Bali- Sebagai komunitas yang memiliki kepedulian terhadap perbaikan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, Kampung Dongeng Indonesia mengutus lima relawan terbaiknya untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila yang diinisiasi oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan BPIP di Kartika Plaza Hotel Bali, pada 9-13 Desember 2019.
Melalui kegiatan tersebut, relawan Kampung Dongeng Indonesia bersama 120 peserta lainnya dari kalangan pendongeng dan content creator (pembuat konten) seperti blogger, youtuber, dan influencer, diharapkan dapat mengemas nilai-nilai Pancasila melalui konten yang lebih segar dan menarik, sehingga mampu memikat generasi milenial lainnya.
"Tujuan diadakannya kegiatan ini agar konten Pancasila dapat dikemas dengan menarik sehingga karakter dan laku hidup Pancasila dapat dicontoh masyarakat luas, khususnya milenial," kata Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Baby Siti Salamah.
Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo memaparkan materi mengenai Pengarusutamaan Pancasila di Era Digital. Karena peran pendongeng dan content creator mempunyai nilai lebih untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, ia menggarisbawahi pentingnya generasi milenial melawan konten negatif yang beredar di media sosial dengan konten positif, informatif, menghibur, dan inspiratif, "Konten yang menarik, original, dan unik yang membuat efek yang besar bagi masyarakat tentunya harus merupakan konten yang positif," tutur Romo Benny.
Selain materi tentang Historitas, Nilai-Nilai, dan Garis Besar Haluan Ideologi Pancasila, peserta juga mendapatkan materi tentang Bela Negara sebagai implementasi Pancasila yang disampaikan secara kekinian dengan cara yang apik dan kreatif oleh sejumlah narasumber. Setelah mengikuti diklat tersebut, peserta diharapkan dapat mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat.
Koordinator Kampung Dongeng Sumatera Utara, Kak Indri meyambut baik dan merasa senang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, diklat kali ini memberikan pemahaman-pemahaman baru yang selama ini mungkin keliru di masyarakat karena tidak mendengar secara langsung dari praktisi-praktisi yang memiliki kompetensi untuk menjelaskannya.
Sebagai pedongeng, Kak Indri berharap setelah mengikuti kegiatan tersebut dapat berkontribusi lebih baik untuk bangsa dan negara, terutama demi kebahagiaan anak-anak Indonesia, "Mudah-mudahan kita sebagai penyampai berita dapat memberikan lebih banyak lagi cerita-cerita baik di masyarakat," tuturnya.*** (Ans)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H