Oleh. Wira D. Purwalodra
Pernikahan merupakan institusi suci yang mengikat dua individu menjadi satu, membentuk rumah tangga yang sakinah (tenang atau tenteram), mawadah (cinta kasih) dan rahmah (rahmat). Di era yang serba digital saat ini, membangun rumah tangga yang Sakinah, Mawadah, wa rahmah, tidak cukup hanya berbekal ilmu dan pengetahuan yang diterima di sekolah saja. Kita perlu mengalaminya secara nyata, dan mengambil ilmu serta pengetahuan dari kenyataan hidup kita sehari-hari ?!
Dalam perjalanan rumah tangga, pasangan suami-istri selalu dihadapkan pada berbagai tantangan dan ujian. Oleh karena itu, kenyataan hidup tersebut membutuhkan kesabaran, komitmen, dan saling pengertian, agar dapat belajar membangun hidup bersama (learning to live together)Â tanpa syarat ?!
Penting bagi suami dan/atau istri, dalam membangun rumah tangga yang harmonis, memiliki kesadaran bahwa pernikahan bukanlah tentang memenuhi semua keinginan dan kebutuhan pribadi, tetapi tentang saling menghormati, mendukung, dan berbagi tanggung jawab. Artinya, tidak ada syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh pasangan untuk saling mencintai dan menghargai ?!
Salah satu persoalan penting untuk membangun rumah tangga tanpa syarat adalah komunikasi yang baik di antara suami dan/atau istri. Seringkali, konflik timbul karena kurangnya komunikasi yang efektif. Oleh karena itu, setiap pasangan perlu saling memahami dan mendengarkan satu sama lain, dengan sepenuh hati. Dalam berkomunikasi, hindari kritik yang bernada menyalahkan, dan berusahalah untuk mengungkapkan pendapat dengan jujur dan terbuka. Komunikasi yang baik memberikan kesempatan bagi pasangan untuk saling memahami kebutuhan dan harapan masing-masing.
Selain itu, penting bagi suami dan/atau istri untuk memiliki tujuan bersama yang jelas. Memiliki visi dan tujuan yang sama akan membantu pasangan agar tetap fokus pada hal-hal yang penting dalam rumah tangga. Misalnya, tujuan bersama mungkin, meliputi: bagaimana membangun keluarga yang harmonis, menjadi keluarga pembelajar, mencapai kebahagiaan bersama, atau memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak. Dengan memiliki tujuan yang sama, pasangan suami-istri akan saling mendukung dan bersinergi untuk mencapainya.
Seiring dengan berjalannya pernikahan, terkadang suami dan/atau istri dihadapkan pada masalah dan konflik. Namun, penting untuk disadari bahwa tidak ada pernikahan yang sempurna, tanpa perjuangan. Setiap pasangan memiliki perbedaan dan kekurangan. Yang penting adalah, bagaimana pasangan suami-istri mampu menghadapi masalah dan konflik tersebut bersama-sama, dan berkomitmen untuk tetap saling mendukung dan membangun hidup bersama tanpa syarat.
Mewujudkan hidup bersama tanpa syarat, juga penting bagi pasangan suami dan/atau istri untuk saling memberikan ruang dan privasi yang sehat. Meskipun hidup bersama, tapi masing-masing individu masih memiliki hak dan kebutuhan pribadi. Saling memberikan waktu dan privasi yang sehat akan membantu menjaga keseimbangan, antara kehidupan pribadi dan kehidupan bersama.
Pasangan suami dan/atau istri juga perlu belajar untuk memberikan maaf dan saling memaafkan. Kesalahpahaman dan kesalahan yang mungkin saja nyata, bisa terjadi dalam setiap rumah tangga. Oleh karena itu, tindak memaafkan adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang sehat dan berkelanjutan. Pasangan suami dan/atau istri harus terus belajar melihat dari sudut pandang masing-masing, dan memahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna, jikalau ada, pasti ujian hidupnya juga sempurna ?!!