Mohon tunggu...
Andika Siska Wahyuni
Andika Siska Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA PROGRAM STUDI PIAUD UIN SUNAN AMPEL SURABAYA

HAPPY

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Kurikulum Merdeka dalam Pengembangan Agama Islam dan Moral Agama Akhlak Anak di TK

27 November 2024   22:17 Diperbarui: 27 November 2024   22:21 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi munculnya permasalahan sosial di taman kanak-kanak antara lain:

  • Usia Anak: Anak yang lebih muda mungkin memiliki kesulitan yang berbeda dibandingkan dengan anak yang lebih tua.
  • Kepribadian Anak: Setiap anak memiliki kepribadian yang unik, yang bisa memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
  • Ukuran Kelas: Kelas yang terlalu besar bisa membuat sulit bagi guru untuk memberikan perhatian individu pada setiap anak.
  • Kualitas Interaksi dengan Guru: Hubungan yang baik antara anak dan guru sangat penting untuk mendukung perkembangan sosial anak.

Cara Mengatasi

Untuk mengatasi permasalahan sosial di taman kanak-kanak, beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan Komunikasi: Membuka komunikasi yang baik antara guru, orang tua, dan anak.
  • Memberikan Bimbingan Sosial-Emosional: Melalui kegiatan bermain, cerita, dan diskusi, anak-anak bisa belajar mengelola emosi dan mengembangkan keterampilan sosial.
  • Membangun Lingkungan yang Aman dan Mendukung: Menciptakan suasana kelas yang positif dan inklusif.
  • Memberikan Peluang untuk Berinteraksi: Menyediakan berbagai kegiatan yang mendorong anak-anak untuk berinteraksi satu sama lain.
  • Kerjasama dengan Orang Tua: Membantu orang tua memahami pentingnya perkembangan sosial anak dan memberikan dukungan di rumah.

Memahami realitas sosial di taman kanak-kanak membutuhkan perhatian khusus yang tepat. Teori perkembangan moral dan agama menjadi fondasi yang kuat untuk menganalisis interaksi sosial, pembentukan nilai, dan pertumbuhan emosional anak usia dini.

TEORI-TEORI RELEVAN

Beberapa teori yang relevan untuk menganalisis realitas sosial di taman kanak-kanak adalah:

  1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget:

    • Tahap Pra-operasional: Anak usia taman kanak-kanak berada pada tahap ini, di mana pemikiran mereka masih egosentris dan belum sepenuhnya memahami perspektif orang lain.
    • Relevansi: Teori ini membantu kita memahami mengapa anak-anak sering mengalami konflik karena belum mampu melihat situasi dari sudut pandang orang lain.
  2. Teori Perkembangan Moral Kohlberg:

    • Tahap Pra-konvensional: Pada tahap ini, anak-anak mematuhi aturan untuk menghindari hukuman atau mendapatkan imbalan.
    • Relevansi: Teori ini menjelaskan mengapa anak-anak seringkali lebih fokus pada konsekuensi tindakan daripada pada niat di balik tindakan tersebut.
  3. Teori Belajar Sosial Bandura:

    • Pembelajaran melalui Pengamatan: Anak-anak belajar melalui mengamati perilaku orang lain, terutama orang dewasa yang menjadi model bagi mereka.
    • Relevansi: Teori ini menunjukkan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mencontohkan perilaku sosial yang baik.
  4. Teori Perkembangan Psikoseksual Freud:

    • Tahap Oral dan Anal: Pada tahap ini, anak-anak fokus pada kebutuhan fisik dan mengembangkan kontrol diri.
    • Relevansi: Teori ini membantu kita memahami bagaimana perkembangan emosional anak dapat memengaruhi interaksi sosial mereka.
  5. Teori Perkembangan Psikososial Erikson:

    • Tahap Inisiatif vs Rasa Bersalah: Anak usia taman kanak-kanak sedang mengembangkan inisiatif dan rasa percaya diri.
    • Relevansi: Teori ini menjelaskan pentingnya memberikan dukungan dan kesempatan bagi anak-anak untuk mengeksplorasi lingkungan mereka.

Penerapan Teori dalam Realitas Sosial TK

  • Konflik antar anak: Teori Piaget membantu kita memahami mengapa anak-anak sulit berbagi dan seringkali merasa bahwa mereka selalu benar.
  • Pembentukan aturan: Teori Kohlberg menjelaskan mengapa anak-anak lebih mudah memahami aturan yang memiliki konsekuensi langsung.
  • Peniruan perilaku: Teori Bandura menunjukkan pentingnya guru dan orang tua menjadi model peran yang baik.
  • Perkembangan emosi: Teori Freud dan Erikson membantu kita memahami bagaimana pengalaman emosional anak dapat memengaruhi perilaku sosial mereka.

Pengenalan Teori Perkembangan Moral dan Agama

Pendidikan agama di taman kanak-kanak dapat memperkuat perkembangan moral anak. Teori-teori di atas dapat dipadukan dengan nilai-nilai agama untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perkembangan moral anak. Misalnya:

  • Empati: Mengajarkan anak-anak untuk memahami perasaan orang lain (Piaget, Kohlberg).
  • Keadilan: Membantu anak-anak memahami konsep keadilan dan pentingnya memperlakukan orang lain dengan adil (Kohlberg).
  • Tanggung jawab: Mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka (Bandura).
  • Pengendalian diri: Membantu anak-anak mengelola emosi dan impuls mereka (Freud, Erikson).

Solusi Aplikatif dan Metode Belajar di Taman Kanak-kanak

Memahami teori-teori perkembangan anak adalah langkah awal yang baik. Namun, penerapan teori-teori tersebut dalam bentuk praktik yang konkret di kelas akan lebih efektif. Berikut beberapa solusi aplikatif dan metode belajar yang bisa diterapkan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun