Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Penulis - Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Meretas Fokus Orang Lain, pada Diri Kita?

4 November 2023   07:52 Diperbarui: 4 November 2023   09:28 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh. Wira D. Purwalodra

Orang lain seringkali memiliki kebiasaan untuk fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, atau mengkritisi apa yang kurang pada diri kita ?! Hal ini terjadi dalam lingkungan kerja, perkuliahan, atau bahkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Fenomena ini menunjukkan betapa pentingnya menyelesaikan tugas dengan tepat waktu dan diikuti oleh tanggung jawab yang kuat ?! Dampak dari fokus orang lain pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, dan pentingnya menunjukkan ketekunan dan menghormati waktu yang diberikan, antara lain:

  • Pertama, kita harus memahami bahwa persepsi orang terhadap kita dapat berdampak besar dalam kehidupan kita. Ketika orang lain melihat bahwa kita tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu atau memperlihatkan ketidaktepatan dalam menunaikan tanggung jawab, hal ini mengindikasikan ketidakdisiplinan dan pengabaian terhadap komitmen kita. Ini juga menunjukkan kurangnya rasa tanggung jawab.

Sebagai contoh, di lingkungan kerja, pekerjaan yang belum kita selesaikan dapat menjadi beban bagi orang lain. Ketika pekerjaan kita tidak bisa diselesaikan dengan tepat waktu, orang lain mungkin harus menanggung beban itu atau bahkan harus menyelesaikannya sendiri. Ketika ini terjadi, hubungan profesional dan kerjasama menjadi terganggu. Orang lain bisa kehilangan kepercayaan pada kemampuan kita dan merasa bahwa mereka tidak bisa mengandalkan kita, pada saat kita dibutuhkan ?!

  • Kedua, dalam hal perkuliahan, ketika orang lain selalu fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, maka hal ini dapat mempengaruhi reputasi kita. Mahasiswa yang terbiasa menunda pekerjaan dan tidak menyelesaikan tugas tepat waktu seringkali dianggap tidak bertanggung jawab dan tidak serius dalam belajar. Dalam konteks ini, dosen dan rekan mahasiswa mungkin menganggap kita sebagai individu yang kurang dapat diandalkan. Perilaku seperti ini dapat membawa dampak negatif dalam pembangunan relasi dengan mereka.

Namun, meskipun terdapat dampak negatif yang signifikan akibat fokus orang lain pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, kita juga perlu mengevaluasi bagaimana diri kita sendiri menangani situasi tersebut. Kita tidak bisa selalu menyalahkan orang lain karena fokus mereka tersebut ?!

Ketika orang lain fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, hal itu memberikan kita kesempatan untuk melihat sejauh mana kemampuan kita sendiri dalam menyelesaikan tanggung jawab dengan efisien. Ini dapat berfungsi sebagai pengingat bagi kita agar lebih meningkatkan disiplin dan pengelolaan waktu kita sendiri. Kita perlu mengubah pola pikir kita dan mengambil tanggung jawab penuh terhadap pekerjaan kita.

Oleh karena itu, untuk melawan persepsi orang lain tersebut, penting bagi kita untuk menunjukkan ketekunan dan menghormati waktu yang telah diberikan. Ketekunan ini mencakup kemampuan kita untuk memprioritaskan tugas, mengatur target yang realistis, menyusun jadwal kerja yang baik, dan bersedia menghadapi tantangan dan hambatan yang mungkin muncul sepanjang jalan. Menghormati waktu juga termasuk menghargai tenggat waktu yang ditetapkan dan menjaga komitmen yang telah dibuat.

Mengapa Demikian ?

Seringkali kita merasa frustasi ketika melihat bahwa orang lain justru lebih fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan. Rasanya seolah-olah kita selalu tertinggal dan tak bisa mengejar ketertinggalan tersebut. Namun, sebenarnya ada alasan logis mengapa orang lain cenderung fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan. Berikut beberapa alasan yang mungkin bisa menjelaskan fenomena ini, yakni:

  • Tanggungjawab bersama

Dalam suatu tim atau organisasi, pekerjaan yang belum diselesaikan oleh satu orang bisa memengaruhi pekerjaan orang lain. Oleh karena itu, mereka perlu memikirkan cara untuk menutupi kekurangan yang ada. Itu sebabnya, orang lain sering kali fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, agar pekerjaan tim atau organisasi tetap berjalan secara optimal.

  • Rasa saling percaya

Dalam sebuah hubungan kerja yang solid, dibutuhkan adanya rasa saling percaya antara tim atau kolega. Jika seseorang terus-menerus memberikan alasan atau tidak menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, rasa saling percaya bisa terganggu. Oleh karena itu, orang lain mungkin fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut tetap berjalan lancar.

  • Perkembangan individu

Orang lain mungkin melihat bahwa kita terus-menerus terjebak dalam pekerjaan yang belum selesai dan mereka merasa prihatin dengan perkembangan kita sebagai individu. Dalam situasi seperti itu, mereka mungkin akan membantu untuk mengalihkan fokus kita pada pekerjaan yang terpenting dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Hal ini bertujuan agar kita dapat mengembangkan keterampilan dan potensi kita lebih baik lagi.

  • Rasa hormat dan keadilan

Ketika seseorang bertanggung jawab atas pekerjaan yang belum selesai, dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam distribusi pekerjaan. Hal ini dapat menimbulkan rasa ketidakadilan dalam tim atau organisasi. Orang lain mungkin berfokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan untuk menjaga rasa hormat dan keadilan di antara anggota tim atau rekannya.

Meskipun terkadang sulit menerima bahwa orang lain lebih fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, tetapi sebenarnya ini adalah sesuatu yang wajar dan bersifat konstruktif bagi kita. Dengan memahami alasan di balik hal ini, kita dapat belajar untuk lebih bertanggung jawab, memprioritaskan pekerjaan dengan lebih baik, serta mengembangkan hubungan kerja yang lebih solid. Hal ini akan membantu kita mencapai kesuksesan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

Upaya untuk membentuk sikap dan tindakan kita, filsafat Epiktetos, seorang filsuf Yunani kuno, memberikan pemikiran yang bijaksana. Dia mengatakan, "Tidak ada yang membahagiakan kecuali apa yang ada di dalam kita sendiri." Dalam konteks ini, menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu memberikan kepuasan dan kebahagiaan dalam diri kita sendiri. Ini memperkuat kepercayaan diri serta membantu kita mencapai kesuksesan dalam kehidupan.

Fenomena bahwa orang lain seringkali fokus pada pekerjaan yang belum kita selesaikan, menunjukkan bahwa kita harus menunjukkan ketekunan dan menghormati waktu yang diberikan. Dalam lingkungan kerja, pendekatan ini memperkuat hubungan profesional dan kerjasama. Dan, dalam konteks perkuliahan diatas, hal ini membangun reputasi yang baik. Oleh karena itu, dapatkan kebahagiaan dalam diri kita sendiri dengan menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu ?! Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 04 Nopember 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun