Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (First)
Wira D. Purwalodra (First) Mohon Tunggu... Penulis - Let us reset our life to move towards great shifting, beyond all dusruption.

Saatnya menyibak RAHASIA kehidupan semesta yang Maha Sempurna ini, dengan terus menebar kebajikan untuk sesama dan terus membuat drama kehidupan dan bercerita tentang pikiran kita yang selalu lapar, dahaga dan miskin pengetahuan ini. Sekarang aku paham bahwa kita tidak perlu mencapai kesempurnaan untuk berbicara tentang kesempurnaan, tidak perlu mencapai keunggulan untuk berbicara tentang keunggulan, dan tidak perlu mencapai tingkat evolusi tertinggi untuk berbicara tentang tingkat evolusi tertinggi. Karena PENGETAHUAN mendahului PENGALAMAN.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Warnai Hidup Kita dengan Kebohongan

7 November 2014   16:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:24 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut beberapa psikolog, ada tipe kepribadian tertentu yang cenderung untuk melakukan kebohongan lebih banyak daripada orang lain. Berbeda dengan mythomania yang merupakan kecenderungan karakter orang yang hanya ingin diperhatikan. Suatu kepribadian tertentu yang dianggap normal, namun cenderung untuk lebih mudah berbohong. Seperti apakah kepribadian tersebut ?

Jika kita menemui orang yang suka memanipulasi baik itu ucapan maupun tindakannya itulah kepribadian manipulatif, suatu karakter yang lebih suka memanipulasi segala sesuatu, Orang seperti ini lebih memperhatikan penampilan psikis maupun fisik namun lebih mudah melakukan interaksi sosial dengan orang lain (sociable). Hasil penelitian dari para ahli menemukan bahwa orang dengan karakter ini lebih memiliki tingkat kebohongan yang tinggi, dan bahwa kewajarannya mengatakan, 'kebohonan adalah perhiasan.'

Kita boleh percaya dan waspada jika bertemu dengan orang dengan tipe kepribadian tersebut, walaupun untuk pembuktian apakah ia berbohong atau tidak kita harus bekerja keras mencari pembuktian. Oleh karena itu, dari hati yang paling bijak, saya hanya bisa mengatakan sesuai hukum tarik-menarik bahwa 'kemiripan akan menarik kemiripan'. Jadi jangan berbohong kalau nggak mau dibohongin. Gitu aja kok repot ... !!???. Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 07 November 2014.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun