Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Penulis - Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggapai Kebebasan dari yang Diketahui: Freedom From The Known ?!

29 Agustus 2024   20:25 Diperbarui: 29 Agustus 2024   20:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Ilustrasi Purwalodra.

Dengan selalu refleksi dan introspeksi, kita dapat menemukan kebebasan dari belenggu dunia luar. Media sosial, jika digunakan secara bijak, dapat menjadi alat yang menginspirasi dan memberdayakan. Berani mendengar suara hati adalah salah satu langkah pertama menuju kebebasan sejati.

Keputusan untuk mempertanyakan keyakinan yang mapan dan melepaskan keterikatan adalah langkah awal menuju otonomi pikiran. Krishnamurti mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam ilusi kepastian, tetapi mencari kedamaian dalam ketidakpastian. "Tanpa rasa takut, kita dapat menemukan kebenaran sejati," katanya.

Pada akhirnya, untuk mencapai kebebasan dari yang diketahui atau yang dikenal, memerlukan keberanian, kejujuran, dan kehendak untuk memahami diri sendiri. Hiruk-pikuk informasi dan jaringan digital, sebagaimana pemikiran Krishnamurti, dapat dihadapi dengan pikiran yang otonom dan hati nurani yang terjaga. Ini adalah undangan kepada masyarakat Indonesia untuk mengasah pemikiran kritis dan introspeksi di era digital, dengan tetap berakar pada kebijakan dan kearifan masa lalu. Kebebasan sejati muncul bukan dari kehilangan arah, tetapi dari kekuatan berpikir mendalam dan bertindak dengan integritas !? Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 29 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun