Layaknya sebuah andai
Ia tersenyum tanpa arti
Bukan sinar, pun tanpa cahaya
Jika aku jauh darinya.
Demi apa, mentari pagi ini
Melintas di sela sepi
Seperti singkatnya ingatan
dalam sekelebat mimpi.
Aku lupa, aku sepuh, aku rapuh
Ini hari istimewa
Mentari tersenyum merangkai Doa
Melintas membawa berkah bahagia
Pagi ini
Di Hari jadi
Sang Bidadari.
*****
Puisi ini saya tulis untuk ulang tahun istri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!