Negara Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk, dikarenakan memiliki Berbagai etnis, suku, agama, bahasa, budaya, dan adat-istiadat. Sudah tercantum Semboyan Bangsa Indonesia yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu(Mira:2012). Berdiri nya negara Indonesia sendiri tidak lepas dari pengorbanan tokoh tokoh agama sehingga menyebabkan memiliki tujuan untuk apa kita hidup dan mau kemana. Pertanyaan ini sendiri membuat Bangsa Indonesia mengenal Jati diri dan tertata, melainkan secara konstitusional negara Pasal 29 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya.”
Keberagaman dalam di lingkungan majemuk merupakan sumber kekayaan budaya bangsa Indonesia. Toleransi atau toleran secara etimologi berasal dari bahasa latin “tolerare” yang berarti “sabar dan menahan diri”. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghargai atau menghormati suatu kelompok atau suatu individu baik itu dalam masyarakat ataupun dalam lingkup yang lain. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya konflik, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat yang serba majemuk, berbagai perbedaan yang ada seperti suku, agama, ras atau antar golongan, yang harus didayagunakan untuk memajukan negara dan bangsa Indonesia, menuju cita-cita yang diinginkan yaitu perdamaian abadi masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kenapa sila Pancasila yang pertama adalah ketuhanan Yang Maha Esa, kok tidak yang pertama kemanusiaan yang adil dan beradab? Kita flashback pada sejarah Indonesia berdiri. Sebagian besar Tokoh pendiri kita memiliki agama salah satunya tokoh yang di kenal oleh bangsa Indonesia yaitu Jenderal Sudirman lebih banyak menekankan tentang ajaran tauhid, kesadaran beragama dan kesadaran berbangsa. Jadi berdirinya dasar negara juga tidak lepas dari ajaran Umat beragama salah satunya itu agama Islam pasti kita di ajar kan jujur, ikhlas, saling percaya, dan bersyukur.
Sejatinya semua agama mengajarkan kedamaian dan tidak minolerir bagi pemeluknya.Tahapan yang harus kita lakukan menuju toleransi yang pertama mempererat hubungan kita dengan Tuhan, yang kedua mempererat hubungan antar agama, agar terciptanya toleransi. Sejak tadi Toleransi, apakah kalian tahu toleransi yang seperti apa? Yaitu menghargai sesama kelompok contoh mempererat hubungan dengan antar agama menciptakan perdamaian pada agama bukan berarti kita harus mengikuti agama yang berbeda keyakinan kita namun kita tidak boleh mengikuti ajaran agama sesuai keyakinan masing - masing saling menghargai tidak boleh mengusik umat beragama lain ketika beribadah, tidak adanya perpecahan, tidak adanya penistaan agama. Mempererat hubungan antar agama memang tidak mudah. Terkadang dengan agama sendiri belum bisa menerapkan ini dan masih banyak perselisihan, “Terkadang adanya masyarakat kita kita yang memahami ajaran agamanya secara fanatik (berlebihan) dalam memahami ayat ayat suci sehingga menjadi ekstrem dan berpikiran sempit dengan menganggap bahwa ajarannya yang benar dan cenderung menebar teror” (Ahmad, 2021: 7). Mempererat hubungan antar agama berarti menyatukan semua kalangan masyarakat tanpa melihat latar belakang agama mereka. Mempererat hubungan antar agama berarti siap menerima perbedaan antar sesama agama yang berbeda kecuali dalam aspek jual beli atau pun yang tidak berhubungan dengan ibadah, dalam Islam seperti sholat , puasa, zakat ,dan berhaji ke tanah suci. Seperti yang telah saya katakan tadi, dengan terciptanya perdamaian antar agama akan menciptakan perdamaian bagi para penganut agama dan masalah - masalah yang mengandung unsur - unsur keagamaan dapat kita selesaikan agar bisa terwujud hal seperti itu kita harus memahamkan kepada masyarakat apa arti penting toleransi dan di amalkan dalam kehidupan sehari-hari dan munculnya rasa kesadaran diri bangsa Indonesia akan pentingnya Toleransi.
Oleh karena itu Toleransi itu penting bagi bangsa Indonesia. Untuk melaksanakan hal tersebut di perlukan kerjasama negara dengan masyarakat dan kesadaran bangsa Indonesia agar terciptanya kedamaian, bahagia, keamanan antar agama, contoh tidak boleh merusak fasilitas untuk beribadah dan tidak boleh diskriminasi. Setiap manusia memiliki haknya sendiri dalam menjalani kehidupan dan kebebasan untuk beragama ini . Jika tidak memiliki sikap toleransi ini, maka jelas negara Indonesia tidak akan berdiri hingga sekarang dan akan terus mengalami perpecahan, kehancuran, diskriminasi, penjajahan dari bangsa barat seperti Belanda, Jepang dan Spanyol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H