Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menikmati Proses: Melodi Harmonisasi Kehidupan dan Vibrasi Alam Semesta?!

21 Agustus 2024   15:32 Diperbarui: 21 Agustus 2024   17:13 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Dok. Pribadi

Menikmati proses artinya juga hidup dalam momen sekarang. Terlalu sering kita terjebak dalam penyesalan masa lalu atau kekhawatiran masa depan, melupakan bahwa sekarang adalah satu-satunya waktu di mana kita benar-benar hidup. "Sadarilah dalam-dalam, bahwa saat ini adalah yang kau miliki," kata Eckhart Tolle. Hidup dalam saat ini memungkinkan kita untuk menyelaraskan vibrasi kita dengan keberadaan yang murni dan damai, meningkatkan harmonisasi antara diri kita dan alam semesta.

Seiring kita melangkah dalam perjalanan hidup, memahami bahwa setiap hari adalah kesempatan untuk menyelaraskan diri kita dengan hukum tarik-menarik dan vibrasi alam semesta memberikan kita kekuatan. Aristoteles berkata, "Kita adalah apa yang kita lakukan berulang kali. Kecemerlangan, oleh karena itu, bukan tindakan, melainkan kebiasaan." Dengan berlatih kebiasaan yang baik, kita bisa memperbaiki getaran kita secara kontinu, membawa kita lebih dekat ke tujuan dan aspirasi kita.

Pada masa-masa sulit, kita bisa melihat setiap kesulitan sebagai peluang untuk memperdalam pemahaman kita tentang diri sendiri dan memperkuat vibrasi kita. Viktor Frankl mengatakan, "Saat kita tidak lagi mampu mengubah situasi, kita ditantang untuk mengubah diri kita sendiri." Vibrasi yang kita pancarkan saat menghadapi penderitaan dengan keberanian dan ketabahan dapat mengubah seluruh pandangan kita terhadap kehidupan serta menarik situasi yang lebih baik sebagai balasannya.

Kepedulian terhadap orang lain juga memainkan peran penting dalam menjaga vibrasi kita. Ketika kita memberikan kebaikan, cinta, dan dukungan kepada orang lain, kita memancarkan energi positif yang tidak hanya memperbaiki kehidupan mereka tetapi juga memperkuat resonansi dalam diri kita. Dalai Lama pernah berkata, "Tujuan utama kita dalam hidup ini adalah untuk membantu orang lain. Dan jika kamu tidak bisa membantu mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka." Energi positif yang kita tebarkan akan kembali kepada kita dalam berbagai bentuk.

Keseimbangan antara bekerja keras dan menikmati kehidupan adalah seni yang perlu dipelajari setiap jiwa. Seperti Leonardo da Vinci berkata, "Sesekali keluarlah, beristirahatlah sejenak, karena ketika kamu kembali ke pekerjaanmu, pertimbanganmu akan lebih tepat." Dalam keseimbangan ini, kita menemukan ritme yang harmonis dan lebih selaras dengan getaran alami alam semesta.

Sebagai bagian dari komunitas kosmik, penting untuk selalu terhubung dengan alam dan menyerap energinya. Menghabiskan waktu di alam dapat menyelaraskan kembali vibrasi kita dengan hukum tarik-menarik alam semesta. Sebagaimana Thich Nhat Hanh mengatakan, "Berjalanlah seakan-akan kau sedang mencium Bumi dengan kakimu." Menghargai dan menyatu dengan alam menciptakan siklus energi yang positif dalam diri kita.

Melalui introspeksi dan refleksi, kita memahami lebih dalam tentang tujuan kita dan hubungan kita dengan alam semesta. Mengutip kata-kata Socrates, "Hidup yang tidak diuji dan dievaluasi, tidak layak untuk dijalani." Refleksi diri adalah cara penting untuk menyelaraskan kembali getaran kita dengan tujuan besar dan misi hidup kita.

Menerima kekurangan diri dan orang lain adalah langkah penting dalam menikmati proses. Menyadari bahwa kita semua dalam proses belajar dan berkembang memungkinkan kita untuk lebih bersabar dan memahami. Seperti yang Laozi katakan, "dia yang menaklukkan orang lain, adalah manusia kuat; dia yang menaklukkan diri sendiri, adalah manusia perkasa." Penerimaan ini membuka jalan untuk transformasi dan resonansi yang lebih tinggi.

Pada akhirnya, menikmati proses adalah tentang menemukan keindahan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam pencapaian maupun kegagalan, dalam keberhasilan maupun tantangan. John Dewey menulis, "Dorongan terdalam dari sifat manusia, yang terendah, adalah keinginan untuk menjadi penting." Ketika kita menemukan pentingnya setiap momen dan proses, kita menciptakan harmoni dengan alam semesta. Menjadi selaras dengan vibrasi alam semesta dan hukum tarik-menarik adalah tentang hidup dengan penuh kesadaran, rasa syukur, dan keikhlasan. Dalam kesimpulannya, hal ini mengajak kita untuk terus mengolah diri, melepaskan yang tidak bermanfaat, dan merangkul setiap detik perjalanan dengan sepenuh hati. Dengan menikmati proses, kita tidak hanya mengundang kebahagiaan dalam hidup kita tetapi juga menciptakan melodi harmonis yang bergema dalam seluruh alam semesta. Wallahu A'lamu Bishshawaab.

Bekasi, 21 Agustus 2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun