Mohon tunggu...
Ansarullah Lawi
Ansarullah Lawi Mohon Tunggu... Dosen - Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Batam (ITEBA)

Pengampu Matakuliah Perancangan Produk dan Technopreneurship, Peneliti Ergonomi dan Lingkungan, Pengamat Politik, Pemerhati Pendidikan di Era Digitalisasi, Penggemar Desain Grafis, dll Semuanya dicoba untuk dirangkum dalam beberapa tulisan blog. Stay Tune! (^_^)v

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ucapkan Selamat Tinggal pada Kebiasaan Buruk Berbicara dengan Tips ini!

28 Mei 2024   22:26 Diperbarui: 28 Mei 2024   22:57 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pexels.com | Henri Mathieu-Saint-Laurent 

Suara manusia adalah instrumen yang luar biasa. Dari waktu ke waktu, suara kita telah digunakan untuk menyampaikan perasaan, ide, dan bahkan memicu peristiwa besar. Namun, sering kali, banyak orang merasa bahwa mereka tidak didengarkan saat berbicara. 

Kenapa ini bisa terjadi? Mungkin kita tidak menyadari beberapa kebiasaan buruk yang sering kita lakukan saat berbicara. Mari kita lihat lebih dalam mengenai tujuh dosa besar dalam berbicara dan bagaimana cara menghindarinya untuk membuat ucapan kita lebih efektif dan berpengaruh.

Gosip adalah salah satu kebiasaan buruk yang sering kita lakukan tanpa sadar. Berbicara buruk tentang seseorang yang tidak ada di tempat adalah tindakan yang tidak baik. Kita tahu betul bahwa orang yang suka bergosip kemungkinan besar juga akan bergosip tentang kita di belakang kita. Kebiasaan ini tidak hanya merusak hubungan, tetapi juga membuat orang enggan mendengarkan kita karena mereka merasa kita tidak dapat dipercaya.

Menghakimi adalah kebiasaan buruk lainnya yang perlu kita hindari. Sulit untuk mendengarkan seseorang yang terus-menerus menghakimi orang lain. Ketika kita merasa dihakimi, kita cenderung menutup diri dan tidak benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan. Sikap menghakimi menciptakan dinding antara pembicara dan pendengar, menghalangi komunikasi yang efektif.

Negativitas juga merupakan penghalang besar dalam komunikasi. Sikap negatif bisa sangat merusak suasana percakapan. Misalnya, seorang ibu menjadi sangat negatif di akhir hidupnya. Setiap hal yang dikatakan oleh anaknya selalu dianggap buruk olehnya. Ini membuat sang anak merasa enggan untuk berbicara dengannya karena sikap negatif tersebut. Mengeluh adalah bentuk lain dari negativitas yang harus dihindari. Mengeluh terus-menerus hanya menambah beban pada suasana percakapan dan membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Alasan dan menyalahkan orang lain adalah kebiasaan buruk yang sering kita jumpai. Beberapa orang selalu mencari alasan dan menyalahkan orang lain atas kesalahan mereka sendiri. Ini membuat mereka sulit dipercaya dan didengarkan karena tidak ada yang mau mendengarkan orang yang tidak bertanggung jawab. Menyalahkan orang lain menunjukkan bahwa kita tidak mau bertanggung jawab atas tindakan kita sendiri, yang merusak integritas kita di mata orang lain.

Membesar-besarkan sesuatu adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak kepercayaan. Jika kita selalu melebih-lebihkan, orang lain akan sulit mempercayai kita. Contohnya, jika kita selalu mengatakan bahwa sesuatu yang biasa-biasa saja adalah "luar biasa," maka ketika kita benar-benar menemukan sesuatu yang luar biasa, kita kehabisan kata-kata untuk menggambarkannya. Kebiasaan ini bisa merusak kredibilitas kita sebagai pembicara.

Dogmatisme adalah kebiasaan menganggap pendapat pribadi sebagai fakta. Orang yang dogmatis sering kali sulit didengarkan karena mereka memaksakan pendapat mereka sebagai kebenaran mutlak. Ini menciptakan suasana percakapan yang tidak nyaman karena tidak ada ruang untuk perbedaan pendapat.

Setelah mengetahui kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut, apakah ada cara untuk memperbaiki cara kita berbicara? Tentu saja ada. Ada empat pilar penting yang bisa kita gunakan untuk membuat ucapan kita lebih kuat dan berpengaruh. Pilar-pilar ini bisa diingat dengan kata "HAIL," yang dalam bahasa Inggris berarti menyapa dengan antusiasme.

