Mohon tunggu...
Anselmus Puasa
Anselmus Puasa Mohon Tunggu... Dosen - nama panggilan Amos

Amos si penggemar film Kung Fu China

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Budaya Pop dan Pendidikan

28 Oktober 2021   12:39 Diperbarui: 29 Oktober 2021   13:00 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, fast food adalah tempat terciptanya disintegrasi masyarakat dan sebagai tempat kesepian dan terburu-buru (mengejar waktu) (Himat Budiman, Lubang Hitam Kebudyaan, 2002:38).

Life style: Gaya hidup yang bersifat pragmatis-materialism. Pragmatisme berasal dari kata bahasa yunani yaitu pragma yang berarti tindakan, perbuatan. Suatu tindakan itu dapat dikatakn baik bila ia mendatangkan manfaat dan kegunaan bagi kehidupan nyata. 

Gaya hidup modern (budaya pop), sesuatu yang berguna itu adalah sesuatu yang menguntungkan kehidupan kita secara material. Life Style yang menekankan kecepatan, kebebasan, kemudahan, kesenangan, kelezatan.

Budaya kerja, multitasking:  pada waktu yang bersamaan, seseorang dapat megerjakan beberapa tugas sekaligus. Misalnya, makan sambil membaca dan nonton yutube.

Pendidikan 

Secara Etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam bahasa latin pendidikan disebut dengan educatum yang tersusun dari dua kata yaitu 'E' dan 'duco' dimana kata  'E' berarti sebuah perkembangan dari dalam ke luar atau dari sedikit banyak, sedangkan 'duco' berarti perkembangan atau sedang berkembang. 

Jadi, Secara Etimologi pengertian pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. 

Jhon Dewey (2003: 69) menjelaskan bahwa "Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia." 

Sedangkan Fuad Hasan: Pendidikan adalah "Usaha manusia untuk menumbuh-kembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani, agar sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan".

Paolo Freire (The Politic of Education, 2002): pendidikan harus menjadi kekuatan penggugah (subversive forces) ke arah perubahan dan pembaruan. Pendidikan untuk pembebasan, bukan untuk penguasaan (dominasi); pendidikan harus menjadi proses pemerdekaan,bukan penjinakan sosio-budaya. 

Singkatnya, pendidikan harus menciptakan manusia bebas, bukan manusia bermental parasite. Pendidikan yang memberlenggu adalah pendidikan "Gaya Bank" (Banking concept of education).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun