, apalagi disaat bangsa Indonesia sebagai entitas sosial yang pluralistik, sekarang ini sedang mengalami "krisis kepemimpinan". Antara lain kepemimpinan politik sebagai penentu terwujudnya pengelolaan pemerintahan yang efektif, selaras dengan tuntutan "Good Governance".
Krisis kepemimpinan tersebut terjadi, disebabkan menipisnya kepedulian pada kepentingan publik dan kepentingan lingkungan, itu terjadi karena adanya krisis kredibilitas kepemimpinan yang tangguh, dalam arti langkanya kepemimpinan yang visioner dan memiliki integritas serta komitmen yang tinggi terhadap kepentingan publik dan keselamatan lingkungan.
Keberadaan kepemimpinan yang visioner tersebut merupakan factor kunci kepemimpinan yang efektif dalam merespon tuntutan perkembangan zaman diera demokratisasi. Dalam konteks tahu bagaimana menentukan langkah-langkah dalam bertindak untuk diri sendiri dan organisasi sehingga visi dapat direalisasikan.
Dan fenomena aktual ini, dapat dikaji secara konseptual dan faktual, yaitu dapat dipahami dengan pendekatan teoritik dan teknik kepemimpinan, seraya melihat secara nyata, berkenaan dengan praktek kepemimpinan sebagai inti sari manajemen, dan perwujudan nyata dalam proses dan dinamika kehidupan politik-birokratik.
Kepemimpinan yang saleh dan terampil adalah kualitas yang dikenal oleh banyak orang, tetapi sedikit yang dapat mengartikan dengan benar. Seorang pemimpin adalah seorang yang diikuti banyak orang.
Arti dari itu sendiri adalah tidak ada pengertian bagaimana seorang pemimpin mencapai kedudukannya. Kepemimpinan bukanlah hanya jabatan dan juga bukan merupakan daftar tugas semata-mata, tetapi kepemimpinan adalah suatu kemampuan khusus yang menyebabkan orang-orang lain mau bergabung dan bekerjasama. Bahkan refleksi yang paling mudah pun membuat seseorang menyadari bahwa kepemimpinan adalah kombinasi dari beberapa kualitas.
Daftar dari kualitas sangatlah luas sehingga beberapa diantaranya seakan-akan mempunyai arti yang bertentangan satu dengan yang lain. Dan kualitas yang paling penting adalah pemimpin yang saleh dan terampil yang mempunyai pandangan luas tapi praktis, percaya diri tetapi tidak sombong, cepat bertindak tetapi sabar.
Di samping itu, sebagai pemimpin harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk memimpin (kapabilitas) serta dapat diterima oleh yang dipimpin ataupun atasannya (akseptabel).
Seorang pemimpin sejati mampu melintasi horizon esoterisme yang sangat luas dan meniupkan semangat ( ruh ) baru ke dalam eksistensi material. Seorang pemimpin harus mampu menciptakan sebuah karya kreasi yang baru dalam pengertian ciptaan yang paling luas, karena perbuatan kreatifnya merupakan sesuatu yang hanya dapat dihasilkan oleh perasaan terdalam yang memungkinkan sang pemimpin masuk ke alam ruh, dan akan lebih sempurna jika seorang pemimpin mempunyai tingkat kesucian yang lebih tinggi pula.
Pemimpin ideal tercermin dalam kepemimpinan Nabi Muhammad saw yang benar-benar bisa diteladani, mempunyai integritas moral, spiritual tinggi dan mampu membawa masyarakatnya menjadi masyarakat madani (berperadaban unggul). Kesempurnaan pribadinya juga didukung oleh karena beliau mempunyai sifat yang cerdas (fathonah), jujur dan terpercaya (amanah), terbuka dalam menyampaikan risalah (tabligh), dan tanggap dalam kebenaran (shiddiq) serta konsisten menjalankan misi profetik untuk memperbaiki moral umat yang profane-paganistik.Sehingga Beliau pun dipuji Allah dengan sebutan "Dan sungguh engkau benar-benar berakhlak luhur."
Dalam menyampaikan misi yang diembankan kepadanya, Nabi Muhammad saw. benar-benar telah tampil sebagai sosok pendidik yang sempurna, pendidik yang pantas menjadi tauladan para pendidik, tidak ada perkataan beliau yang tidak sesuai dengan perbuatannya, Nabi Muhammad saw. selalu memulai dari diri sendiri, prilaku yang dia tampilkan mengandung materi ajar dengan sendirinya. Kesederhanaan, kejujuran, kecerdikan, kesabaran, keadilan dan kepekaan Nabi Muhammad saw. terhadap para sahabat adalah sifat-sifat beliau yang dengan sendirinya menjadi materi pembelajaran yang perlu diteladani.