Kejujuran adalah dasar dari komunikasi yang baik. Bersikap jujur, jelas, dan langsung dalam ucapan kita membuat orang lebih mudah mempercayai dan mendengarkan kita. Kejujuran menciptakan fondasi kepercayaan antara pembicara dan pendengar. Otentisitas juga penting. Jadilah diri sendiri ketika berbicara. Ketika kita berbicara dengan otentisitas, kita menunjukkan kepribadian kita yang sejati, dan ini membuat orang lain lebih mudah berhubungan dan mendengarkan kita.

Integritas berarti mengatakan apa yang kita maksudkan dan melakukan apa yang kita katakan. Berbicara dengan integritas membangun kepercayaan dan menghormati pendengar kita. Orang lebih mungkin mendengarkan kita jika mereka tahu kita adalah orang yang dapat dipercaya. Cinta, dalam konteks ini, berarti menginginkan yang terbaik untuk orang lain. Jika kita berbicara dengan niat baik dan keinginan untuk membantu orang lain, maka ucapan kita akan diterima dengan lebih baik.

Selain memahami kebiasaan baik dan buruk dalam berbicara, ada beberapa alat yang bisa kita gunakan untuk meningkatkan kekuatan suara kita. Nada suara kita bisa sangat mempengaruhi bagaimana orang mendengarkan kita. Misalnya, suara dari dada terdengar lebih berwibawa dan kuat dibandingkan suara dari hidung. Warna suara yang kaya dan hangat lebih menyenangkan untuk didengarkan. Kita bisa melatih warna suara kita dengan latihan pernapasan dan postur tubuh yang baik.

Irama dalam berbicara membuat percakapan lebih hidup dan mudah diikuti. Hindari berbicara dengan nada yang monoton agar pendengar tidak bosan. Mengatur kecepatan bicara kita juga penting. Berbicara cepat bisa menunjukkan kegembiraan, sementara berbicara pelan bisa menekankan suatu poin penting. Jangan takut dengan keheningan. Kadang, diam sejenak bisa memberikan waktu bagi pendengar untuk mencerna apa yang kita katakan dan menambah bobot pada ucapan kita.

Variasi nada bisa menambah makna pada ucapan kita. Mengubah nada suara bisa menekankan perasaan atau maksud tertentu dalam percakapan. Mengatur volume suara kita juga penting. Bicara dengan volume yang tepat bisa menarik perhatian dan menambah kejelasan pada ucapan kita.

Sebelum berbicara di depan umum atau dalam situasi penting, penting untuk melakukan pemanasan suara. Pemanasan suara membantu kita mempersiapkan diri dan memastikan suara kita terdengar jelas dan kuat. Latihan-latihan sederhana seperti mengangkat tangan dan menarik napas dalam, mengucapkan "ba, ba, ba" untuk menghangatkan bibir, dan mengeluarkan suara "brrrr" seperti saat kita masih anak-anak bisa sangat membantu.

Mengucapkan "la, la, la" dengan jelas untuk melatih lidah, menggulung lidah dengan suara "rrrr," dan latihan siren dengan mengucapkan "weeeaawww" dari nada tinggi ke rendah adalah beberapa contoh latihan pemanasan suara yang efektif. Latihan-latihan ini membantu kita meningkatkan kualitas suara kita dan membuat ucapan kita lebih berpengaruh.

Berbicara adalah seni yang memerlukan perhatian dan latihan. Dengan menghindari kebiasaan buruk dan mempraktikkan empat pilar kejujuran, otentisitas, integritas, dan cinta, kita bisa membuat ucapan kita lebih kuat dan berpengaruh. 

Selain itu, menggunakan alat-alat suara dan melakukan pemanasan sebelum berbicara bisa meningkatkan kualitas suara kita. Dunia akan menjadi tempat yang lebih indah jika kita semua bisa berbicara dengan baik dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu Anda menjadi pembicara yang lebih baik.

Berbicara dengan efektif adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif di dunia. Suara kita adalah alat yang kuat, dan dengan memahami dan menghindari kebiasaan buruk, serta mempraktikkan kebiasaan baik, kita bisa membuat perbedaan besar dalam komunikasi kita sehari-hari. 

Dengan kejujuran, otentisitas, integritas, dan cinta, serta pemahaman tentang alat-alat suara dan pentingnya pemanasan suara, kita bisa menjadi pembicara yang lebih baik dan lebih berpengaruh. Semoga Anda dapat mengambil manfaat dari tips dan trik yang telah dibahas dalam artikel ini dan menggunakannya untuk meningkatkan kekuatan suara Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun