Mohon tunggu...
Alifiah Nabilah Septyhanifah
Alifiah Nabilah Septyhanifah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya turu dan makan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

(Genre BL) Ditentang, namun Banyak Penggemarnya

14 November 2024   00:16 Diperbarui: 14 November 2024   01:02 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengenalan Isu

Menjadi seseorang yang gemar menonton dan membaca fiksi, tentunya banyak sekali novel, film, drama, bahkan komik yang telah saya tonton dan baca. Entah itu cerita romansa, horor, aksi, sampai komedi sekalipun. Terkhusus film romansa pasti banyak yang menggemari tentu selama ini jika mengaitkan soal cerita romantis, pasti yang terbayang tokoh seperti Romeo-Juliet, Dilan-Milea, dan masih banyak lagi couple yang jadi kiblat para pencinta film. 

Namun beberapa tahun terakhir ini genre romantis BL banyak digemari masyarakat khususnya kalangan remaja. Genre bxb / boysxboys / BL / yaoi banyak pada novel, komik, film, drama, series, bahkan AU (alternate niverse) yang mana menampilkan romansa "sejenis" antar laki-laki, menjadi hal yang sedang naik daun dan tak kalah populer dengan genre biasa. 

Indonesia sendiri memang sangat jarang menyisipkan bagian seperti ini, tidak seperti negara lain seperti Thailand, China, Jepang, Taiwan, Philipines, Amerika, juga Korea yang lebih terang-terangan. Tak jarang pula bahwa popularitas dari tema seperti ini bisa melonjak dan semakin dikenal oleh masyarakat dunia.

Argumentasi

Cerita BL baik dalam film, serial, komik, novel, ataupun AU (alternate universe) biasanya banyak ditemukan di produksi film Asia hingga Amerika. Keberadaan BL tak akan berkembang jika tak ada penggemar. Dengan maraknya cerita bxb seperti ini, mengundang ketertarikan tersendiri entah itu dari sesama laki-laki ataupun perempuan sekalipun. 

Tak hanya di film ataupun series bahkan dunia k-pop penggemar biasanya akan menjodoh-jodohkan pemain utama pada serial BL dan juga pada idol k-pop seringkali disebut dengan "Kapal/Ship" yang mana artinya si penggemar ikut menjodohkannya di dunia nyata. Seperti contoh Bright-Win, Ohm-Nanon, Jimmy-Sea, Earth-Mix, Singto-Krist, Tay-New, Off-Gun, Nomin, Minwon, Jaeyong, Jeongcheol, Yeonbin, Jaywon, Woosan, dan masih banyak yang lain. 

Tidak ada yang salah dalam berpendapat, termasuk soal 'kontroversi' serial BL yang secara tak langsung adalah mendukung golongan LGBT+. Pro-kontra itu pasti ada, terkadang saya menemukan perdebatan di sosial media ketika seseorang sering menonton serial BL namun justru menganggap jijik hubungan boys x boys di dunia nyata. Mungkin saja beberapa penggemar BL mengganggap itu sebagai hiburan saja tanpa perlu dibawa ke dunia nyata.

Penegasan ulang

Meskipun begitu, drama, film, series, novel, komik bahkan AU bergenre BL masih tabu di beberapa penjuru dunia termasuk Indonesia karena banyak masyarakat mengangap itu tidak pantas dan menjijikan karena laki-laki dengan laki-laki. Namun juga banyak yang menyukainya karena menurut mereka itu menghibur dan kapal/ship yang mereka tumpangi lucu.

Tetapi ini menyebabkan banyaknya pasangan yang tidak diinginkan di dunia nyata seperti contoh Ragil Mahardika yang memang telah memiliki pasangan hidup di Jerman. 

Jadi kapal-kapal seperti ini apa hanya bisa berlaku bagi kaum good looking saja? Atau terbatas pada cerita fiksi tanpa perlu membawanya ke dunia nyata?

Setiap orang pasti punya jawaban masing-masing dan biarlah itu jadi pendapat pribadi, termasuk pembaca tulisan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun