Mohon tunggu...
Ana Soleha
Ana Soleha Mohon Tunggu... -

:)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berbeda

29 Juli 2013   22:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah tiada lagi lagu cinta yang menebar pias jejak kisahku. Hati tak terbaca arahnya. Berliku atau menanjak. Dua musim berlalu, setelah itu habis. Using, lapuk, roboh. Enyah.

Detik - detik itu berlalu, Aku sudah tidak mampu.

Tak merasakan getaran cinta yang bertubi – tubi seperti sedia kala. Habis sudah merah di dada. Tiada cinta berkacamata kuda. Tiada cinta yang menjamur di batang – batang hati.

Entah kemana mereka pergi

Yang jelas,  tiada merasa lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun