Mohon tunggu...
A. Feri Mahmudi
A. Feri Mahmudi Mohon Tunggu... Lainnya - Af Mahmudi

senang mengembangkan potensi diri !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Mengenal Diri Sebagai Mahkluk yang Dibekali Potensi

5 Maret 2023   21:49 Diperbarui: 5 Maret 2023   22:04 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia merupakan mahkluk yang sempurna diantara berbagai makluk yang telah diciptakan Tuhan.  Perbedaan yang mendasar dalam hal ini adalah anugerah akal yang dapat digunakan untuk berpikir, mampu membedakan benar dan salah, baik dan tidak baik, serta menyesuaikan diri dengan kondisi, situasi, posisi serta lingkungan sekitar. 

Akal manusia memiliki peran yang sangat luar biasa dalam kehidupan, mengontrol setiap tindakan yang dilakukan anggota badan sebagai individu.  seseorang akan berperilaku baik atau tidak baik, benar atau salah, itu semua dipengaruhi oelh akal pikirannya.

Namun demikian, akal perlu diisi dengan ilmu pengetahuan. Kemampuannya yang dapat menyimpan berjuta-juta memori sebagai ingatan terhadap setiap hal yang diketahuinya. Bahkan, diluar pengetahuan seperti kemampuan imajinatif dapat dilakukan oleh akal manusia. Untuk mengisi akal pikiran manusia dengan pengetahuan bisa dilakukan dengan berbagai cara, melalui pengalaman secara langsung, mendengar , melihat, membaca, dan lain sebagainnya.  

Akal dapat berkembang dengan didukung potensi indra manusia sebagai perantara dalam menangkap pengetahuan, yaitu indra pendengaran, penglihatan, peraba, perasa, dan pembau. 

Diantara beberapa indra tersbut terkadang memiliki kecenderungan (dominan) yang digunakan manusia untuk memperoleh pengetahuan. Seperti indra pendengaran yang pada umumnya telah berfungsi dan menyalurkan pengetahuan kepada akal sejak lahir atau masih bayi. kemudia diikuti indera pengelihatan yang memperlihatkan visualisasi kepada akal. selanjutnya indera pengecap atau perasa yang memberikan pengetahuan tentang rasa, indera penciuman atau pembau, dan indera peraba. 

Masing-masing dari indera manusia tersebut memiliki peran sebagai perantara yang menangkap informasi kemudian disalurkan dan diterima oleh akal dan diolah serta diingat sebagai memori pengetahuan. dalam  proses belajar manusia, pendengaran dan pengelihata memiliki peranan yang cukup dominan, semisal contoh manusia belajar bahasa melalui mendengar suara  serta dikombinasikan dengan pengelihatan terhadap sumber suara. 

Penglihatan memberikan informasi visual tentang objek, warna, bentuk, gerakan, dan banyak lagi. Ini membantu kita memahami dunia visual dan memperoleh pengetahuan tentang lingkungan sekitar kita. Melalui penglihatan, kita dapat melihat buku, tulisan, gambar, video, dan presentasi visual lainnya. Ini membantu kita mempelajari dan memahami informasi dengan lebih baik.

Pendengaran juga penting dalam menerima informasi yang menjadi pengetahuan. Pendengaran membantu kita memahami informasi auditori seperti suara, bahasa, musik, dan suara lingkungan. Ini membantu kita belajar dan memahami bahasa, mendengarkan presentasi, diskusi, dan percakapan dengan orang lain.

Keduanya bekerja sama untuk membantu kita memperoleh pengetahuan dengan lebih baik. Misalnya, saat kita membaca buku, penglihatan membantu kita membaca kata-kata dan kalimat, sedangkan pendengaran membantu kita memahami intonasi dan artikulasi suara saat membaca dalam hati atau saat kita mendengarkan seseorang membaca buku itu kepada kita.

Secara keseluruhan, pengelihatan dan pendengaran sangat penting dalam menerima informasi yang menjadi pengetahuan dan membantu kita memahami dunia di sekitar kita dengan lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun