Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Penulis - Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perilaku Politis Bawahan dan Kekuasaan Atasan?

8 Desember 2017   21:27 Diperbarui: 8 Desember 2017   21:42 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh karena itu, setiap tindakan pasti memiliki akibat. Inilah hukum pertama kehidupan yang perlu dipahami dan dihayati, jika orang menghendaki hidup yang damai. Hukum sebab-akibat ini berlaku di berbagai bidang kehidupan, mulai dari kehidupan pribadi, hubungan antar manusia, tata ekonomi, tata politik sampai dengan gerak bintang-bintang di angkasa luas sana. Dengan kata lain, ia bersifat universal.

Dua, kita juga perlu memahami keterkaitan segala sesuatu di alam semesta ini. Segalanya mempengaruhi segalanya. Perubahan di satu tempat akan secara langsung membawa dampak pada tempat-tempat lainnya. Jika di dalami, kita akan sampai pada satu kesadaran, bahwa semuanya adalah satu.

Tiga, kita juga perlu memahami, bahwa segalanya berubah. Ini sesuai dengan ajaran kuno dari Herakleitos, pemikir Yunani, bahwa segalanya mengalir. Kita tidak mungkin menginjakkan kaki di sungai yang sama. Jika orang sadar, bahwa segala sesuatu berubah, maka ia tidak akan menggenggam apapun dengan erat di dalam hidup ini. Ia akan belajar bersyukur, ketika sesuatu itu ada, dan bersikap rela, ketika sesuatu itu pergi.

Ternyata, tiga hal ini merupakan hukum-hukum kehidupan yang mendasar. Untuk sampai pada kebijaksanaan dan kebahagiaan. Kita perlu untuk tidak hanya memahaminya, tetapi juga menghayati serta menjalankannya di dalam hidup sehari-hari. Dengan begitu, kita tak perlu repot-repot melakukan tindakan politik terhadap atasan yang memang sedang menggenggam kekuasaan. Atau, bisa juga dibalik, ketika kita berlaku sebagai atasan, tak perlulah kita gunakan kekuasaan kita untuk memaksa orang lain melakukan apa yang kita inginkan. Masih ada cara lain yang lebih elegan dan bisa terima sebagai perintah yang manusiawi !?? Bukan begitu .... ???. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 08 Desember 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun