Mohon tunggu...
Anselmus Ryan
Anselmus Ryan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi tenis meja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Game Online

15 Juni 2023   18:37 Diperbarui: 15 Juni 2023   18:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Game online adalah sebuah jenis permainan dimana pemain dapat memainkan sebuah jenis permainan tertentu tanpa harus bertemu/bertatap muka langsung dengan teman bermainnya. Para pemain dapat berhubungan atau berkomunikasi karena mereka saling terhubung melalui jaringan internet.(Hening et al., 2021) Seiring dengan perkembangan zaman, game online pun berkembang dari waktu ke waktu. Game online mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2001 bersamaan dengan masuknya Nexia Online.(Janttaka & Juniarta, 2020) 

Game online digemari oleh banyak kalangan terutama di kalangan remaja. Namun seiring berjalannya waktu anak-anak yang yang masih dalam kategori usia dini pun ikut terpengaruh, sehingga tidak sedikit anak-anak yang juga memainkan jenis permainan satu ini. Ini mungkin juga merupakan salah satu dampak perkembangan teknologi.

Berikut beberapa factor yang dapat menjadi penyebab mengapa anak-anak lebih condong menyukai game online: komunikasi yang terjadi antara orang tua dan anak tidak terjalin dengan baik serta pengawasan yang kurang baik dari orang tua terhadap anak mereka; kesalahan pola asuh dan juga anak-anak merasa jenuh dalam menjalani kehidupan mereka setiap harinya maka dari itu game online dapat menjadi tempat pelarian bagi mereka.(Yahya Eko Nopiyanto & Septian Raibowo, 2020) 

Selain itu, pandemic yang melanda seluruh dunia termasuk juga negara Indonesia ikut berperan pula dalam hal ini. Saat pandemic covid 19 yang lalu, segala macam kegiatan manusia di luar ruangan benar-benar dibatasi. Hal ini menimbulkan kejenuhan terhadap semua orang, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Alih-alih memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih terhadap anak, kebanyakan orang tua di Indonesia malah menjadikan gadget sebagai teman anak saat sedang bosan. Hal inilah yang menjadi kesalahan para orang tua pada saat itu.(Farida Rohayani, 2020)

Game online memiliki manfaat (dampak positif) akan tetapi ada terdapat pula dampak negatifnya. Beberapa dampak positif (manfaat) yang dapat kita ambil dari game online dapat kita lihat dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap tujuh orang anak pemain game Mobile Legend di desa Junjung, kecamatan Sumbergempol. 

Ketujuh anak yang diwawancarai dalam penelitian tersebut menjadi anak-anak yang mahir dalam bidang teknologi, mereka dapat mempelajari teknologi dengan cepat dan juga melewati game-game online yang mereka mainkan, mereka dapat belajar beberapa kosakata Bahasa Inggris seperti "buff", "gangking", "farming" dan lain sebagainya. 

Terdapat jurnal lain yang mengatakan bahwa manfaat lain dari game online adalah mengurangi stress, membuat pola piker semakin cepat, dan melatih kesabaran.(Hening et al., 2021) Sedangkan dampak negatifnya adalah menurunnya intensitas komunikasi mereka dengan teman sebaya yang ada disekitar rumah karena mereka sibuk dengan dunianya sendiri. Kesehatan mata juga terganggu karena adanya efek radiasi yang diterima dari pancaran sinar gadget.(Janttaka & Juniarta, 2020)

Ada anak yang mendapatkan manfaat positif dari bermain game online tapi juga ada anak-anak yang hanya mendapatkan dampak negatifnya saja. Hal itu tergantung pada diri mereka masing-masing. Akan menjadi baik bila semua anak mendapatkan manfaat positif dari game online. Akan tetapi yang membuat keadaan memprihatinkan adalah kenyataan bahwa kebanyakan anak-anak Sekolah Dasar di Indonesia hanya  mendapatkan dampak negatifnya saja. Dampak negative yang paling serius adalah timbulnya kecanduan game online dalam diri anak-anak Sekolah Dasar yang dimana mereka adalah generasi penerus bangsa. Kecanduan ini menimbulkan dampak negative lainnya seperti rasa malas untuk belajar karena sudah asik dan sibuk dengan permainan mereka, kurang tidur (karena terlalu asik bermain game, mereka akhirnya mengorbankan waktu istirahat mereka) juga mengalami kerugian finansial, seperti yang kita tau bahwa untuk bermain game online kita memerlukan koneksi internet yang dimana hal itu tidaklah gratis belum lagi jika melakukan berbagai macam pembelian didalam game.(Hening et al., 2021; Janttaka & Juniarta, 2020)

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah dengan mengalihkan perhatian anak-anak dari game online dengan mengajak mereka melakukan hal lain yang lebih bermanfaat. Contoh yang dapat kita pelajari adalah praktik Pelatihan Olahraga Futsal di Kelurahan Mangunharjo. Tujuan utama diadakan kegiatan ini yaitu untuk mengurangi aktivitas bermain game online pada anak-anak di Kelurahan Mangunharjo dan kegiatan ini terbukti berhasil membuat 25 anak laki-laki yang mengikuti kegiatan ini mengurangi aktivitas bermain game online mereka. Ini merupakan salah satu contoh solusi dari permasalahan game online yang sedang terjadi.(Yahya Eko Nopiyanto & Septian Raibowo, 2020)

Orang tua memegang peran penting dalam hal ini. Jika para orang tua dapat membimbing anak-anak mereka dengan baik, maka kecanduan anak-anak terhadap game online dapat dicegah. Berikut beberapa tindakan yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah kecanduan terhadap game online pada anak mereka: 1. Memberi teladan yang baik untuk tidak selalu terikat pada gadget karena perilaku seorang anak tidak akan jauh berbeda dari apa yang dilakukan orang tua mereka; 2. Memberikan nasihat dan juga menegur anak mereka jika melakukan kesalahan; 3. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget anak-anak mereka. Segala sesuatunya tidak harus dimulai dengan hal yang besar, lakukanlah pencegahan-pencegahan kecil dalam kehidupan berkeluarga.(Akmal et al., 2023)

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, A., Afnibar, A., Nasril, N., & Marnola, I. (2023). Bimbingan Orang Tua Dalam Mencegah Kecanduan Game Online Remaja Di Nagari Padang Ganting Tanah. Journal of Instructional and Development Researches, 3(2), 67--73. https://doi.org/10.53621/jider.v3i2.220

Farida Rohayani. (2020). JOURNAL FOR GENDER MAINSTREAMING Menjawab Problematika Yang Dihadapi Anak Usia Dini di Masa Pandemi COVID-19. Journal for Gender Mainstreaming, 14(1), 29--50. https://doi.org/10.20414/Qawwam.v14i1.2310

Hening, A. A., Santoso, A., Andoyo, A., Ardana, Y., Sistem Informasi, P., Pringsewu, S., & Wisma Rini, J. (2021). SOSIALISASI DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF GAME ONLINE BAGI ANAK SEKOLAH DASAR. Jurnal PkM Pemberdayaan Masyarakat, 2(3), 89--95.

Janttaka, N., & Juniarta, W. (2020). Analisis Dampak Game Online Mobile Legend Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 04(2). http://jurnal.unipasby.ac.id/index.php/jurnal_inventa

Yahya Eko Nopiyanto, & Septian Raibowo. (2020). Pelatihan Olahraga Futsal sebagai Sarana Mengurangi Aktivitas Game Online pada Anak-Anak di Kelurahan Mangunharjo. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(2), 114--124. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v1i2.264

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun