Setelah tenang, saya duduk di teras depan. "Lah, saya kan keluar darah. Kalau begitu batal dong puasa saya," pikir saya. Saya lalu ke dapur, mengambil es dawet dalam plastik dan menuangkannya dalam gelas. Siang yang panas menjadi segar setelah saya minum habis es dawet itu.
"Loh, kamu ndak puasa Le?" tiba-tiba ibu menghampiriku dari belakang.
"Batal Mak..." jawabku
"Kok batal?" tanya ibu saya. Saya biasa memanggil ibu dengan Emak.
"Keluar darah, ini lenganku kena duri di bekas pabrik itu..."
Ibuku tertawa, lalu menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan keluar darah itu adalah haid pada wanita, yang terjadi pada wanita dewasa. Saya pun paham dan ikut tertawa, tapi terlanjur batal puasanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H