Mohon tunggu...
Anshar Aminullah
Anshar Aminullah Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat, Peneliti, Akademisi

Membaca dan Minum Kopi sambil memilih menjadi Pendengar yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bagaimana Perubahan Sosial di Indonesia dalam Perspektif Karl Marx

28 Februari 2024   10:38 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:29 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka ini berpeluang besar akan kalah dalam persaingan dan modalnya akan diambil alih oleh mereka yang menang. Kondisi persaingan ini akan menempatkan seseorang pada posisi dimana mereka akan saling mengasingkan satu dengan yang lainnya. Mereka tidak lagi akan membiasakan diri untuk menjalani hidup bersama dengan orang lain karena semua orang dianggap sebagai  sainganku untuk mencapai posisi kapital yang lebih besar lagi. 

      Jika ini ditinjau dalam kondisi di Indonesia, maka tampak sekali Indonesia tidak memiliki kesinambungan strategi pembangunan ekonomi yang sangat dibutuhkan untuk setiap Negara berkembang yang mau meningkatkan statusnya menjadi Negara industri baru yang tetap mengedepankan keberpihakan pada ekonomi kelas menengah kebawah. UMKM sebagai representasi perekonomian kaum menengah kebawah sangat terlihat sebagai kaum yang terdampak pada kapitalisme global. modal untuk biaya operasional UMKM tidak disediakan sejak awal serta ketakmampuan menguasai teknplogi yang semakin canggih. 

Keterbatasan modal dan penguasaan teknologi inilah inilah yang menyebabkan UMKM tak bisa bertahan lama, karena persolan utama mereka yakni tak memiliki uang tunai yang cukup untuk mendanai operasional bisnis. Sementara arus kas masuk dari bisnis belum mencukupi untuk menutup seluruh biaya operasional yang ada dan pada akhirnya mereka tersingkir oleh kerasnya persaingan dengan pemodal yang kuat.

2. Alienasi dari diri sendiri
 : Dan pada akhirnya, sistem kapitalisme ini mengasingkan manusia dari dirinya sendiri. Kehidupan mereka menjadi tidak mereka lihat memiliki dampak yang  bermakna, relasi sosial mereka akan dirusak oleh hadirnya kompetisi, aktivitas mereka yang dirasa sebagai rutinitas belaka dan hasil produksi mereka akan dicuri. 

Dalam situasi ini, setiap orang akan merasa kehilangan akan penghargaan pada diri mereka sendiri dan tidak lagi memiliki rasa percaya diri. Dalam sistem kapitalisme ini juga, manusia akan mengalami dimana dirinya serasa tidak hidup dan tidak memiliki gairah. Pekerjaan akan membuat tubuh manusia terasa terasing terhadap dirinya Sendiri. 

   Perkembangan dari teknologi akan membuat seseorang menjadi lebih mudah terhubung serta berkomunikasi. Namun perkembangan teknologi komunikasi ini ternyata justru membuat masyarakat dalam kondisi terasing. Di sisi lain, Penghargaan akan waktu menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Persaingan pun semakin nampak. Dan secara bergilir, manusia akan menjadi robot atas teknologi yang telah berubah menjadi lebih destruktif dan akan membuat manusia kehilangan rasa kemanusiaannya. 

Umat manusia menjadi terasing dari dunia yang seharusnya mereka nikmati dan kuasai. seiring dengan hadirnya kondisi, dimana manusia memperoleh kebebasan , mereka akan semakin merasa terasing. Meskipun mereka paham bahwa mereka lebih bebas dari rasa aman pada tempat tertentu di dunia. Tetapi mereka justru menjadi terpisah dari asal mereka dan terasingkan satu sama lain. Rasa keterasingan jiwa adalah kegagalan fatal dalam membangun hubungan yang harmonis antara kehidupan manusia dengan lingkungannya.

Daftar Acuan

Castells, Manuels , 2009 – Communication in The Digital Age . New York : Oxford University Press Inc 

Jones, Pip. 2009. Pengantar Teori-Teori Sosial, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia

Wrong, Dennis . 2003. Max Weber Sebuah Khazanah, Yogyakarta : Ikon Teralitera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun