Mohon tunggu...
Anshar Aminullah
Anshar Aminullah Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat, Peneliti, Akademisi

Membaca dan Minum Kopi sambil memilih menjadi Pendengar yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memikirkan Kembali Nilai Sosiologis di Era Evolusi Sistem Dunia

21 Maret 2024   14:07 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:23 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedepan perlu dikembangkan dimensi prospektif sosiologi yang sudah lama terhambat. Antisipasi diperlukan mengingat fakta bahwa perubahan yang terus menerus dan tidak dapat diprediksi membuat periode antara permulaan suatu masalah dan penyelesaiannya menjadi semakin lama. 

Sosiolog sekarang memiliki kemampuan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk meneliti struktur dan hubungan sosial di banyak tingkat skalar dalam berbagai kombinasi variabel sosial, mereka harus menemukan cara untuk menghasilkan dan menggunakan pengetahuan. dengan cara yang tidak ditempatkan dalam layanan algoritmik pengawasan, manipulasi dan kontrol sosial panoptis. 

Bagaimana metode dan sumber sosiologis baru, dikombinasikan dengan subjek dan masalah yang bertahan lama. Sebagai produk intelektual modernitas, sosiologi selalu dituntut untuk menghadapi kondisi bahwa masyarakat sedang berubah (atau bermetamorfosis), dan generasi sosiolog berikutnya (seperti banyak orang lain dalam ilmu sosial dan humaniora) cenderung memperhatikan zaman mereka. 'sebagai gangguan unik. 

Meskipun ada perselisihan yang tak terhindarkan mengenai periode sejarah mana yang paling banyak mengalami pergolakan sosial (pertimbangkan signifikansi penting perang dunia, misalnya), mungkin itu adalah volume informasi yang ada, dan kecepatan penyampaian dan mutasinya, yang telah terjadi.  Efek memusingkan pada sosiolog dan orang lain yang berusaha memahami kehidupan kontemporer. 

Terlepas dari tingkat apresiasi, dan menuju, percepatan perubahan, sosiologi tetap tertanam kuat dalam keasyikan yang mendasarinya dengan bagaimana masyarakat dibuat dan dibentuk kembali, dan bagaimana lembaga sosial, struktur kekuasaan, dan praktik memengaruhi kehidupan sehari-hari. Karena alasan inilah sosiolog tidak boleh membiarkan pengetahuan mereka hanya deskriptif, teknis dan ditangkap secara kelembagaan (poin berulang kali dibuat oleh Bauman, 2014).

Daftar Acuan

Bas, Enric. 1999.The sociology of the 21st century; Or how to be ready for facing the future. International Review Of Sociology Vol.9,No.3. Roma : University of Rome La Sapienza

Davis, Mark.Tester, Keith.2010. Bauman’s Challenge Sociological Issues for the 21st Century. New York : Palgrave Macmillan 

Inesedy, Alphia Possamai-.Rowe, David. Stevenson, Deborah.2017. Sociology in the 21st century: Challenges old and new. Journal of Sociology Vol. 53(4)723–729. California : SAGE

Torpey, Jhon. 2020. A sociological agenda for the tech age.Theory and Society 49:749–769. New York : Springer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun