Dengan selalu refleksi dan introspeksi, kita dapat menemukan kebebasan dari belenggu dunia luar. Media sosial, jika digunakan secara bijak, dapat menjadi alat yang menginspirasi dan memberdayakan. Berani mendengar suara hati adalah salah satu langkah pertama menuju kebebasan sejati.
Keputusan untuk mempertanyakan keyakinan yang mapan dan melepaskan keterikatan adalah langkah awal menuju otonomi pikiran. Krishnamurti mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam ilusi kepastian, tetapi mencari kedamaian dalam ketidakpastian. "Tanpa rasa takut, kita dapat menemukan kebenaran sejati," katanya.
Pada akhirnya, untuk mencapai kebebasan dari yang diketahui atau yang dikenal, memerlukan keberanian, kejujuran, dan kehendak untuk memahami diri sendiri. Hiruk-pikuk informasi dan jaringan digital, sebagaimana pemikiran Krishnamurti, dapat dihadapi dengan pikiran yang otonom dan hati nurani yang terjaga. Ini adalah undangan kepada masyarakat Indonesia untuk mengasah pemikiran kritis dan introspeksi di era digital, dengan tetap berakar pada kebijakan dan kearifan masa lalu. Kebebasan sejati muncul bukan dari kehilangan arah, tetapi dari kekuatan berpikir mendalam dan bertindak dengan integritas !? Wallahu A'lamu Bishshawwab.
Bekasi, 29 Agustus 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H