Mohon tunggu...
Anastasia Yolanda
Anastasia Yolanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP USU

Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara. Angkatan 2023 pada jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Potensi Diri Melalui Komunikasi Personal

30 Oktober 2023   14:05 Diperbarui: 30 Oktober 2023   14:41 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Biasanya orang bisa dengan mudah mendeskripsikan orang lain mengenai kelebihan dan kekurangannya, namun tidak ada yang mengenal dirinya sendiri dengan baik. Lebih baik jika sebelum berkomunikasi dengan orang lain perlu bagi seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang sekitarnya.

Dalam pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai komunikasi pribadi. Komunikasi intrapersonal atau komunikasi pribadi merupakan komunikasi yang terjadi antar pribadi dengan dirinya sendiri.

Terjadi dialog dengan dirinya dan memberikan makna secara emosional dan intelektual kepada lingkungannya, juga agar mendapatkan pemahaman akan suatu peristiwa. Selain untuk menghubungkan diri dengan orang lain, komunikasi pribadi juga perlu untuk lebih memahami diri sendiri agar mencapai citra yang baik.

Menurut Devito (1997) komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, menganalisis, melakukan penalaran, dan merenung. Sedangkan pendapat Effendy yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) menyatakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Dia berperan sebagai komunikator dan komunikan.

Dalam proses berkomunikasi dengan diri sendiri, terdapat empat tahapan yang perlu dilalui oleh seseorang, sebagai berikut:

1.Sensasi

Dalam proses ini, seseorang akan menyerap/menerima informasi berupa energi atau rangsangan dari orang lain. Penerimaan dilakukan melalui panca indra orang tersebut (pendengaran, penglihatan, peraba, dll).

Contohnya ketika seseorang menunjuk kearah kita sembari berbicara kepada satu orang, maka ia akan menerima kedua informasi secara bersamaan melalui indra penglihatan dan pendengaran.

2.Asosiasi

Artinya adalah pengalaman serta kepribadian yang nantinya akan mempengaruhi sensasi yang dirasakan. Asosiasi sendiri memiliki arti 'kumpulan' atau 'persatuan', karena itu bisa diartikan pula bahwa asosiasi merupakan kumpulan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang dan akan digunakan dalam proses komunikasi.

Menurut Thorndike (2011), rangsangan dan respons terhadap kejadian asosiasi diikuti oleh hukum berikut.

        • Hukum latihan (Law of Exercise)

Apabila asosiasi antara rangsangan dan respons selalu terjadi, asosiasi akan semakin menguat.

Maksudnya ketika sebuah pengetahuan yang didapatkan melalui asosiasi antara rangsangan dan respons digunakan secara terus menerus, maka asosiasi pengetahuan tersebut akan menjadi lebih kuat (paham).

        • Hukum akibat (Law of Effect)

Ketika asosiasi didapat dari rangsangan serta respon yang diikuti oleh rasa kepuasan, asosiasi akan semakin meningkat

Artinya ketika seseorang memberikan rangsangan terhadap orang lain dan mendapatkan respon yang sesuai dengan harapannya, maka asosiasi tersebut akan meningkat.

3.Persepsi

Proses ini adalah pemaknaan arti dari rangsangan atau energi yang diterima ke dalam kognisi manusia. Desiderato (1976) menyatakan makna informasi yang melalui indra tidak hanya melibatkan sensasi tapi juga oleh beberapa faktor lain, yaitu perhatian, ekspetasi, motivasi dan memori.

Tiga faktor pertama termasuk dalam faktor situasional, maksudnya adalah hal-hal yang terjadi diluar diri seseorang (eksternal) seperti intensitas rangsangan, kebaruan, dll.

Sedangkan faktor personal (internal) yaitu motivasi dan memori, dipengarubi oleh faktor biologis (fisik), sosiopsikologis (kognisi), dan sosiogenik.

4.Memori

Seluruh rangsangan yang berisikan makna ataupun informasi akan direkam dan disimpan ke dalam memori. Tahapan yang terjadi yaitu merekam (recording) pesan yang diterima, penyimpanan (storage) yang beperan dalam penentuan berapa lama pesan akan disimpan, dan pemanggilan (retrieval) kembali informasi yang sudah tersimpan di kemudian hari saat dibutuhkan.

5.Berpikir

Terakhir seluruh proses mulai dari sensasi, asosiasi, persepsi, dan memori akan digunakan untuk penentuan keputusan melalui proses berpikir. Melalui proses ini, seseorang akan memahami suatu realitas yang akan dihadapinya.

Berpikir juga tidak lepas dari faktor-faktor kognisi, motif, dan sikap yang dimiliki seseorang dalam pengambilan keputusan.

Seluruh tahapan tersebut akan membawa seseorang menuju pada pemahaman akan diri sendiri yang nantinya membantu dalam pembentukan konsep diri. Pemahaman diri sangat menentukan keberhasilan seseorang ketika ia berkomunikasi dengan seseorang ataupun dalam organisasi. Karena dari sana lah dia akan menunjukkan potensi dirinya.

Konsep diri merupakan self perception (persepsi diri). Persepsi adalah kegiatan aktif dan kreatif yang dilakukan manusia untuk menyusun suatu gambaran mengenai peristiwa, situasi,benda, diri, dan orang lain di sekitar (Deddy Mulyana, 2002).

Kedua hal ini saling pengaruh-mempengaruhi satu sama lain. Jika seseorang salah mempersepsikan dirinya, maka konsep diri orang yang terbentuk juga akan salah. Perlu bagi seseorang untuk berhati-hati terhadap persepsi akan dirinya sendiri.

Salah satu cara berkomunikasi dengan diri adalah introspeksi diri dalam menilai kembali perbuatannya. Hal ini akan memunculkan kesadaran diri akan kualitas yang akan membentuk kepribadiannya, sehingga dirinya akan sadar akan motif, aspirasi, dan harapan terhadap sekitarnya.

Contoh lainnya adalah saat seseorang perlu memilih atau memutuskan sesuatu diantara dua hal yang disukainya. Ia tentu akan merasa ragu, bingung dan dirinya akan melakukan proses komunikasi pribadi untuk mencapai sebuah keputusan.

Dari pengalaman tersebut dirinya akan belajar mengenai tindakan serta dirinya sendiri untuk kedepannya. Setelah dia memutuskan suatu hal lalu menghadapi efek dari pilihannya, dirinya akan belajar dari hasil tersebut untuk ia pakai di kemudian hari. Itulah salah satu manfaat komunikasi pribadi, yaitu belajar.

Komunikasi antar pribadi membantu seseorang menumbuhkan rasa percaya diri dan manajemen diri. Sebab dia yang paling mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam dirinya, sehingga dia mampu menempatkan dirinya dengan baik. Karena itu, dia bisa tetap percaya diri di situasi apapun yang akan membantunya beradaptasi dengan mudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun