Mohon tunggu...
Ansita Rosalinda
Ansita Rosalinda Mohon Tunggu... Lainnya - Ansita Rosalinda

Fokus pada tujuan, taklukkan rintangan dalam proses

Selanjutnya

Tutup

Financial

Black Swan, Financial Deepening, dan Langkah Bank Sentral Indonesia

9 April 2020   09:04 Diperbarui: 9 April 2020   09:10 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pandemi yang juga menyerang sektor keuangan melalui nilai tukar melemah atau depresiasi dan tingkat suku bungan yang menyebabkan rasa tidak percaya dan ketakutan pada investor. Hal ini perlunya kebijakan yang tepat bagi pemangku kebijakan moneter dalam menarik kepercayaan investor kembali. Gunanya menyelamatkan dan menstabilkan sektor keuang negara di tengah pandemi.

Bank Indonesia sebagai Bank sentral Indonesia berarti berwewenang dalam kebijakan moneter termasuk dalam hal pendalaman sektor keuangan. Langkah yang dilakukan sebagai berikut.

Pertama, Mengacu pada kebijakan The Federal Reserve, Bank Sentral Amerika Serikat yang menurunkan tingkat suku bunga acuan.  Berkiblat pada The Fed, pada RDG 19-20 Februari 2020 Bank Indonesia menetapkan kebijakan terkait suku bunga. Yakni, BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diturunkan sebesar 25 bps menjadi 4,75%. Selain itu, ketentuan terkait perhitungan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) juga disesuaikan. Tak cukup sampai di sini, Bank Indonesia menurunkan tingkat suku bunga kembali sebesar 25 basis poin, dari 4,75% menjadi 4,5%.

Kedua, Bank Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan, PJSP, dan PJPUR berupaya menjaga kelancaya transaksi keuangan. Sama halnya untuk menjada stabilitas perekonomian Indonesia pada pendalama sektor keuangan (financial deepening), bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) selalu mengkomunikasikan perkembngan perekonomin Indonesia kepada investor global. Gunanya untuk menjada pasar keuangan dan memberikan rasa percaya pada para investor.

Langkah yang dilakukan Bank Indonesia tepat sasaran, walaupun saat ini perekonomian masih belum keluar dari zona merah ketidakpastian. Terbukti saat ini pasar keuangan Indonesia mulai bangkit tembali, capital outflow meredam diimbangi dengan capital inflow hidup kembali. Selain itu nilai tukar rupiah juga perlahan terapresiasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun