1.Judul: Peran Humas Dalam Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Cisarua Mountain Dairy Tbk (Cimory) Kabupaten Bogor
2.Tempat Penelitian: pada pelaksanaan program CSR PT. Cimory Kabupaten Bogor
3.Masalah Penelitian: bagaimana peran humas dalam pelaksanaan program CSR PT. Cimory Kabupaten Bogor? Dan kendala apa yang dihadapi oleh humas dalam pelaksanaan program CSR PT. Cimory Kabupaten Bogor?
4.Tujuan Penelitian: untuk mengetahui peran Humas dalam pelaksanaan dari program CSR PT. Cisarua Mountain Dairy (Cimory) Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor dan juga untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi Humas pada saat pelaksanaan program CSR PT. Cimory Kabupaten Bogor serta solusi dari kendalanya
5.Teori Kajian:
Peneliti mempergunakan paradigma konstruktivisme dalam penelitian "Peranan Humas dalam pelaksanaan program CSR PT. Cimory Tbl Kabupaten Bogor." (Creswell and creswell,2018) Paradigma konstruktivisme adalah paradigma yang memandang arti sebuah fenomena berdasar pada pengalaman pribasi hingga bersifat subjektif didalam pencarian arti dengan mengimplikasikan interaksi dengan partisipan pendukung berdasarkan pertanyaan atau diskusi guna memberi desain pada sebuah fenomena. Hingga penelitian ini berproses secara subjektif, yaitu sesuai dengan interpretasi peneliti dengan pertanyaan yang akan disampaikan pada partisipan atau narasumber untuk memberi bantuan menganalisis peran humas dalam pelaksanaan program CSR di PT. Cimory Tbk. Kabupaten Bogor.
Subyek penelitian yaitu individu ataupun kelompok yang jadi responden guna membantu peneliti didalam pengumpulan data yang dibutuhkan peneliti didalam penelitian. Subyek penelitian untuk penelitian ini adalah HR, General Affairs and Public Relations manajer PT. Cimory sebagai key informan, GA and PR supervisor sebagai informan pendukung serta Dosen dan Praktisi Humas PT. Pos Indonesia sebagai informan ahli. Sedangkan Obyek penelitian adalah permasalahan ataupun pembahasan dari penelitian yang hendak dilaksanakan. Obyek dalam penelitiam ini yaitu peran humas di PT. Cimory dalam program CSR. Dari obyek penelitian tersebut, peneliti akan menghubungkan dengan teori peran humas dari Cutlip, center and broom (2011) sehingga bisa ditarik kesimpulan yang menghasilkan sebuah pengetahuan tentang kesesuaian peranan humas pada PT. Cimory dengan teori terkait.
6.Hasil Penelitian:
Pada pelaksanaan program CSR PT. Cimory, humas telah melaksanakan perannya sebagai fasiilitator proses pemecahan masalah bertindak sebagai penasihat dan sebagai pengambil keputusan dalam mengatasi persoalan sedang dihadapi secara profesional dan rasional bekerjasama dengan divisi lain yang berkaitan sebagai tim sebagai pemecah masalah atau problem solver. Humas sebagai penanggungjawab.
Humas melakukan komunikasi dua arah antara peternak dan pihak manajemen untuk menghindari kesalahpahaman dan tercipta rasa saling mengerti, percaya dan hargai. Humas juga melaksanakan peran sebagai interpreter yaitu menerjemahkan keinginan manajemen dan keinginan peternak peternak perempuan. Hal hal yang menunjukkan bahwa fasilitator komunikasi sudah berjalan adalah humas rmemastikan pihak manajemen senantiasa mendapatkan informasi ter up to date, humas selalu membuat laporan hasil penilaian masyarakat, humas berusaha ciptakan kesempatan supaya pihak manajemen senantiasa bersedia dengar pendapatnya, menjagaa supaya setiap individu didalam perusahaan mendapat informasi, humas juga sebagai wakil perusahaan jika ada acara atau pertemuan.
Humas berperan sebagai penasihat ahli yang menampung segala keluhan dan permasalahan yang ada pada masyarakat dan memberikan solusi. Humas juga sebagai fasilitator komunikasi yang menjembatani antara perusahaan dengan masyarakat. Menyampaikan maksud dan tujuan program kepada masyarakat agar supaya program bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Humas PT. Cimory dalam melaksanakan program CSR sudah melakukan perannya sebagai penasihat ahli dengan jalan mendefinisikan masalah di lapangan pada saat pelaksanaan.
Humas PT. Cimory dalam melaksanakan program CSR sudah melakukan perannya sebagai penasihat ahli yaitu divisi yang mempunyai wewenang dalam hal yang berkaitan dengan pelaksanaan program CSR. Humas PT. Cimory memberikan masukan, saran serta solusi sesuai dengan kapasitasnya dengan jalan mendefinisikan masalah di lapangan pada saat pelaksanaan.
Ada pula kendala ataupun masalah demikian pula dengan pelaksanaan "Program 1000 Srikandi Peternak Indonesia" dilaksanakan di enam kota yang berbeda, dan pada setiap kotanya pelatihan dilaksanakan di beberapa lokasi yang berbeda dengan rentang waktu yang hampir bersamaan, dengan keterbatasan jumlah praktisi humas merupakan salah satu kendala dalam pelaksanaan program.
