Mohon tunggu...
Ansori Anhar
Ansori Anhar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Herman Deru: Berpihak pada Petani dan Perkuat Ketahanan Pangan

16 Oktober 2017   18:57 Diperbarui: 16 Oktober 2017   19:06 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia www.bps.go.id, jumlah penduduk miskin di Sumsel per-Maret 2017 berada di urutan ke-4 dari 10 provinsi di Sumatera. Persentase penduduk miskin berada di angka 13,19 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 8,16 juta jiwa. Data ini menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu provinsi dengan jumlah penduduk miskin tertinggi di pulau Sumatera.

Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Sumsel berada diurutan ketiga tertinggi di Sumatera sebesar 0.60 persen, setelah Provinsi Aceh dan Bengkulu. Di Sumatera sendiri, urutan pertama persentase penduduk miskin ditempati oleh Provinsi Aceh sebesar 16,89 persen, Bengkulu sebanyak 16,45 persen, dan Lampung sebesar 13,69 persen dan Sumsel 13,19 persen.

Melihat realitas tersebut, bersamaan dengan "Hari Pangan Sedunia", Calon Gubernur Sumsel 2018, Herman Deru mengatakan masalah kemiskinan tidak bisa lepas dari masalah ketahanan pangan bahkan ketahanan gizi, karena keduanya saling terkait. Rumah tangga yang miskin cenderung rawan pangan, sebaliknya rumah tangga yang tidak miskin cenderung lebih tahan pangan.

Menurutnya, kemiskinan secara tidak langsung merupakan indikasi lemahnya pemenuhan kebutuhan makanan di tingkat rumah tangga, baik karena rendahnya pendapatan masyarakat maupun karena tidak meratanya distribusi pangan, sehingga menjadikan mereka sebagai komunitas yang rawan pangan. Hubungan antara kemiskinan dengan ketahanan pangan sangat erat baik secara mikro di tingkat rumahtangga maupun secara makro di tingkat wilayah.

Bagi Deru, ketahanan pangan pada dasarnya merupakan kemampuan untuk menjamin seluruh penduduk memperoleh pangan dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak dan aman dikonsumsi, yang didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada keragaman sumber daya lokal.

Deru menambahkan dengan penuh tekanan bahwa jaminan ketersediaan pangan merupakan persoalan serius bagi kelangsungan hidup. Ia mengingatkan tidak stabilnya harga jual, mahal dan langkanya pupuk bersubsidi, hingga cuaca tak menentu merupakan persoalan yang dihadapi petani pangan. Sehingga banyak warga  yang mulai meninggalkan sawah maupun lading.

Deru yang akan berlaga di Pilkada Sumsel 2018 ini meyakinkan publik bahwa ia akan mendorong peningkatan produksi pertanian semaksimal mungkin. Bisa dengan membenahi jaringan tata irigasi mikro, bisa dengan memoderenisasi peralatan pertanian juga dengan mengawasi lahan-lahan pangan agar tak beralih fungsi. 

Menurutnya sudah tidak boleh lagi ke depan ada pemberian ijin perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI) di daerah produksi pangan. Deru menggarisbawahi pentingnya melindungi lahan pertanian.

Terkait peringatan Hari Pangan Sedunia yang mengambil tema soal penanganan permasalahan akibat migrasi dan upaya menarik anak muda untuk tertarik membangun pertanian, Deru menyatakan program unggulannya yaitu berusaha maksimal menjaga harga komoditas pangan hasil jerih payah petani di pasar. Kalau harga pangan hasil pertanian rakyat tinggi, dengan sendirinya anak-anak muda akan tertarik jadi petani. Untuk menjaga agar harga hasil tani bagus di pasar banyak sekali tang bisa dilakukan.

Ia pun sudah merumuskan hal itu, bahwa pembangunan Sumsel ke depan akan mengedepankan preferensi atau keberpihakan pada para petani. Hal ini penting karena memperkuat ketahanan pangan adalah salah satu solusi untuk menekan angka kemiskinan di Sumsel. Kata Deru "Petani maju, Sumsel maju".  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun