Dengan demikian, pada prinsipnya Pancasila adalah nilai, bukan teks. Nilai-nilai luhur itu ada dalam kehidupan kita sehari-hari, yang kemudian dirumuskan agar mudah dipelajari.Â
Sebagai sebuah nilai, Pancasila hadir sebagai tindakan, bukan sebagai hafalan. Hafalan teks Pancasila adalah upaya untuk meletakkan Pancasila sebagai sebuah nilai luhur yang diimplementasikan semua komponen bangsa. Adalah merugikan jika semua orang hafal teks Pancasila, tetapi tidak ada nilai Pancasila dalam kehidupan kita. Karena sebuah nilai, maka menguatkan Pancasila tidak cukup dengan membahasnya dalam diskusi.Â
Keteladanan para orang tua, guru, pemimpin masyarakat, dan siapa saja, sangat diperlukan dalam upaya memasyarakatkan Pancasila. Anak membutuhkan keteladanan ayah dan ibunya, murid memerlukan contoh dari guru-gurunya, dan masyarakat membutuhkan uswah hasanah dari para pemimpinnya. Orang tua, guru, dan para pemimpin tidak cukup mendiskusikan Pancasila, tetapi harus ditopang dengan contoh implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Haruskah hafal teks Pancasila? Tidak harus! Tetapi sebaiknya hafal, karena Pancasila sebagai teks adalah adalah bagian penting dari kenegaraan kita. Tetapi yang lebih penting dari itu adalah menerapkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H