Sudah tiada lagi lagu cinta yang menebar pias jejak kisahku. Hati tak terbaca arahnya. Berliku atau menanjak. Dua musim berlalu, setelah itu habis. Using, lapuk, roboh. Enyah.
Detik - detik itu berlalu, Aku sudah tidak mampu.
Tak merasakan getaran cinta yang bertubi – tubi seperti sedia kala. Habis sudah merah di dada. Tiada cinta berkacamata kuda. Tiada cinta yang menjamur di batang – batang hati.
Entah kemana mereka pergi
Yang jelas, tiada merasa lagi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!