Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Penulis - Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menyelami Jiwa Independen Bagian 2

3 Juni 2011   14:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:54 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang yang memiliki sikap dan perilaku di atas, adalah mereka yang sudah memiliki kesadaran spiritual. Kesadaran ini merupakan kesadaran tertinggi setelah kesadaran berfikir dan kesadaran fisik. Sementara, syarat untuk memiliki kesadaran spiritual ini, seseorang harus ber-Iman kepada Allah Swt, jujur pada diri sendiri, mempercayai orang lain dengan berbagai bentuk fikirannya, loyal terhadap kepentingan orang banyak, taat kepada pimpinan, komitmen dengan apa yang diucapkan, dan selalu berlomba dalam kebaikan.

Sebagai seorang yang memiliki kesadaran spiritual sudah barang tentu harus berukhuwah dan bersatu. Syarat mutlak ukhuwah dan persatuan yang kuat adalah  keimanan. Seorang mukmin yang tidak berukhuwah atau tidak mau menyatu dengan mukmin lainnya pertanda bahwa keimanannya sedang dalam problem. Sebaliknya  kalau ada persatuan yang tidak didasari atas keimanan, itu adalah persatuan semu alias palsu. Mengapa demikian ? Karena persatuan dan ukhuwah tanpa Iman tersebut sudah pasti dilandasi oleh kepentingan pribadi atau kelompok, bila kemaslahatan diri atau kelompoknya tidak diakomodir pasti akan menimbulkan perpecahan. Selain keimanan, keutuhan persatuan harus dilandasi kejujuran yang merupakan kunci semua kebajikan. Suatu hubungan horizontal akan porak poranda bila sudah tidak ada kejujuran para anggotanya dan tidak ada sikap saling percaya.

Suatu umat yang dibangkitkan sebagai Khairu Ummah harus menyusun shaf yang kuat, para  anggotanya memiliki loyalitas terhadap kepentingan umat Islam, taat terhadap pimpinan, komitmen dengan ajaran Ilahi serta memilki kekuatan dalam berbagai aspek kehidupan.Terakhir, yang bisa kuberikan kepada sahabatku yang memiliki jiwa independen ini adalah sebuah puisi lama yang cukup terkenal, entah siapa yang membuatnya. Tapi sangat bermanfaat untuk sahabatku yang berjiwa independen, judulnya "Doa Hari Ini".

Saya berdoa meminta KEKUATAN ...

dan Tuhan memberi saya Kesulitan untuk membuat saya Kuat.

Saya berdoa untuk KEBIJAKSANAAN ...

dan Tuhan memberi saya Masalah untuk saya Pecahkan.

Saya berdoa untuk KEMAKMURAN ...

dan Tuhan memberi saya Pikiran dan Tenaga untuk Bekerja.

Saya berdoa untuk KETEGUHAN HATI ...

dan Tuhan memberi saya Hambatan untuk saya Atasi.

Saya berdoa untuk CINTA ...

dan Tuhan memberi saya Orang Bermasalah untuk saya Tolong.

Saya berdoa untuk suatu KESENANGAN ...

dan Tuhan memberi saya Kesempatan.

Saya tidak menerima apa yang saya INGINKAN ...

Tetapi saya menerima apa pun yang saya BUTUHKAN.

Kehidupan yang Tanpa Kekhawatiran,

adalah saat menghadapi semua hambatan, dan ...

Tahu bahwa kita bisa mengatasinya.

Bekasi, 03 Juni 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun